Soal Anggota GRIB Bakar Mobil Polisi, Hercules Minta Kapolda: Tangkap, Bila Perlu Tembak Kaki Mereka
Hercules menanggapi terkait aksi anggota GRIB bakar mobil polisi di Depok yang bikin Gatot geram. Akui telepon Kapolres minta anggotanya ditangkap.
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Jaya, Hercules Rozario Marshal menanggapi terkait aksi anggotanya yang membakar mobil polisi di Depok.
Diketahui insiden pembakaran mobil polisi di Depok terjadi pada 18 April 2025.
Tepatnya di wilayah Harjamukti, Cimanggis, Depok.
Insiden tersebut juga menjadi bahan kemurkaan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo terhadap Hercules.
"Preman itu, ini yang buat saya marah, kejadian yang di Depok. Polisi adalah alat negara, yang melaksanakan ketertiban melindungi masyarakat. Ketika akan mangkat, dilarang, dikepung. Negara apa ini?" jelas Gatot Nurmantyo dikutip dari YouTube Refly Harun, Kamis (1/5/2025).
"Alat negara, mobilnya dibakar lagi. Saya diam, orang akan menyangka bahwa polisi udah gak ada. Larinya ke preman. Ini bahaya untuk kesatuan Republik Indonesia," tungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, Hercules buka suara dan bertanya heran atas kemurkaan Gatot Nurmantyo.
Memang dirinya merasa bersalah sudah menghina Sutiyoso dengan sebutan bau tanah.
Namun Hercules merasa tak ada masalah dengan Gatot Nurmantyo.
Tentang mobil polisi yang dibakar di Depok, Hercules mengaku langsung menghubungi pihak kepolisian agar pelaku segera ditangkap.
Baca juga: Anggota GRIB Pembakar Mobil Polisi di Depok Menyengir Setelah Serahkan Diri
Bahkan Hercules menyarankan kaki tersangka dihadiahi tembakan timah panas.
"Soal kebakaran Depok, saya sudah menelpon Kapolda Metro Pak Karyoto, dan saya menelpon Kapolres Depok," ungkap Hercules di YouTube Seleb Oncam News pada Jumat (2/5/2025).
"Saya minta tindak mereka sampai habis, tangkapi mereka semua yang terlibat di balik penyerangan mobil polisi yang dibakar. Bila perlu tembaki kaki mereka semua," tegasnya.
Hercules berani menjamin dirinya langsung menghubungi Kapolda dan Kapolres kala itu.
"Saya telepon Pak Karyoto, silahkan dikonfirmasi. Silahkan tanyakan. Saya mendukung Pak Kapolda Metro Jaya secara hukum untuk bertindak tegas pada semua yang namanya premanisme," jelas Hercules.
"Kalau semua anggota saya di belakang ini melakukan premanisme, saya langsung minta tindak tegas hukum."
"Tidak ada yang kebal hukum, saya sudah warning anggota saya kita tidak kebal hukum, termasuk saya."
"Kenapa Pak Gatot, negara macam apa katanya. Pak Gatot yang paling kusayangi, bapak ini mantan Panglima TNI (masak bilang) negara macam apa," lanjutnua.
Hercules menyarankan soal premanisme bisa diberantas lewat pihak kepolisian.
Pada kesempatan yang sama, Hercules telah meminta maaf sebesar-besarnya setelah menyebut Sutiyoso bau tanah.
Hercules bahkan meminta maaf untuk keluarga Sutiyoso.
"Pak Sutiyoso yang menyinggung masalah ormas itu, saya minta maaf kepada Pak Sutiyoso. Minta maaf sebesar-besarnya pada Pak Sutiyoso, kepada anak cucu dan keluarga semua," ungkap Hercules dikutip dari YouTube Seleb Oncam News pada Jumat (2/5/2025).
"Karena Pak Sutiyoso dari Komando Pasukan Khusus Baret Merah, saya sangat hormat dan kagum dengan beliau," tambahnya.
Hercules kembali menegaskan dirinya mengaku salah terhadap Purnawirawan TNI, Sutiyoso.
"Atas kesalahan saya kemarin saya mengucap itu, saya minta maaf sebesar-besarnya. Sampai ke anak cucu saya minta maaf," terangnya.
Namun tak berhenti di situ, Hercules justru menantang jenderal purnawirawan Gatot Nurmantyo yang sempat ikut menegur dirinya.
"Tapi Gatot, saudara Gatot Nurmantyo Anda, saya tidak takut dengan Anda. Saya tidak menghargai Anda," tegas Hercules.
Hercules menilai, Gatot yang ikut cawe-cawe begitu beringas menggambarkan dirinya sebagai sosok preman bengis.
"Jadi kenapa kok Anda bisa begitu terhadap saya? Bengis banget gitu lo, aku salah apa?" tanya Hercules.
