Minggu, 5 Oktober 2025

Oknum Polisi Cabuli Anak di Ngada

Detik-detik AKBP Fajar Dihadirkan di Depan Publik, Ucapkan 'Saya Sayang Indonesia'

Detik-detik AKBP Fajar dihadirkan di depan publik. AKBP Fajar mengatakan “Saya Sayang Indonesia”.

|
Editor: Glery Lazuardi
Tribunnews.com/ Reynas Abdila
KASUS ASUSILA - Detik-detik AKBP Fajar dihadirkan di depan publik. AKBP Fajar mengatakan “Saya Sayang Indonesia”. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Detik-detik AKBP Fajar dihadirkan di depan publik. AKBP Fajar mengatakan “Saya Sayang Indonesia”.

Pernyataan itu disampaikan sebelum ditahan terkait kasus asusila dan narkoba.

Pada Kamis (13/3/2025) sore, AKBP Fajar dihadirkan dalam sesi jumpa pers di Bareskrim Polri. 

Dia memakai masker dan baju tahanan berwarna oranye.

Tak sampai lima menit, yang bersangkutan kembali digiring ke rumah tahanan Bareskrim Polri.

Saat berjalan keluar ruang konferensi pers, AKBP Fajar melontarkan tiga kata tersebut.

Baca juga: Daftar 4 Kejahatan Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar yang Kini Terbongkar, Masuk Kategori Berat

Mabes Polri menetapkan status tersangka kepada Eks Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja.

AKBP Fajar ditetapkan tersangka kasus asusila dan narkoba.

Pada Kamis (13/3/2025) ini, AKBP Fajar ditampilkan dalam sesi jumpa pers di Mabes Polri.

Berdasarkan pemantauan, AKBP Fajar memakai baju tahanan berwarna oranye dan masker berwarna hitam.

"Polri dalam hal ini telah melakukan tindak tegas terhadap FWLS Eks Kapolres Ngada melalui proses kode etik dan bersamaan atau simultan dengan tindak pidananya," kata Karo Penman Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko dalam konferensi pers, Kamis (13/3/2025).

Baca juga: Jadi Tersangka, Kapolres Ngada Lecehkan 4 Orang, 3 di Antaranya Masih di Bawah Umur

Mutasi Kapolres Ngada

AKBP Fajar dimutasi dari jabatannya sebagai Kapolres Ngada.

AKBP Fajar dicopot usai ditangkap karena diduga terlibat kasus narkoba dan asusila.

Jabatan Kapolres Ngada kini diisi oleh AKBP Andrey Valentino.

Sosok AKBP Andrey Valentino adalah perwira menengah di institusi Polri.

Ia sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Nagekeo.

Kini, AKBP Fajar sedang berada di Bareskrim Polri untuk menjalani pemeriksaan.

AKBP Fajar dimutasi ke Yanma Polri.

Kasus Kapolres Ngada

AKBP Fajar Widyadharma Lukman, Kapolres Ngada, menjadi sorotan publik setelah terungkap sebagai pemeran dalam video porno anak di bawah umur dan terbukti menggunakan narkoba

Kasus ini mencoreng karier cemerlangnya di Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

Sebagai perwira menengah (Pamen) Polri, Fajar sebelumnya dipercaya memimpin Polres Ngada di bawah Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak Juni 2024.

Namun, kariernya kini terancam hancur akibat keterlibatannya dalam kasus serius ini.

Sosok AKBP Fajar

Berikut ini sosok AKBP Fajar Widyadharma Lukman

Latar Belakang Karier AKBP Fajar Widyadharma Lukman

AKBP Fajar Widyadharma Lukman adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2004. 

Sebelum menjabat sebagai Kapolres Ngada, ia menggantikan posisi AKBP Padmo Arianto, yang dipromosikan ke jabatan lain di Korps Brigade Mobil (Brimob) Polri. 

Selama menjabat, Fajar dikenal sebagai perwira yang berprestasi. Namun, reputasinya kini tercoreng setelah terjerat kasus hukum yang melibatkan penyalahgunaan narkoba dan tindakan asusila.

Terungkapnya Kasus Video Porno Anak di Bawah Umur

Kasus ini bermula ketika otoritas Australia menemukan video pelecehan seksual anak di bawah umur yang diunggah dari Kupang, NTT. 

Setelah melakukan penyelidikan, otoritas Australia melaporkan temuan tersebut ke Polri. 

Investigasi lebih lanjut mengarah pada AKBP Fajar sebagai tersangka. 

Tim Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri kemudian menangkap Fajar pada Kamis, 20 Februari 2025.

Dalam penyelidikan, tiga korban anak di bawah umur berusia 14 tahun, 12 tahun, dan 3 tahun memberikan keterangan. 

Para korban mendapatkan pendampingan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Kupang untuk memulihkan trauma yang dialami.

Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Selain kasus pelecehan seksual, AKBP Fajar juga terbukti positif menggunakan narkoba. Kepala Bidang Humas Polda NTT, Kombes Pol Hendry Novika Chandra, mengonfirmasi bahwa hasil tes urine Fajar menunjukkan indikasi penggunaan narkoba.

Hal ini semakin memperburuk posisi Fajar dalam kasus hukum yang dihadapinya.

Pengakuan Terbuka dari Fajar Widyadharma Lukman

Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda NTT, Komisaris Besar Polisi Patar Silalahi, menyatakan bahwa Fajar mengakui semua perbuatannya selama interogasi.

"FWL secara terbuka, lancar, dan tidak ada hambatan memberikan keterangan mengakui semua perbuatannya," ujar Patar saat berbicara kepada wartawan di Kupang pada Selasa, 11 Maret 2025.

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved