Pegawai Toko di Bangkalan Sendirian Kejar 2 Maling sampai ke Suramadu, Sempat Diteriaki Pelaku Begal
Aksi heroik pegawai toko di Bangkalan lumpuhkan dua pelaku pencurian sampai ke Jembatan Suramadu, Rabu (12/3/2025).
TRIBUNNEWS.COM - Pegawai toko di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur beraksi seorang diri saat mengejar dua pencuri meski sempat mendapatkan perlawanan.
Pegawai bernama Fahri itu bekerja di toko modern Syaikhona Kholil yang berlokasi di Jalan Raya Desa Dumajah, Kecamatan Tanah Merah.
Tak tanggung-tanggung, Fahri mengejar dua pencuri itu sampai ke pintu masuk Jembatan Suramadu, sisi yang berjarak puluhan kilometer dari toko tempat dia bekerja.
Ia bahkan sempat diteriaki sebagai pelaku begal karena menendang setir motor yang dikendarai dua pelaku.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (12/3/2025) menjelang petang.
Dikutip dari TribunMadura.com, Fahri mengungkapkan kronologi kejadian penangkapan dua maling tersebut.
Mulanya, dia mengejar pelaku bersama seorang teman dengan berboncengan motor.
Namun saat pengejaran, pelaku membuang barang bukti pencurian di sekitar Polsek Sukolilo.
Kemudian Fahri meminta temannya turun dari motor untuk mengambil barang bukti.
“Satu kresek barang bukti itu sempat dibuang pelaku saat kabur karena saya kejar. Saat melakukan pengejaran, saya naik motor berboncengan dengan seorang teman. Saya turunkan teman dan meminta mengambil barang bukti yang dibuang dua pelaku itu,” jelas Fahri.
Sebelum menyadari adanya sindikat pencurian, Fahri menceritakan awal terjadinya peristiwa itu yang terekam CCTV toko.
Baca juga: Kronologi Eks Karyawan Bobol Minimarket di Jatim, Curi Uang Rp20 Juta, Dendam Dipecat 2 Bulan Lalu
Sore itu memang giliran piket Fahri. Ia awalnya tidak menaruh curiga atas kedatangan empat orang pengunjung, satu orang di antaranya berjenis kelamin perempuan.
Ketika empat orang itu memasuki toko, seorang rekan kerja Fahri bernama Samroni sedang melakukan tugas akhir, yakni merapikan rak di lorong-lorong toko.
Samroni kala itu mendapati barang dagangan berupa botol-botol madu hanya menyisakan sekitar empat botol.
Sementara empat orang pengunjung telah meninggalkan toko tanpa mampir ke sudut meja kasir untuk melakukan pembayaran.
Fahri dan Samroni kemudian berinisiatif melakukan pengecekan.
Dari situ lah terungkap, katalog stok barang menunjukkan botol-botol madu dalam rak itu masih komplit alias belum terjual.
“Rak khusus tempat madu kosong semua. Kemudian kami lakukan pengecekan di komputer, ternyata stok masih banyak namun secara fisik tidak ada, kosong. Setelah memeriksa CCTV, telah terjadi pencurian. Terekam aksi sindikat pelaku pencurian,” terang Fahri.
Fahri lalu memastikan situasi di sekeliling toko, ia melihat satu dari empat pengunjung yang mencurigakan sedang berjalan kaki ke arah timur meninggalkan toko.
Tanpa berpikir panjang, Fahri mengajak seorang rekannya untuk melakukan pengejaran.
Baca juga: Alasan Polisi Paksa Pencari Bekicot Ngaku Maling: Karena Ada Massa Banyak, Jadi Saya Berlebihan
Diteriaki Begal
Setiba di depan Pasar Tanah Merah, Fahri berpapasan dengan empat pelaku.
Ia sempat ragu sehingga tidak langsung bereaksi dengan melakukan penangkapan.
Namun saat Fahri mendekat, seorang dari empat pelaku mengenalnya dan memutuskan balik arah ke akses Suramadu untuk kabur.
“Setiba di depan pintu gerbang Jembatan Suramadu, motor pelaku melaju semakin perlahan seperti kehabisan bensin. Saya langsung pepet dan tendang setir sehingga laju motor oleng ke kiri. Saya langsung memukul tetapi dia sempat meneriaki saya sebagai pelaku begal motor,” papar Fahri.
Kondisi itu sempat menarik perhatian warga yang berada di sekitar pintu masuk Jembatan Suramadu.
Beruntung Fahri kala itu masih mengenakan seragam toko dan berhasil menjelaskan, dua pria itu dikejar dari Tanah Merah karena mencuri barang-barang dagangan toko.
“Saya adalah karyawan toko Syaikhona Kholil, mereka ini maling di toko tempat saya bekerja. Setelah warga paham, saya minta tolong warga agar diamankan terlebih dahulu hingga kedua pelaku kami bawa ke Polsek Sukolilo,” kata dia.
Baca juga: Kisah Pilu Bocah SD di Mojokerto, Disiksa Ayah Tiri hingga Disuruh Jongkok-Berdiri 2.500 Kali
Penjelasan Polisi
Perkara pencurian tersebut kemudian ditangani Unit Reskrim Polsek Tanah Merah, sebagaimana tempat kejadian perkara.
Hingga akhirnya, dua pelaku berikut barang bukti dilimpahkan Satreskrim Polres Bangkalan.
Setelah melakukan serangkaian gelar perkara oleh Unit Reskrim Polsek Tanah Merah bersama penyidik Satreskrim Polres Bangkalan, pihak kepolisian menetapkan dua dari empat orang tersebut sebagai tersangka.
Sementara dua orang lainnya, termasuk seorang perempuan ditetapkan sebagai tersangka.
“Dari empat orang itu, ada pasangan suami isteri. Si suami kami tetapkan sebagai tersangka, sementara istrinya berstatus sebagai saksi karena tidak mengira suaminya akan bertindak melakukan pencurian,” ujar Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi.
Dua tersangka itu yakni berinisial MAS dan DO, keduanya merupakan warga Surabaya.
Mereka ditetapkan sebagai tersangka atas perkara pencurian dengan pemberatan, sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 363 KUHP.
Sementara dua orang lainnya yang berstatus sebagai saksi yakni, CS (18), warga Keputran, Surabaya dan MG (32), warga Pasar Babadan, Surabaya.
“Mohon waktu, informasi selengkapnya berkaitan hasil pendalaman atas perkara ini akan kami sampaikan besok (hari ini),” pungkas Hafid.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribuMadura.com dengan judul Aksi Heroik Pegawai Toko Bangkalan Kejar Sindikat Maling, Sendirian Lumpuhkan 2 Pelaku di Suramadu.
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunMadura.com/Ahmad Faisol)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.