Senin, 6 Oktober 2025

Sosok Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo Utus Beli Lahan Makam usai Warga Antar Jenazah Lewat Sungai

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, memerintahkan Camat Slahung membeli lahan pemakaman baru, buntut warga menggotong keranda lewat sungai.

TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum
BUPATI SUGIRI SANCOKO - Foto H. Sugiri Sancoko, S.E., M.M. saat ditemui oleh awak media di Kantor Bupati Ponorogo pada 10 Oktober 2023. Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, memerintahkan Camat Slahung membeli lahan pemakaman baru, buntut warga menggotong keranda lewat sungai. 

Sebelum terjun ke dunia politik, Sugiri dulunya memulai karier sebagai wartawan dan pengusaha reklame.

Di tahun 2009, ia terpilih menjadi anggota DPRD Jatim untuk periode 2009-2014.

Ia kemudian kembali lolos menjadi anggota DPRD Jatim untuk periode 2015-2019, dikutip dari Surya.co.id.

Tetapi, belum resmi menjabat, Sugiri mundur karena didorong maju Pilkada Ponorogo 2015.

Gagal di Pilkada Ponorogo 2015, Sugiri pergi ke Aceh untuk bertani jagung bersama rekan-rekannya dari Jawa Timur.

Baca juga: Warga Tak Perlu Lewat Sungai Lagi demi Antar Jenazah, Pemkab Ponorogo Bakal Beli Lahan Pemakaman

Sebagai Bupati Ponorogo, Sugiri berperan penting dalam pengakuan UNESCO terhadap budaya Reog.

Pada 2023, ia memimpin upaya pendaftaran Reog Ponorogo ke dalam daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO.

Proses itu membutuhkan pengumpulan berbagai bukti sejarah, dokumentasi, serta dukungan komunitas lokal dan nasional.

Di tahun yang sama, Reog Ponorogo masuk daftar ke-39 sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO yang disidangkan pada 2024.

Duduk Perkara Pengantar Jenazah Lewati Sungai

Baru-baru ini, viral video yang memperlihatkan pengantar jenazah harus melewati sungai saat hendak menuju pemakaman di Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung.

Insiden itu terjadi saat pengantaran jenazah Mulyadi (38), warga Desa Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Sabtu (19/4/2025).

Kepala Desa Tugurejo, Siswanto, menjelaskan duduk perkara mengapa pengantar jenazah harus melewati sungai.

Ia mengatakan, sebenarnya sudah dibangun jembatan secara swadaya oleh warga setempat untuk memudahkan akses menuju pemakaman.

Tetapi, ada seorang warga yang tak mengizinkan jalan samping rumahnya dilintasi pengantar jenazah.

Alasannya, karena warga tersebut menganut kepercayaan kuno.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved