Bukan dari APBD, Pembangunan Tugu Biawak Viral di Wonosobo Dibiayai BUMD
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan anggaran pembuatan Tugu Biawak juga bukan berasal dari APBD kabupaten melainkan bantuan BUMD di Wonosobo
Tugu yang berlokasi di jalur Wonosobo-Banjarnegara turut Desa Krasak, Kecamatan Selomerto ini dinilai memiliki tampilan yang mirip dengan biawak sungguhan.
Pembuatan tugu ini diinisiasi oleh pemuda karang taruna desa setempat dan pembuatannya dinahkodai oleh seniman asli Wonosobo bernama Arianto.
Baca juga: Jerman Lakukan Boikot Diplomatik, Larang Rusia Hadir di Tugu Peringatan Perang Dunia II
Ahmad Gunawan Wibisono selaku Ketua Karang Taruna Kecamatan Selomerto menjelaskan ide awal pembuatan tugu patung biawak ini. Ia mengatakan tugu ini bernama Tugu Krasak Menyawak. Dalam bahasa Jawa menyawak berarti biawak.
Hewan reptil biawak ini telah lama dikenal masyarakat Desa Krasak Wonosobo yang habitatnya telah ada sejak dahulu bahkan disebut-sebut terjaga hingga saat ini.
Habitat biawak hidup di aliran sungai serayu tepatnya di bawah jembatan menyawak desa ini. Lokasinya sekitar 100 meter ke arah timur dari tugu patung biawak ini.
"Kenapa disebut jembatan menyawak ya karena di situ jadi habitat endemik terbanyak satwa biawak. Untuk lebih mengenal itu makanya kita bangun Tugu Krasak Menyawak," terangnya.
Tidak hanya itu di tempat ini juga memiliki nilai sejarah. Tempat ini menjadi saksi peristiwa sejarah berlangsungnya agresi militer Belanda pertama yang terus dikenang hingga saat ini.
"Waktu itu agresi militer Belanda pertama itu terjadi pertempuran antara tentara Sekutu NICA dengan tentara Jepang itu berlangsung di tugu menyawak ada di belakang kita, di jembatan menyawak," jelasnya.
Secara fisik tugu patung biawak ini memiliki tinggi 7 meter dengan lebar 4 meter. Tampak secara kasat mata patung biawak berwarna hitam dengan corak kuning sedang merayap di sebuah batu dengan lidah yang menjulur keluar dan menoleh ke arah kiri.
Sebetulnya pengerjaan tugu ini masih belum selesai sepenuhnya, masih ada finishing dan penambahan pada area di sekitarnya seperti taman dan bangku-bangku untuk menambah keestetikaannya.
Meskipun begitu tugu ini berhasil menarik perhatian masyarakat. Tidak sedikit pengguna jalan yang sengaja berhenti untuk berfoto dan mengabadikan gambar Tugu Krasak Menyawak ini.
"Peletakan batu pertama di tanggal 3 Februari 2025 dan selesai tepat satu setengah bulan. Tapi rencananya akan ada penambahan lainnya," imbuhnya.
Selain bentuk patungnya yang dipuji, banyak beredar luas terkait anggaran pembuatannya yang diisukan menggunakan anggaran dana desa senilai Rp 50 juta.
Penulis: Imah Masitoh
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Inilah Sosok Arianto Pria yang Membuat Tugu Biawak Viral di Wonosobo, Ternyata Tanpa Anggaran APBD
Sumber: Tribun Jateng
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Besok Rabu 17 September 2025: Mayoritas Hujan Ringan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca BMKG Jawa Tengah Besok Rabu, 17 September 2025: Hujan di Kudus, Salatiga Hujan Petir |
![]() |
---|
Resmi Dicopot, Sosok Guru di Boyolali yang Injak Siswa Justru Dikenal Santun |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Semarang, 16 September 2025: Hujan Ringan |
![]() |
---|
Injak Siswa Tidur di Kelas, Guru di Boyolali Justru Dikenal Tak Pernah Marah, Warga Geruduk Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.