Tragedi Pendaki di Carstensz
Kisah Fiersa Besari dan Para Pendaki Selamat, Perjuangan di Tengah Tragedi Carstensz Papua
Musisi Fiersa Besari dan sejumlah pendaki lainnya selamat dalam Insiden tragedi di puncak Carstensz, Papua
Indira Alaika dan Saroni dilaporkan terkena hipotermia di area teras besar, sementara tim tamu dan pemandu terjebak di area sebelum Tyrollean.
Salah satu pendaki, Nurhuda, tiba di basecamp dalam kondisi hipotermia.
Ia segera meminta bantuan karena radio komunikasi tim tidak berfungsi.
Mendengar laporan tersebut, pemandu Yustinus Sondegau langsung bergerak membawa perlengkapan darurat seperti sleeping bag, fly sheet, air panas, dan radio.
Pemandu internasional, Dawa Gyalje Sherpa, juga turun tangan untuk membantu proses evakuasi.
“Dengan cepat, 1 orang guide internasional, Dawa Gyalje Sherpa, naik untuk melakukan pertolongan hingga bertemu salah satu dari ibu-ibu pendaki," ujar Benny.
Pendaki Poxy melaporkan bahwa Dawa sempat menghubungi basecamp dan berusaha menangani Lilie dan Elsa yang mengalami hipotermia di Teras Dua.
Sayangnya, upaya penyelamatan tidak berhasil.
Benny, dalam keterangan resmi pada Minggu (2/3/2025), menyatakan bahwa kedua pendaki tersebut telah meninggal dunia.
“Naasnya, pendaki Octries menginformasikan ke pendaki Deshir bahwa dua orang ibu-ibu (Lilie dan Elsa, -red) yang berada di Teras Dua telah meninggal dunia,” ujarnya.
Baca juga: 5 Fakta Tragedi Pendaki di Carstensz: Lilie Wijayati dan Elsa Laksono Tewas Akibat Hipotermia
Sementara itu, pendaki Huda sempat mencoba naik kembali ke Teras Dua untuk membantu Egi dan tim lainnya di Summit Ridge.
Namun, karena kondisi fisiknya yang lemah, ia memutuskan untuk kembali ke basecamp.
Dari seluruh tim pendakian, dua orang, yaitu Lilie dan Elsa, meninggal dunia.
Pendaki lainnya, termasuk Fiersa Besari, berhasil selamat dan kembali dengan selamat.
(TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNLAMPUNG/KOMPAS.COM)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.