Jumat, 3 Oktober 2025

Polisi Gugur Ditembak di Lampung

Pengakuan Komisioner Kompolnas: Setelah Mengecek Kondisi Rumah, Yakin AKP Lusiyanto Menolak Sogokan

Komisioner Kompolnas awalnya ia skeptis dengan klaim bahwa AKP Anumerta Lusiyanto menolak sogokan dari Peltu Lubis.

Editor: Glery Lazuardi
Tangkapan Layar Instagram @gue_romi
RUMAH SEDERHANA KAPOLSEK - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Mohammad Choirul Anam, mengungkapkan bahwa awalnya ia skeptis dengan klaim bahwa AKP Anumerta Lusiyanto menolak sogokan dari Peltu Lubis.  Namun, setelah melakukan pengecekan langsung terhadap kondisi rumah Lusiyanto, Anam yakin bahwa sang Kapolsek memang seorang yang jujur dan berintegritas. Menurut Anam, Peltu Lubis, yang diduga terlibat dalam bisnis judi sabung ayam, berusaha menyogok AKP Lusiyanto agar tidak mengusik bisnis ilegal tersebut.  

Sementara itu, anak semata wayang Lusiyanto, Salsabila, yang dikenal melalui akun TikTok-nya @.sabils, juga memberikan kesaksian bahwa ayahnya adalah sosok yang sangat baik.

Salsabila bahkan menyatakan bahwa ayahnya tidak mungkin memperoleh penghasilan yang tidak halal, dan menambahkan bahwa Lusiyanto bahkan sempat bekerja sampingan sebagai sopir travel untuk menyambut wisuda putrinya.

Dengan kondisi rumah yang sangat sederhana, Lusiyanto jelas menunjukkan bahwa ia tidak terlibat dalam aliran dana judi sabung ayam yang diduga melibatkan oknum-oknum tertentu.

 Kepergian AKP Lusiyanto, yang gugur dalam tugas, meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga dan rekan-rekannya, serta menegaskan integritasnya sebagai seorang polisi yang tegas dalam memberantas perjudian ilegal.

RUMAH KAPOLSEK - Penampakan rumah Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto, polisi yang gugur karena kasus penembakan judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung.
RUMAH KAPOLSEK - Penampakan rumah Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto, polisi yang gugur karena kasus penembakan judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung. (TikTok romi_indra_setiawan)

Rumah AKP Lisiyanto

Arena sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kabupaten Way Kanan, Lampung, yang penggerebekannya memicu tragedi tewasnya tiga polisi, diduga melibatkan aliran uang judi yang dinikmati oknum.

Dugaan tersebut disampaikan oleh Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, di Palembang, Sumatera Selatan.

"Sudah satu tahun lho, bagi-bagi duit (judi sabung ayam). Ada duit dikasih, Polsek-Koramil, makan duit. (Kalau) pembagian, saya tidak tahu, ada yang menerima duit, dan ini beroperasi satu tahun," kata Eko dikutip Tribun Lampung.

Pernyataan tersebut memuculkan spekulasi bahwa Kapolsek Negara Batin, AKP Lusiyanto, yang tewas ditembak oknum TNI saat penggerebekan, menerima setoran dari prakti judi sabung ayam

Menjawab spekulasi tersebut, anggota Biddokkes Polda Lampung Aipda Romi Indra Setiawan, mendatangi rumah pribadi AKP Anumerta Lusiyanto.

"Saya terharu dengan pemberitaan-pemberitaan sekarang ya, yang katanya beliau dapat apa, dapat apa. Ini temen-temen lihat sendiri kondisinya," kata Aipda Romi.

Pada akun TikTok Aipda Romi Indra Setiawan, @romi_indra_setiawan, terlihat akses menuju rumah Lusiyanto harus melewati pekarangan rumah orang.

Romi didampingi Bhabin Fajar Isuk, Aipda Narwin harus melewati jalan setapak untuk menuju ke rumah Lusiyanto.

Baca juga: Bukti Rumah AKP Anumerta Lusiyanto jadi Pegangan Kompolnas, Beda Versi Pernyataan Kapendam Sriwijaya

"Ini lewat gang sempit, gang kecil bahkan, ini mobil nggak Pak Bhabin?" tanya Aipda Romi.

"Nggak bisa, motor saja agak susah ini," kata Aipda Narwin.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved