Jumat, 3 Oktober 2025

5 Fakta Dokter Kandung di Garut Lecehkan Ibu Hamil Saat USG, Pelaku Pernah Praktek di RS Malangbong

Sebuah video memperlihat seorang dokter melakukan aksi pelecehan seksual terhadap pasien yang melakukan pemeriksaan kandungan atau USG.

Penulis: Adi Suhendi
Tribunjabar.id/ Istimewa/ tangkapan layar
DUGAAN PELECEHAN - Tangkapan layar rekaman CCTV dokter kandungan terduga pelaku pelecehan seksual terhadap pasien di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Tangkapan layar diambil Selasa (15/4/2025). 

"Ternyata oknum dokter ini sudah rame di Garut," katanya.

Kesaksian seorang korban pun hampir sama dengan yang dialami pasien di video.

Dilihat dari capture chat postingan dokter Mirza, ada wanita yang mengaku menjadi korban dokter kandungan di Garut tersebut dua tahun lalu.

"Iya dok 2023 kejadian saya waktu itu ke bidan kebetulan ada dr spognya dia. Dari awal udah aneh mungkin karena saya sendiri ya gak didampingi suami," katanya.

Dia mengaku dokter kandungan di Garut itu meminta nomor WhatsApp.

"Dia minta WA blabla, ngajak jalan ini itu," katanya.

Pelaku juga mengiming-imingi USG gratis.

"Udah kamu cek ke klinik saya gak usah bayar, kliniknya deket alun-alun aku tiap bulan sama ibu cek. Tapi dilecehin, payudara saya dimainin saya juga ditahan kayak di video itu pake tangan tetap aja tangan dokter mainin," katanya.

3. Peristiwa Terjadi Tahun 2024

Dinas Kesehatan Kabupaten Garut mengatakan kasus tersebut terjadi tahun 2024 di klinik yang beralamat di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pakuwon.

Saat ini terduga pelaku diketahui sudah tidak praktek di tempat tersebut.

Hal tersebut diketahui dari sistem informasi sumber daya manusia dinas kesehatan.

"(Sekarang) yang bersangkutan sudah tidak ada izin praktiek satu pun di wilayah Kabupaten Garut," ujar Kepala Dinas Kesehatan Garut dr Leli Yuliani kepada awak media melalui keterangan resminya, Selasa (15/4/2025).

Ia menuturkan, bahwa dulu memang sempat ada laporan ke dinas kesehatan dan kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

Pihaknya juga ucap Leli, belum sempat melakukan pemeriksaan secara mental dan psikologis, karena yang bersangkutan saat ini sudah tidak lagi berada di Garut.

4. Sosok Pelaku

Dokter Leli Yuliani menegaskan bahwa terduga pelaku bukan aparatur sipil negara (ASN).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved