Minggu, 5 Oktober 2025

Pak Kades di Malang Prihatin Lihat Atlet Makan Ayam Tiren, Kini Sumbang Ayam Potong Usahanya

Prihatin lihat para atlet binaraga Malang terpaksa makan ayam tiren, Pak Kades Mendalanwangi siap sumbangkan ayam potong dan telur milik peternakannya

Penulis: Nina Yuniar
SuryaMalang.com/Istimewa
MAKAN AYAM TIREN - Atlet binaraga Kabupaten Malang, Jawa Timur menunjukkan ayam tiren (bangkai ayam). Mereka terpaksa memakannya karena minimnya pendanaan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi jelang bertanding di Porprov Jatim 2025. Hal itu membuat seorang Kades merasa prihatin hingga rela menyumbangkan ayam potong dan telur peternakannya kepada para atlet. 

TRIBUNNEWS.COM - Viralnya video yang menunjukkan para atlet binaraga Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim), makan bangkai ayam atau mati kemarin (tiren) mendapatkan atensi dari berbagai kalangan masyarakat.

Bagaimana tidak, karena kurangnya suntikan dana dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, para atlet terpaksa memakan ayam tak layak konsumsi itu untuk pemenuhan nutrisi jelang kompetisi di Porprov Jatim 2025.

Salah satu orang bersimpati atas kejadian ini adalah Kepala Desa (Kades) Mendalanwangi, Muhammad Sharoni yang sekaligus pengusaha peternakan ayam potong dan petelur.

Setelah mengetahui kabar tentang para atlet mengonsumsi ayam tiren, Sharoni langsung menghubungi Indra Khusnul, Ketua Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Kabupaten Malang pada Senin (5/5/2025) siang.

Indra diajak ke kandang ayam Sharoni  yang berjarak sekitar 2 km dari rumahnya.

KADES BANTU ATLET - M Sharoni, Kades Mendalanwangi, Malang berseragam ASN (kanan) beri ayam dan telur ke Indra (kiri), pelatih atlet binaraga Kabupaten Malang, Senin (5/5/2025). Kades yang memiliki peternakan ayam itu mempersilakan atlet dan pelatih binaraga untuk mengambil ayam maupun telur jika membutuhkan selama Puslatkab.
KADES BANTU ATLET - M Sharoni, Kades Mendalanwangi, Malang berseragam ASN (kanan) beri ayam dan telur ke Indra (kiri), pelatih atlet binaraga Kabupaten Malang, Senin (5/5/2025). Kades yang memiliki peternakan ayam itu mempersilakan atlet dan pelatih binaraga untuk mengambil ayam maupun telur jika membutuhkan selama Puslatkab. (SuryaMalang.com/Istimewa)

Kandang ayam Sharoni tersebut berisi sekitar 150 ribu ekor ayam yang saat ini sudah siap dipanen itu.

Di kandang ayam yang juga dikelilingi ribuan pohon jeruk dan pohon buah lainnya itu, Sharoni mengaku prihatin atas nasib para atlet yang sampai tak diperhatikan.

Oleh karena itu, Sharoni bersedia membantu dengan memberikan ayam potong dan telur dari usaha peternakannya kepada para atlet.

"Pokoknya, kalau butuh ayam atau telur, silakan datang ke sini. Jangan sampai makan ayam seperti itu (tiren), saya nggak sampai hati mendengarnya," kata Sharoni kepada Indra, dilansir SuryaMalang.com.

Baca juga: 5 Fakta Atlet Binaraga Malang Makan Ayam Tiren: Anggaran Telat Cair, Kadispora Kena Semprot Bupati

Indra pun sangat bersyukur atas kepedulian dan kebaikan untuk atlet binaannya tersebut.

Menurut Indra, rasa simpati masyarakat itu menambah support mental kepada para atletnya yang saat ini sedang menyiapkan fisik untuk berlaga di Perprov Jatim ke-IX di Malang Raya pada Juni 2025 mendatang.

"Saya berterima kasih pada Pak Kades Sharoni, yang telah peduli pada atlet kami. Pintu rumahnya terbuka buat kami jika sewaktu-waktu butuh asupan nutrisi," ujar Indra.

