Makam Pandu Dibongkar, Keluarga Berharap Hasilnya Tidak Dimanupulasi
Inilah kabar terbaru dari kasus siswa SMA yang meninggal diduga dianiaya anggota polisi di Asahan, Sumut. Polisi ekshumasi makam korban Minggu (16/3)
Penulis:
Muhammad Renald Shiftanto
Editor:
Pravitri Retno W
"Kami ini dibentuk untuk mencari kebenaran. Kami tidak ada libatkan dari Polsek Simpang Empat karena kasus ini ada di sana."
"Ini murni tim internal dari Polres. Saat ini rekan kami masih mengambil keterangan rekan Pandu di sekolah, dan saat ini sebagian ada di Polsek Simpang Empat, dan ada di Universitas Asahan untuk menyelidiki seluruh yang bersangkutan dengan kasus ini," ujarnya.
Ia juga meminta masyarakat untuk bersabar menantikan hasil dari penyelidikan ini.
"Karena kami saat ini belum bisa mengambil kesimpulan, kami masih menunggu," kata Ahmadi.
Selain itu, pihak kepolisian juga akan melakukan pembongkaran makam atau ekshumasi untuk mengetahui penyebab kematian korban secara forensik.
Ekshumasi ini, ujar Ahmadi, merupakan hal penting untuk mengungkap kasus ini.
"Dari jasad korban ini akan dilakukan otopsi, sehingga nanti dapat terang benderang penyebab kematiannya. Percayakan kepada kami, Polsek Simpang Empat tidak kami libatkan karena mereka yang terlibat dalam perkara ini," ungkapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Keluarga Harap Tak Ada Manipulasi dari Hasil Ekshumasi Jasad Siswa yang Diduga Dianiaya Oknum Polisi
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Tribun-Medan.com, Alif Al Qadri Harahap)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.