Senin, 29 September 2025

Fidya Kamalinda dan Keluarganya

Fidya Kamalinda Ungkap 3 Alasan Kabur dari Rumah, Singgung Soal Ambisi Orangtua: Ingin Hidup Damai

Fidya menjelaskan kekerasan yang dialaminya tidak lepas dari ambisi besar orangtuanya, terutama ayahnya, agar dirinya sukses sebagai atlet Taekwondo

Penulis: Eko Sutriyanto
Instagram @ceklisbogor, @ryukijanessa
UNGKAP ALASAN KABUR - Atlet taekwondo asal Bandung, Fidya Kamalinda (kanan) menjadi sorotan viral karena disebut hilang selama 10 tahun. Kini, ia muncul memberi pengakuan bahwa ia difitnah orangtuanya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Atlet Taekwondo asal Bandung, Fidya Kamalinda tegas enggan bersatu kembali dengan keduaorang tuanya, Hindarto dan Khadijah.

Fidya akhirnya mengungkap alasan enggan bertemu dengan kedua orangtuanya.

Diketahui Fidya menghilang sejak tahun 2015 lalu. 

Bahkan sampai saat ini, tahun 2025, orangtua Fidya Kamalinda mengaku belum mengetahui keberadaan anaknya tersebut. 

Khodijah menceritaan, anaknya meminta izin untuk pergi ke warnet.

Di warnet tersebut, Fidya Kamalinda katanya bertemu seorang pria lalu dibawa paksa menggunakan mobil.

Fidya Kamalinda muncul dan memberikan klarifikasi melalui video yang diunggahnya di TikTok, Kamis (13/3/2025).

Baca juga: 6 Fakta Fidya Kamalinda, Atlet Taekwondo Korban Kekerasan Orangtua dan Jadi ATM Berjalan

Fidya kemudian membeberkan alasan sebenarnya di balik keputusannya untuk meninggalkan rumah.

Wanita yang pernah mengharumkan nama Indonesia di kancah Taekwondo internasional ini mengaku menjadi korban kekerasan fisik dan psikologis sejak kecil.

Kekerasan tersebut dilakukan oleh ayahnya sendiri, Hindarto.

"Bahwa saya sudah menahannya sejak lama. Mengapa saya ingin keluar rumah? Karena saya sudah diperlakukan kasar oleh ayah sejak saya masih kecil," ucap Fidya dengan suara bergetar.

 "Kekerasan pertama yang dilakukan ayah, ketika saya berusia 5 tahun. Saya sudah ditampar, ditendang, dan diseret oleh ayah sendiri dan hal ini terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya," imbuhnya.

Fidya mengungkapkan bahwa kekerasan yang dialaminya tidak hanya terjadi sekali atau dua kali, melainkan berulang kali sepanjang masa kecilnya.

Ia menceritakan bagaimana ayahnya sering kali melampiaskan amarahnya dengan memukul dan menendangnya, bahkan hingga ia tumbuh dewasa.

Ambisi Orangtua yang Menghancurkan

Fidya menjelaskan bahwa kekerasan yang dialaminya tidak lepas dari ambisi besar orangtuanya, terutama ayahnya, agar dirinya sukses sebagai atlet Taekwondo.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan