Sosok Muhammad Endang Junaedi, Pemilik Jembatan Perahu yang Viral di Karawang, Kini Disegel BBWS
Muhammad Endang Junaedi atau Haji Endang melayangkan protes terhadap BBWS Citarum yang melakukan penyegelan terhadap jembatan perahu yang ia bangun.
TRIBUNNEWS.COM – Sebuah jembatan perahu yang berada di Dusun Rumambe, Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat sempat viral di media sosial.
Jembatan yang telah dibangun sejak 2010 itu digunakan oleh masyarakat sebagai akses ke kawasan industri yang terpisahkan oleh Sungai Citarum.
Setiap pengguna roda dua harus membayar Rp 2.000 untuk sekali menyeberang.
Usut punya usut, jembatan perahu itu dimiliki oleh seseorang bernama Muhammad Endang Junaedi atau akrab disapa Haji Endang.
Lantas, siapakah sosok Muhammad Endang Junaedi ?
Baca juga: Prabowo Tak Ingin Ada Masyarakat Kelaparan dan Tinggal di Kolong Jembatan: Menusuk Rasa Keadilan
Sosok Haji Endang
Muhammad Endang Junaedi atau biasa dipanggil Haji Endang merupakan warga asli Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat.
Pemilik jembatan perahu itu saat ini telah berusia 64 tahun.
Sebelum dikenal sebagai “Crazy Rich” Karawang, Haji Endang sempat bekerja sebagai sopir hingga office boy (OB).
Ia juga pernah menjadi supplier bahan bangunan untuk proyek hingga mengolah limbah perusahaan.
Haji Endang telah membangun jembatan perahu itu sejak 2010.
Jembatan ini terdiri 10 perahu ponton yang dirangkai dengan jarak sekitar 1,5 meter antara satu sama lain.
Jembatan tersebut menjadi penghubung warga ke kawasan industri yang terpisahkan oleh Sungai Citarum.
Untuk bisa menggunakan jembatan ini, masyarakat harus membayar sekitar Rp 2.000 per motor.
Haji Endang pun mengaku mendapat omzet hingga Rp 20 juta per hari.
Awal Mula Pembangunan Jembatan Perahu
Haji Endang diminta oleh sesepuh setempat, Haji Usup untuk membangun penyeberangan menggunakan perahu demi memajukan perekonomian di Dusun Rumambe 1.
Endang mengatakan, saat itu jalan desa tersebut merupakan jalan buntu, hanya sebagai penyeberangan kerbau.
Sementara wilayah di seberang dusun tersebut merupakan Desa Parungmulya yang dikenal sebagai kawasan industri.
"Saya minta izin dengan Pak Bupati saat itu, Pak Dadang S Muchtar. Saya datang," kata Haji Endang kepada Tribun Jabar, Rabu (29/12/2021).
"'Pak Bupati bagaimana kalau kita usaha bareng dengan Pemkab, untuk membuat jalur penyeberangan,' tetapi beliau minta saya sendiri saja. Karena sudah ada izin, saya beranikan diri," lanjut dia.
Awalnya, Haji Endang membuat perahu dengan kapasitas sekitar dua puluh motor. Perahu itu ditarik menggunakan tali untuk menyeberang.
"Awalnya sehari juga cuma dapat Rp 16 ribu. Bahkan ada beberapa warga yang menganggap khawatir jika ada penyeberangan itu bakal bikin bising dan banyak maling," tutur dia.
"Tetapi saya izin dan banyak tokoh setuju. Walau hasilnya sedikit saya tekuni karena tujuan saya untuk membantu perekonomian warga," katanya.
Lambat laun, karyawan yang menyeberang mulai ramai, kemudian ia menambah perahu penyeberangan menjadi dua.
"Saya tambah satu lagi, jadi ada dua perahu eret. Bolak-balik," katanya.
Haji Endang kemudian memiliki ide untuk membuat penyeberangan dengan sistem perahu ponton.
Untuk mewujudkan keinginan tersebut, Haji Endang membeli puluhan perahu kayu dan sisanya ia buat sendiri.
Endang juga membuat perahu ponton dari besi untuk mengurangi risiko kerugian dan kecelakaan bagi warga yang menyeberang.
Baca juga: Viral Pelajar Tenteng Sepatu Seberangi Sungai di Bogor, Warga Gotong Royong Bikin Jembatan Darurat
Disegel BBWS
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum telah memasang peringatan operasional jembatan tidak berizin sesuai ketentuan perundang-undangan dan berpotensi mengganggu fungsi alami sungai.
Pasca dikeluarkannya peringatan itu, Haji Endang sebagai pemilik jembatan perahu bereaksi keras dengan spanduk yang dipasang BBWS Citarum.
Endang mengaku, jika pihaknya memiliki nomor izin berusaha (NIB). Endang juga mengungkapkan, peran BBWS Citarum selama 15 tahun tidak terlihat jika usahanya tersebut dianggap ilegal.
"Saya izin ada punya NIB. Boleh saya dianggap ilegal, tetapi usaha saya banyak manfaatnya. Dibilang dia berbayar, saya kan bukan dari sekarang, udah 15 tahun berjalan," katanya.
Haji Endang pun berencana untuk melakukan perlawanan bersama warga setempat apabila jembatan perahu itu nantinya dibongkar.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sosok Haji Endang, Crazy Rich Karawang Pemilik Jembatan Perahu yang Viral Disegel BBWS Citarum
(Tribunnews.com/David Adi) (TribunJabar.id/Rheina Sukmawati)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.