Indra mengatakan bahwa berkat kebaikan hati kades sekaligus pengusaha itu bisa menambah asupan gizi untuk atletnya selama beberapa hari.

"Bukan cuma dikasih ayam namun kami juga diberi telur," sebut Indra.

Sumbang Gaji

Tak hanya Sharoni yang mau memberikan ayam potong dan telur,  Anggota DPRD Kabupaten Malang, Hadi Mustofa alias Gus Tof juga siap menyumbangkan gajinya untuk menyokong anggaran para atlet.

"Kalau memang dananya belum keluar dan butuh buat memenuhi asupan staminanya, saya ikhlas untuk menyumbangkan gaji saya," ucap Hadi kepada SuryaMalang.com Minggu (4/5/2025). 

"Itu zalim dan tak manusiawi, karena tega menelantarkan anak-anak yang telah berjasa pada daerah," lanjutnya.

Hadi juga siap menggalang dana ke teman-temannya di gedung dewan.

Termasuk akan memperjuangkan ke Dispora agar anggaran yang sudah lama disediakan untuk dukungan persiapan para atlet di Porprov pada Juni 2025 segera dicairkan.

"Nggak tega saya (para atlet memakan bangkai ayam). Menurut agama saya (Islam), kalau saya membiarkan itu terjadi, saya merasa berdosa karena itu bukan hanya tak layak dikonsumsi namun juga haram," tutur Hadi.

"Sudah lah, saya siap sumbangkan sisa rejeki saya," imbuhnya.

Anggaran Masih Tak Cukup

Dalam video yang beredar di media sosial pada Jumat (2/5/2025), terlihat dua atlet binaraga mengonsumsi ayam tiren yang dibeli dari peternakan ayam.

Para atlet tersebut membeli ayam yang telah mati sebanyak tiga karung seharga Rp 100 ribu.

Kemudian, mereka memilah kembali ayam tiren yang belum busuk untuk dikonsumsi.

Perlu diketahui, ayam tiren merupakan ayam mati yang sebelum disembelih sehingga berbahaya untuk dikonsumsi karena berisiko terkontaminasi bakteri dan penyakit.

Menyusul viralnya video atlet binaraga makan ayam tiren, anggaran Pusat Pelatihan Kabupaten (Puslatkab) Malang dikabarkan telah dicairkan pada Senin lalu.

Tetapi Ketua PBFI Kabupaten Malang, Indra Khusnul menyebutkan bahwa anggaran yang dicairkan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) untuk pembinaan latihan atlet binaraga tersebut hanya mengcover 10 persen dari kebutuhan.

"Sebenarnya dari pemkab Malang itu cuma membackup 10 persen dari pengeluaran kita, sisanya kita sendiri," ungkap Indra seusai melakukan audiensi dengan Pemkab Malang, Senin, dilansir SuryaMalang.com.

Berdasarkan Porprov sebelumnya, total anggaran yang diterima setiap atlet kisaran Rp 600 ribu/bulan yang dicairkan setiap triwulan sekali.

Pada Porprov tahun ini anggaran yang diterima tak jauh beda.

Sementara itu, kebutuhan atlet binaraga tidak bisa disamakan dengan atlet lainnya.

Indra mengungkapkan bahwa kebutuhan asupan gizi setiap atlet tergantung dari kelasnya.

"Minimal kelas 60 kilogram (kg) ke bawah, kebutuhannya minimal 1 kg daging ayam per hari untuk protein. Belum termasuk makanan karbohidrat, serat pangan, vitamin, hingga suplemen. Satu orang itu kurang lebih suplemennya lebih dari Rp 3 juta/bulan. Sedangkan atlet saya dari pelajar, mahasiswa, uang saku mereka berapa sih?" jelas Indra.

Sehingga, untuk menutup kekurangan tersebut, Indra terpaksa merogoh kocek dari tempat latihan.

Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Atlet Binaraga Makan Ayam Tiren, Kades Mendalanwangi Malang Bantu Ayam dan Telur dari Peternakan

(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (SuryaMalang.com/Imam Taufiq/Frida Anjani/Luluul Isnainiyah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved