Jumat, 3 Oktober 2025

Mahasiswa S2 dan Perawat yang Tewas di Kos Surabaya Sudah Nikah Siri, Bakal Gelar Resepsi Besar

Pasangan mahasiswa S2 dan perawat berakhir tragis di kamar kos di Surabaya, Kamis (10/4/2025), mereka ternyata sudah nikah siri dan akan gelar resepsi

TribunJatim.com/Luhur Pambudi
PASANGAN TEWAS BERSAMA - Dua orang sejoli ditemukan tewas tergeletak di sebuah kamar kos lantai dua kawasan Jalan Sidosermo Gang XII, Sidosermo, Wonocolo, Surabaya, pada Kamis (10/4/2025) siang. Kedua korban tersebut adalah pria berinisial LH (29), pengusaha di bidang kreatif desain asal Pamekasan, Jatim, sekaligus mahasiswa magister hukum di kampus swasta Surabaya. 

"Gak ada (firasat). Karena kami terakhir ketemu tanggal 5 (April 2025), karena saya saat itu di Lamongan. Dia otw (on the way atau menuju) ke Lamongan. Lalu malamnya balik ke Surabaya lagi," sebutnya.

Sementara itu, berdasarkan penuturan Nur Aprilianti, NA terakhir kali berkomunikasi dengan anggota keluarga yang lain melalui chatting dan telepon WA pada Rabu sekitar pukul 21.30 WIB.

"Kalau keluarga Lamongan, ditelepon tadi. Pihak keluarga di Lamongan masih chat-an dan telpon jam 9 malam, dengan korban," ucapnya.

Ada Alat Suntikan

Selain itu, ditemukan alat bekas suntikan beserta beberapa tabung ampul bekas wadah cairan obat di dekat jasad  NA dan HL. Temuan itu diketahui Nur Aprilianti dari polisi.

Alat suntik dan beberapa ampul obat tersebut tergeletak di dekat jasad kedua korban yang berbeda posisinya. 

Alat suntik tersebut diketahui tidak sedang dalam keadaan menancap pada bagian tubuh kedua korban. 

Jasad LH dalam posisi terlentang. Sedangkan, jasad NA tergeletak dalam keadaan tertelungkup di dekat bagian tubuh sisi bawah pasangannya itu.

Saat disinggung isi, jenis dan takaran ampul obat tersebut, Nur Aprilianti mengaku, tidak mengetahuinya. 

"Diinfoin cuma ada suntikan di sampingnya. Ada jarumnya. Katanya ada,  beberapa ampul. 1 atau 2 ampul. Tapi gak tahu obatnya apa. Itu tabung cairan obat," kata Nur Aprilianti.

Untuk apa suntik dan cairan obat tersebut, Nur Aprilianti pun mengaku tidak tahu.  

Meski begitu, setahu Nur Aprilianti, NA tidak sedang menderita sakit kronis yang kerap kambuh secara berkala.

Hanya saja, ia mengetahui kebiasaan NA yang sering melakukan metode perawatan medis secara mandiri tatkala kondisi kesehatannya sedang drop.

Menurut Nur Aprilianti, NA bakal menyuntikkan cairan obat tertentu, atau melakukan infus cairan obat kepada tubuhnya sendiri.

Sejauh ini, Nur Aprilianti menilai kebiasaan yang dilakukan sepupunya itu masih terbilang wajar, mengingat latar belakang pendidikan dan profesi NA sebagai perawat

"Dia perawat, jadwal kerjanya padat. Jadi misalnya sakit gitu. Jadi dia infus sendiri, suntik sendiri gitu, kayak gitu aja sih. Mungkin karena sudah lama enggak satu kos jadi jarang nengokin ke sini, sama-sama sibuk juga," pungkasnya.

Sementara itu, Kapolsek Wonocolo Polrestabes Surabaya, Kompol Haryoko Widhi belum mengungkapkan secara detail mengenai sejumlah temuan barang bukti di TKP penemuan jasad pasangan ini.

Termasuk, mengenai temuan adanya alat suntik serta dua botol ampul yang teronggok di dekat jasad kedua korban.

Haryoko masih menunggu hasil akhir dari proses olah TKP dan autopsi kedua jasad korban di Kamar Mayat RS Bhayangkara Surabaya

"Untuk itu kami masih menunggu hasil. Kami belum bisa menyampaikan," ujar Haryoko, di sela mendampingi Tim Inafis Polrestabes Surabaya melakukan olah TKP. 

Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Perawat dan Pengusaha yang Ditemukan Tewas di Kosan Surabaya, Teman Dekat Ungkap Sudah Menikah Siri

(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Surya.co.id/Luhur Pambudi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved