Senin, 29 September 2025

Takut Kena Bully, Siswi SD Korban Rudapaksa di Mojokerto Tak Mau Pergi ke Sekolah

Seorang siswi SD trauma setelah menjadi korban rudapaksa oleh pria tetangganya sendiri di Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur (Jatim).

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Suci BangunDS
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
ILUSTRASI KORBAN PELECEHAN - Seorang siswi SD menjadi korban rudapaksa oleh pria berinisial EY (50) di Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Korban alami trauma hingga tak mau sekolah. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswi SD menjadi korban rudapaksa oleh pria berinisial EY (50) di Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur (Jatim).

Akibatnya, korban yang berusia 13 tahun itu mengalami trauma.

Ayah korban, TB (32), mengatakan putrinya mengalami perubahan perilaku sampai tidak mau sekolah selama 2 hari.

Korban tidak mau sekolah karena takut dirundung atau di-bully oleh teman-temannya atas kejadian asusila yang dialaminya.

"Sempat tidak mau sekolah 2 hari, setelah kami melaporkan kejadian itu ke polisi. Khawatirnya (di-bully) teman-teman di sekolah," kata TB kepada wartawan, Kamis (24/3/2025), dilansir Surya.co.id.

Pasca kejadian itu, TB terus berupaya meyakinkan korban agar mau bersekolah. 

Baca juga: 3 Modus Licik Ahmad Faisal Si Walid Lombok Rudapaksa Para Santriwati, Umbar Janji ke Korban

Bahkan, guru sekolah mendatangi korban ke rumahnya, untuk memberikan dukungan moril.

"Guru sekolah datang ke rumah, ya untuk menguatkan dan meyakinkan agar terus sekolah, karena masa depannya masih panjang," jelas TB.

Menurut TB, ia terpaksa pindah rumah, karena dekat dengan rumah pelaku. 

Kini, korban tinggal bersama ibu dan ayahnya di rumah kakeknya.

"Kalau sekolahnya tetap, karena tinggal sedikit lagi sudah kelas 6, tempat tinggal anak yang saya pindah," ungkap TB.

Baca juga: Bak Walid Versi Nyata, Pimpinan Ponpes di Lombok Cabuli 20 Santriwati, Modusnya Sucikan Rahim

TB menyebutkan, korban mengalami perubahan perilaku menjadi pribadi yang pendiam selama 4 hari belakangan, semenjak kasus ini dilaporkan ke polisi.

"Ya (korban) sekarang sering merenung, sempat tertekan, sudah selama 4 harian ini," ujar TB.

Pihak keluarga korban berharap, pelaku EY yang juga akrab disapa sebagai Pak De ini, dihukum setimpal atas perbuatan tak terpuji yang dilakukan terhadap putri tunggalnya tersebut. 

"Pelaku dihukum seberat-beratnya atas perbuatannya terhadap anak saya," ucapnya.

Disetubuhi Beberapa Kali

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan