Jumat, 3 Oktober 2025

Kronologi 2 Oknum TNI di Banten Aniaya Warga hingga Tewas, Tak Kenal Korban dan Dalam Pengaruh Miras

Sebanyak empat pelaku penganiayaan yang menewaskan warga Lebak, Banten ditangkap. Dua oknum TNI yang terlibat penganiayaan sempat menegak miras.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
TribunBanten.com/Engkos Kosasih
TNI KEROYOK WARGA - Komandan Korem (Danrem) 064/Maulana Yusuf Serang, Kolonel Inf Andrian Susanto saat ditemui di kantornya pada Senin (21/4/2025), dan meminta maaf atas perbuatan 2 anggotanya yang mengeroyok pemuda asal Lebak, Banten, bernama Fahrul Abdillah hingga tewas. Sejauh ini, terdapat 4 orang yang ditetapkan sebagai tersangka pengeroyokan termasuk 2 oknum TNI AD anggota Denma Korem 064/Maulana Yusuf Serang. Pengeroyokan tersebut terjadi pada Selasa (15/4/2025) dini hari. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang warga Lebak, Banten bernama Fahrul Abdillah (29) mengalami penganiayaan saat berada di depan kantor Bank Banten pada Selasa (15/4/2025) lalu.

Korban sempat empat hari dirawat di RSUD Banten, namun nyawanya tak tertolong.

Pelaku penganiayaan terdiri dari dua oknum TNI, Pratu MI dan Pratu FS, serta dua warga sipil, MS (24) dan JH (34).

Dua oknum TNI telah ditahan di Denpom Serang, sementara dua warga sipil ditahan di Polresta Serang.

Komandan Korem 064/Maulana Yusuf Serang, Brigjen Inf Andrian Susanto, mengatakan keempat pelaku sempat meneguk miras sehingga menganiaya korban dalam pengaruh alkohol.

"Dipengaruhi oleh minuman keras, kita mendalami apakah pelaku ini menggunakan narkoba atau tidak. Sementara ini awalnya dari penggunaan miras," ungkapnya, Senin (21/4/2025), dikutip dari TribunBanten.com.

Ia menambahkan para pelaku dan korban tak saling kenal.

Awalnya, para pelaku meneguk miras di sebuah perumahan kemudian nongkrong di sekitar alun-alun Kota Serang.

"Ketika mereka berjalan ke alun-alun ada semacam ejekan-ejekan dari teman anggota TNI, yang memberikan respon pada masyarakat yang lain sehingga terjadi perkelahian di situ," ucapnya.

Mereka berpindah ke sebuah tempat hiburan malam dan pulang ke sebuah kos di Kecamatan Cipocok, Serang.

"Di situlah ada semacam ketersinggungan, sehingga memukuli korban yang kedua," tukasnya.

Baca juga: Kondisi Korban Pengeroyokan Oknum TNI sebelum Meninggal, Ayah: Kepala Bengkak dan Batuk Darah

Brigjen Inf Andrian menyatakan ada dua lokasi penganiayaan yakni di depan Bank Banten yang mengakibatkan korban tewas dan kos di Cipocok.

"Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh Denpom III/4 Serang, telah diperiksa sebanyak 9 saksi di TKP pertama dan 5 saksi di TKP kedua," imbuhnya

Ia meminta maaf atas tindakan anggota Denma Korem 064/Maulana Yusuf Serang yang merugikan warga.

"Kami menyampaikan mohon maaf atas terjadinya peristiwa yang terjadi yang diduga melibatkan dua oknum anggota TNI," sambungnya.

Kedua pelaku akan menjalani persidangan militer jika bukti kasus penganiayaan telah dikumpulkan.

“Tentunya kami juga akan menyakinkan bahwa apabila memang diduga anggota TNI yang terlibat akan mendapat hukum sesuai dengan hukum yang sudah ditentukan,” ungkapnya.

Baca juga: Duka Nenek Korban Penganiayaan TNI di Banten, Cucunya Sempat Mengeluarkan Air Mata meski Koma

Kesaksian Ayah Korban

Ayah korban, Nana Sujana, mengatakan korban dianiaya saat sedang nongkrong di alun-alun Serang bersama 10 temannya.

Kemudian datang empat pelaku mengejar teman korban yang datang membawa mobil.

Korban berusaha melerai perkelahian, namun berujung penganiayaan.

"Jadi anak saya cuma mau melerai mereka, malah anak saya yang jadi korban pengeroyokan," bebernya.

Korban yang terkapar tak sadarkan diri dibawa ke Rumah Sakit Sari Asih Kota Serang lalu dirujuk ke RSUD Banten

"Teman-teman nya balik lagi ke lokasi, cuma katanya pas liat anak saya sudah terkapar di aspal tak sadarkan diri," imbuhnya.

Nana menambahkan korban dirawat selama empat hari dan dinyatakan meninggal pada Jumat (18/4/2025).

"Pokoknya selama 4 hari itu anak saya koma, dan meninggal di rumah sakit pukul 06.25 WIB," terangnya.

Baca juga: 2 Oknum TNI AD yang Keroyok Pemuda di Serang hingga Tewas Ternyata Mabuk, Danrem Minta Maaf

Keluarga dan teman korban mendatangi Denpom Serang untuk melaporkan kasus penganiayaan.

"Nah waktu itu temanya juga datang ke Denpom sebagai saksi, dan orang Denpom menyuruh temannya menunjukkan pelaku oknum TNI yang terlibat pengeroyokan." 

"Dari situ ketahuan satu orang pelaku yang terlibat mengeroyok korban," tukasnya.

Selama anaknya dirawat, tak ada perwakilan dari TNI menjenguk korban.

"Cuma pas kami datang ke rumah, sudah banyak aparat TNI yang datang. Bahkan sampai pemakaman pun mereka menyaksikan," jelasnya.

Pihak Denpom sempat memberikan uang santunan sebesar Rp10 juta. 

"Dan saya minta ke mereka agar kasus ini harus segera dituntaskan, dan diselesaikan," ucapnya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Keluarga Ungkap Detik-detik Sebelum Fahrul Tewas Dikeroyok oleh 2 Oknum TNI & Warga Sipil di Serang 

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunBanten.com/Misbahudin)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved