Dokter PPDS Rudapaksa Anak Pasien
Dokter PPDS yang Perkosa Keluarga Pasien di RSHS Bandung Sempat Coba Bunuh Diri saat Ditangkap
Dokter residen PPDS bernama Priguna Anugerah Pratama (31) yang jadi pelaku kekerasan seksual, sempat coba bunuh diri sebelum ditangkap oleh polisi.
TRIBUNNEWS.COM - Terungkap fakta baru dalam kasus kekeresan seksual yang dilakukan dokter residen bernama Priguna Anugerah Pratama (31) terhadap anggota keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat.
Priguna yang merupakan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Jurusan Anestesi Universitas Padjadjaran (Unpad) itu sempat melakukan percobaan bunuh diri saat akan ditangkap.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Pol. Surawan mengatakan pihaknya telah mengamankan pelaku pada 23 Maret 2025.
"Pelaku kami amankan di apartemennya di Bandung. Bahkan, si pelaku ternyata sempat mau bunuh diri juga dengan memotong nadi di tangannya."
"Kami amankan pelaku pada 23 Maret 2025 setelah pelaku ketahuan. Dia sempat dirawat baru ditangkap," kata Surawan dalam konferensi pers di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Rabu (9/4/2025).
Surawan menjelaskan bahwa berdasarkan hasil visum, ditemukan bercak sperma pada tubuh korban dan pihaknya akan melakukan uji DNA dari area vital korban.
Ia juga menambahkan bahwa kondisi korban, yang berinisial FH, saat ini sudah mulai membaik meskipun masih mengalami sedikit trauma.
"Korban berusia 21 tahun sedangkan pelaku 31 tahun. Awal kejadian pukul 17.00 WIB, pelaku ini mau mentransfusi darah bapak korban karena kondisinya kritis, dan si pelaku meminta anaknya saja untuk melakukan transfusi," ujarnya.
Surawan menyebutkan bahwa pelaku diduga memiliki penyimpangan dalam perilaku seksual.
“Dari pemeriksaan beberapa hari ini memang kecenderungan pelaku ini mengalami kelainan seksual,” ujar Surawan.
Meski demikian, Surawan menegaskan bahwa pihaknya masih akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan melibatkan ahli psikologi dan forensik.
Baca juga: Imbas Kasus Pemerkosaan Dokter Residen Priguna Anugerah, PPDS Anestesiologi RSHS Bandung Dihentikan
“Hasil pemeriksaan ini akan diperkuat dari ahli psikologi dan forensik menguatkan adanya perilaku kelainan seksual,” katanya.
Kronologi kejadian
Sedari awal FH tidak mengetahui tujuan pelaku membawa dirinya ke ruangan yang baru di RSHS saat ayah korban sedang kritis.
Pelaku memanfaatkan situasi tersebut dan berdalih akan melakukan pemeriksaan crossmatch, yakni kecocokan golongan darah untuk keperluan transfusi.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan menjelaskan pada 18 Maret 2025 sekitar pukul 01.00 WIB, tersangka meminta korban diambil darah dan membawa korban dari ruang IGD ke gedung MCHC lantai 7.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.