Senin, 29 September 2025

Diduga Kecewa Tidak Diizinkan Bekerja di Luar Negeri, Pemuda di NTT Gantung Diri

Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat tentang pentingnya memperhatikan kesehatan mental, terutama di kalangan pemuda

Editor: Eko Sutriyanto
net
ILUSTRASI MAYAT - Sebuah kisah pilu datang dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT). Seorang pemuda berinisial YAM (20) ditemukan tewas dalam kondisi tergantung di daerah Manelalete, Kecamatan Amanuban Barat, Rabu (12/3/2025) 

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG – Sebuah kisah pilu datang dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Seorang pemuda berinisial YAM (20) ditemukan tewas dalam kondisi tergantung di daerah Manelalete, Kecamatan Amanuban Barat, Rabu (12/3/2025). 

Diduga, aksi nekat ini dilakukan karena kecewa setelah keinginannya untuk bekerja di luar negeri tidak mendapatkan izin dari keluarganya.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun, YAM sempat meminta izin kepada keluarganya untuk bekerja di luar negeri namun permintaannya itu ditolak.

Merasa kecewa dan tertekan, YAM kemudian meminta izin untuk mencari kayu bakar pada Rabu siang.

“Ia bilang mau cari kayu bakar, tapi sampai malam tidak pulang. Keluarga sempat khawatir dan berencana mencarinya keesokan harinya,” ungkap seorang sumber dekat keluarga.

Namun, nasib berkata lain.

Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat Pasutri di Bekasi: Suami Gantung Diri, Istri Ditemukan Tewas di Atas Kasur

Sebelum keluarga sempat mencari, ibu YAM justru menemukan anaknya dalam kondisi tak bernyawa.

Saat itu, sang ibu sedang bersiap untuk mencari kayu bakar pada pukul 05.30 WITA.

“Ibu korban yang hendak mencari kayu bakar pagi itu menemukan korban dalam posisi tergantung,” kata Kapolres TTS, AKBP Sigit Harimbawan, S.H., S.I.K., M.H., melalui Kasat Reskrim, IPTU Joel Ndolu, S.H.

Tim kepolisian dan tenaga medis segera melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian. Dari hasil visum yang dilakukan, korban diduga telah meninggal sejak dini hari. 

Beberapa ciri-ciri kematian akibat gantung diri terlihat jelas, salah satunya adalah adanya bekas huruf “V” pada leher korban.

“Bekas huruf ‘V’ pada leher menunjukkan bahwa kematian korban murni karena gantung diri. Tidak ada tanda-tanda kekerasan atau tindak kriminal lainnya,” jelas IPTU Joel Ndolu.

Keluarga Menolak Autopsi dan Proses Hukum

Meski kejadian ini mengejutkan banyak pihak, keluarga korban memilih untuk menerima kenyataan dengan lapang dada. 

Mereka menolak untuk melakukan autopsi lebih lanjut dan meminta agar tidak ada proses hukum yang dilakukan.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan