Minggu, 5 Oktober 2025

Perampokan Sadis di Lampung, Harta Digasak, Pemilik Rumah Diseret hingga Tewas

Selain merampok harta benda, pelaku juga membunuh pemilik rumah dan kios seorang ibu rumah tangga (IRT).

Editor: Hasanudin Aco
Freepik
PERAMPOKAN SADIS - Ilustrasi perampokan di Lampung. Dalam kejadian itu pelaku membunuh pemilik rumah. 

 

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG  - Menjelang Lebaran, terjadi perampokan sadis di  Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, pada Jumat (21/3/2025) sekira pukul 21.30 WIB.

Selain merampok harta benda, pelaku juga membunuh pemilik rumah dan kios seorang ibu rumah tangga (IRT).

Diduga pelaku terlebih dahulu menyiksa korban sebelum merampoknya.

Polisi sudah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) yang berlokasi di Kampung Sidodadi, Kecamatan Bandar Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah.

Bahkan polisi melakukan olah TKP hingga mengumpulkan bahan keterangan terkait peristiwa perampokan sadis itu.  

Polsek Seputih Surabaya mendapati rangkaian peristiwa yang menyebabkan korban meninggal hingga raibnya uang tunai Rp 50 juta.

Berikut kronologi perampokan sadis di Lampung Tengah itu.

Modus sebagai pembeli

Korban perampokan adalah  pasangan suami istri atau pasutri, Didik Suprayogi (56) dan Sri Lestari (46).

Keduanya merupakan pemilik usaha sembako di Kampung Sidodadi, Kecamatan Bandar Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah.

Saat jelang lebaran seperti saat ini, usaha pasutri tersebut tergolong ramai sampai menyetok barang dagangan di rumah.

Seperti jajanan untuk Hari Raya Idul Fitri.

Malam itu, Jumat (21/3/2025) sekira pukul 21.30 WIB korban kedatangan konsumen yang hendak membeli minuman.

Namun yang tak terduga bagi pasutri itu konsumen tersebut ternyata malapetaka bagi mereka.

Perampok langsung bertindak sadis

Kapolsek Seputih Surabaya AKP Mahdum Yazin menceritakan pelaku beraksi saat korban sedang menyiapkan barang yang dipesan. 

Tiba-tiba korban yang sedang menyiapkan pesanan itu dipukul pakai botol dari arah belakang.

Korban lantas terjatuh tidak sadarkan diri.

Tak hanya itu saja, lanjut Mahdum Yazin, korban diseret ke dalam gudang lalu lehernya diikat.

Suami Luka Parah

Ternyata suami korban, Didik Suprayogi juga mendapat perlakuan yang sama.

Suprayogi babak belur hingga dilarikan ke rumah sakit atas insiden perampokan itu.

Ahmad Arifin selaku Camat Bandar Surabaya membenarkan, atas insiden tersebut, Suprayogi harus mendapat perawatan medis akibat luka serius yang dideritanya.

"Untuk korban Sri Lestari tewas dengan luka berat dan leher terikat di ranjang. Keduanya menjadi korban perampokan saat melayani orang yang pembeli minuman di tokonya," kata Arifin saat dikonfirmasi Tribunlampung.co.id, Minggu (23/3/2025).

Arifin mengatakan, insiden perampokan di bulan ramadhan itu sudah dilaporkan ke Polsek Seputih Surabaya pada Sabtu, 22 Maret 2025 dengan nomor LP / B / 05 / III / 2025 / SPKT / SEK SEBAYA / RES LT / POLDA LPG.

Sempat Sadar Minta Bantuan

Seorang korban sempat sadar minta bantuan atas peristiwa perampokan tersebut. 

Ditambahkan Kapolsek Seputih Surabaya AKP Mahdum Yazin, saat bantuan datang korban Sri Lestari ditemukan sudah meninggal dunia.

"Korban sempat sadar, meminta bantuan pukul 02.00 WIB. Namun ketika pertolongan datang, Sri Lestari sudah meninggal di kamarnya dan suaminya babak belur tak berdaya," kata kapolsek.

Dalam perampokan tersebut diketahui pelaku berhasil membawa kabur uang tunai Rp 50 juta.

Tak hanya uang tunai, pelaku juga membawa dua unit handphone dan satu unit mesin EDC (Electronic Data Capture).

Polisi Buru Pelaku

Kapolsek Seputih Surabaya AKP Mahdum Yazin menyatakan bahwa pihaknya saat ini sedang memburu pelaku perampokan yang akibatkan korban meninggal.

Dia berjanji akan mengerjakan maksimal kasus ini untuk menangkap pelaku secepat mungkin. 

Yazin pun meminta masyarakat Lampung Tengah khususnya Kecamatan Bandar Surabaya untuk tetap waspada dan segera melapor jika memiliki informasi yang dapat membantu penyelidikan.

“Kami akan bekerja maksimal untuk mengungkap kasus ini, mohon doa agar para pelaku segera tertangkap," pungkasnya. 

Warga diminta waspada

Ahmad Arifin selaku Camat Bandar Surabaya berharap kepada pihak kepolisian untuk dapat mengusut tuntas kasus perampokan yang dialami warganya.

Arifin juga turut mewanti-wanti masyarakat untuk waspada aksi kejahatan menjelang lebaran.

"Dari kejadian ini saya mengajak warga meningkatkan kewaspadaan menjelang lebaran dan aktifkan kembali siskamling atau ronda malam," kata dia.

( Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq)

Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Kronologi Perampokan Sadis yang Menewaskan IRT di Lampung

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved