Sosok Mohammad Wahyu Ferdian, Bupati Cianjur Kaget 70 Siswa Keracunan, Seorang Dokter Kandungan
Sosok Mohammad Wahyu Ferdian menjadi sorotan setelah insiden puluhan siswa Cianjur keracunan makanan
Pendidikan kedokterannya dimulai di Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), tempat ia menyelesaikan program sarjana pada tahun 2006.
Ketertarikannya terhadap bidang kebidanan dan kandungan membawanya melanjutkan pendidikan spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) pada tahun 2014.
Tak hanya fokus pada pendidikan klinis, Wahyu juga memperluas keilmuannya dengan meraih gelar Magister Manajemen Rumah Sakit.
Menariknya, ia juga mendalami bidang hipnosis dan hipnoterapi, dibuktikan dengan gelar CH (Certified Hypnotherapist) dan CHt (Certified Hypnotherapy Trainer) yang ia miliki.
Karier profesionalnya di dunia medis dimulai sebagai dokter umum di RSUD Sayang pada tahun 2012.
Setelah menuntaskan pendidikan spesialis, ia kembali mengabdi di rumah sakit yang sama sebagai dokter spesialis Obgyn, serta melayani pasien di RSUD Bhayangkara Cianjur.
dr. Mohammad Wahyu Ferdian, S.Ked, MM, Sp.OG, CH, CHt, terus melayani masyarakat dengan keahlian medis yang ia miliki, sekaligus membawa pendekatan alternatif melalui keilmuannya di bidang hipnoterapi.
Guru Ikut Keracunan
Diberitakan TribunJabar, Wakil Kepala Sekolah bidang Humas MAN 1 Cianjur, Rahman Jaenudi, menuturkan dari data yang ia peroleh, ada 55 siswa yang alami keracunan.
"Sebagian besar siswa yang mengalami gejala sempat menjalani perawatan di rumah sakit sudah pulang. Namun masih ada beberapa siswa yang masih dirawat," katanya saat dihubungi TribunJabar.id, Selasa (22/4/2025).

Ia menuturkan, sebagian siswa telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit setelah mendapatkan perawatan.
"Sampai saat ini jumlah siswa yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 5 orang. Sebagian besarnya sudah diizinkan pulang," katanya.
Dihubungi di kesempatan berbeda, Kepala SMP PGRI 1 Cianjur, Rika Mustikawati menuturkan, di sekolahnya ada 23 siswa yang alami gejala keracunan.
Dari 23 siswa, tiga di antaranya dirawat di rumah sakit.
"Sejak semalam kita sudah menerima laporan soal siswa yang mengalami keracunan. Hingga kini pun kita terus berkomunikasi dengan para orang tua siswa," katanya.
Ia juga menuturkan, para guru juga ikut menyantap hidangan MBG.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.