"Aku gak salah dengan Pak Gatot lo. Sampai bicara premanisme, kurang ajar, aku salah apa Pak Gatot?" tambahnya.
Hercules heran, pasalnya tak pernah bermasalah dengan Gatot Nurmantyo namun sang mantan Panglima TNI tersebut begitu geram terhadap dirinya.
"Pak Gatot yang aku hormati dan aku muliakan, mantan Panglima TNI saya sedih lo, Anda bisa luar biasa geram kayak saya punya kesalahan. Aku juga manusia biasa, di sini memperbaiki diri," lanjutnya.
Hercules juga memamerkan kebaikannya yang kerap menyantuni anak yatim piatu, ibadah ke Tanah Suci, hingga memgumrohkan banyak orang.
"Uang halal, bukan uang haram. Kalau ada udang haram yang laporkan ke pak Polisi."
"Pak Sutiyoso aja diam aja, Pak Gatot kayak kebakaran jenggot. Kayak saya punya dosa. Tolong Pak Gatot jangan habisi saya," lanjutnya.
Update Ormas GRIB Pelaku Pembakar Mobil Polisi Menyerahkan Diri
Setelah melarikan diri, pria berinisial TS, anggota ormas GRIB Jaya yang terlibat pembakaran mobil polisi di Harjamukti, Depok, Jawa Barat, menyerahkan diri ke polisi.
"Salah satu DPO kasus melawan petugas di Depok, tertangkap lagi. Saudara TS ya, saudara TS ini menyerahkan diri kepada penyidik," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa (29/4/2025).
TS sempat masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) polisi setelah terlibat pembakaran mobil polisi.
"Perannya yang bersangkutan ikut dalam peristiwa atau tindak pidana melawan petugas dan melakukan perusakan terhadap mobil yang digunakan petugas saat bertugas melakukan upaya kepolisian," ujar Kabid Humas.
Saat ini tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih memburu dua DPO lainnya berinisial RS dan VS alias T.
"Ya Jadi masih ada dua DPO lagi, yang akan terus diburu oleh tim dari Subdit Jatanras Ditreskrimum polda Metro Jaya," ucap Ade Ary.
Adapun peristiwa ini bermula saat tim Satreskrim Polres Metro Depok hendak menangkap Ketua ormas GRIB Harjamukti berinisial TS.
TS ditangkap terkait kasus penguasaan lahan dan kepemilikan senjata api.
"Tim gabungan Satreskrim Polres Depok dengan menggunakan tiga unit kendaraan berangkat dari Mapolres Depok menuju ke lokasi di mana tersangka TS sedang berlakukan aktivitas di tempat tersebut," kata Wira saat merilis kasus ini di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (21/4/2025).
Saat polisi tiba di lokasi, salah satu anggota ormas mengirimkan pesan di WhatsApp Group (WAG) yang mengabarkan bahwa TS ditangkap.
Baca juga: Kabur ke Riau, Satu Anggota GRIB Buronan Kasus Pembakaran Mobil Polisi di Depok Ditangkap
"Mengirimkan pesan ke dalam grup Whatsapp yang merupakan grup daripada ormas yang isinya 'dimohon semuanya, Pak Tiano ditangkap'," ungkap Wira.
Anggota ormas lainnya kemudian meminta agar akses jalan keluar dari kampung tersebut ditutup dengan menurunkan portal.
"Kemudian pada saat empat mobil yang dikendarai oleh tim gabungan dari Satreskrim Polres Depok akan berangkat kembali menuju ke kantor Mapolres Depok, setibanya di gerbang tersebut maka terhalang oleh portal yang ditutup oleh saudara RS maupun saudara RSS," ujar Dirreskrimum.
Polisi berusaha membuka portal tersebut, namun simpatisan dari TS langsung menahannya.
Singkat cerita, satu mobil polisi yang membawa tersangka TS berhasil lolos dan menuju ke Mapolres Metro Depok. Sedangkan tiga mobil lainnya tertahan di tempat kejadian perkara.
"Jadi ada tiga mobil yang tertinggal dilakukan, dirusak oleh simpatisan serta terdengar suara atau seruan untuk 'bakar-bakar', yang dilakukan oleh saudari LA," tutur Wira.
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, pembakaran itu dilakukan atas perintah TS yang sempat melakukan video call dengan sejumlah simpatisannya.
"Tersangka TS sempat melakukan panggilan video call kepada sodara RS yang disaksikan oleh banyak orang simpatisan yang ada di lokasi, yang intinya bahwa tersangka TS memerintahkan untuk membakar mobil yang tertinggal di dekat portal tersebut," ungkap Wira.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sempat Buron, Tampang Anggota GRIB DPO Kasus Pembakaran Mobil Polisi di Depok Akhinya Serahkan Diri
(Tribunnews.com/ Siti N) (TribunJakarta.com/ Annas Furqon Hakim)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.