Polisi Salah Tangkap
Pengakuan Kusyanto Korban Salah Tangkap Polisi: Kepala Saya Dipukuli agar Mengaku Mencuri Pompa Air
Kusyanto, pencari bekicot di Grobogan menjadi korban salah tangkap, ia dicekik, diancam, dan kepalanya dipukuli oleh oknum polisi berinisial Aipda IR.
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Nuryanti
"Hasil penyidikan kami menyatakan Kusyanto tidak bersalah. Tuduhan yang diarahkan kepadanya tidak memiliki dasar yang kuat."
"Kami menyesalkan tindakan berlebihan yang dilakukan oleh anggota kami," ucap seorang penyidik yang enggan disebutkan namanya.
Pada malam itu juga, Kusyanto dipulangkan ke rumahnya dengan disaksikan oleh perangkat desa.
Namun, rasa malu, trauma, dan ketakutan masih menghantuinya hingga kini.
Atas kejadian yang menimpanya, Kusyanto ingin Aipda IR meminta maaf langsung kepadanya.
"Saya hanya ingin polisi itu meminta maaf langsung kepada saya dan nama baik saya dipulihkan."
"Saya merasa dipermalukan, sakit hati dan takut keluar rumah," ungkapnya.
Apa yang dialami Kusyanto itu juga membuat keluarga marah, terutama kakaknya, Jumiyatun (45).
Ia menginginkan nama baik adiknya dibersihkan.
"Kami memang orang miskin, tapi bukan berarti bisa diperlakukan seenaknya. Kami ingin nama baik adik saya dibersihkan," ujarnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Grobogan, AKP Danang Esanto mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait kasus salah tangkap tersebut.
"Kami akan memeriksa kejadian yang viral di media sosial dan menindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku," katanya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Tangis Pencari Bekicot di Grobogan, Korban Salah Tangkap Polisi: "Demi Allah, Saya Bukan Pencuri!
(Tribunnewsa.com/Nanda Lusiana, TribunJateng.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.