Mapolsek Kayangan Dibakar Massa
Kesaksian Rizkil Watoni Ingin Mati daripada Bayar Polisi, Kisah ASN Depresi Ditekan Oknum
Kematian Rizkil Watoni mengundang amarah warga hingga membakar Mapolsek Kayangan Lombok Utara, sang ayah ungkap anaknya tak mau bayar polisi
Alfamart di pertigaan Kayangan, yang juga menjadi sasaran kemarahan warga, dijaga secara ketat oleh aparat kepolisian.
Perusakan tersebut meninggalkan kerusakan signifikan, termasuk pecahan kaca, pintu pagar yang rusak, dan dua unit sepeda motor yang hangus terbakar.
Hampir seluruh kaca jendela dan pintu pecah, menyisakan hanya kusen aluminium.
Sisa batu yang dilemparkan ke arah Polsek telah dikumpulkan sebagai barang bukti terkait perusakan tersebut, sedangkan garis polisi dipasang di sejumlah titik di Mapolsek Kayangan.
Menurut DK, seorang warga yang berada di lokasi kejadian, jumlah aparat tidak sebanding dengan massa yang hadir.
"Saya ada di depan Polsek saat kejadian, polisi lainnya melindungi keluarganya karena asrama tepat di belakang Polsek," ujarnya.
Bantahan Polisi
Isu oknum polisi meminta uang hingga membuat Rizkil Watoni bunuh diri dan berujung warga Dusun Batu Jompang, Desa Sesait menyerang markas Polsek Kayangan, Lombok Utara, Senin (17/3/2025) malam lalu, dikutip dari TribunLombok.com.
Kecurigaan itu pun diungkapkan Nasruddin, ayah korban. Ia menduga anaknya bunuh diri lantaran tertekan oleh kasus dugaan pencurian yang dialaminya.
Meski demikian, isu tersebut langsung dibantah Kepala Kepolisian Resor Lombok Utara, AKBP Agus Purwanta.

Ia menjelaskan kasus perusakan Mapolsek Kayangan dipicu kesalahpahaman warga.
Penyerangan tersebut, menurut dia bukan dipicu oknum polisi yang meminta uang damai untuk menutupi kasus dugaan pencurian HP di salah satu toko modern.
"Tidak ada, itu hanya isu, tidak ada polisi minta uang," tegas Purwanta.
Purwanta mengatakan, situasi di Polsek Kayangan sudah aman dan kondusif.
Desak Kapolda Turun Tangan
Pengacara Publik Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) serta pengajar di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Mataram (FH UMMAT), Yan Mangandar Putra, memberikan tanggapan mendalam atas peristiwa tragis yang menimpa Rizkil Watoni serta insiden pembakaran Kantor Polsek Kayangan, Polres Lombok Utara.
"Saya turut berduka atas wafatnya almarhum Rizkil Watoni. Dugaan kuat ia mengalami stres berat usai menjalani pemeriksaan di kantor polisi terkait kasus dugaan pencurian telepon genggam."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.