Minggu, 5 Oktober 2025

Sritex Pailit

Karyawan Sritex Kena PHK Massal, Pedagang Sekitar Pabrik Bersedih: Mereka Seperti Anak Saya Sendiri

Rasa sedih para pedagang di sekitar pabrik Sritex yang tutup pada 1 Maret 2025. Tangis pecah ketika satu per satu karyawan menghampiri mereka.

Tribun Solo/Anang Maruf Bagus Yuniar
TERIMA NASIB - Ribuan karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Sukoharjo, mulai membawa perlengkapan pribadi mereka dari tempat kerja setelah penyebaran formulir pemutusan hubungan kerja (PHK) pada Rabu (26/2/2025) kemarin. Rasa sedih para pedagang di sekitar pabrik Sritex yang tutup pada 1 Maret 2025. Tangis pecah ketika satu per satu karyawan menghampiri mereka. 

TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex yang sedang berada dalam kondisi pailit akan ditutup pada 1 Maret 2025.

Karyawan Sritex yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) per 26 Februari, masuk terakhir bekerja pada 28 Februari 2025.

Berdasarkan informasi yang diterima Tribunnews.com, jumlah karyawan Sritex Group yang kena PHK sebanyak 10.669 orang.

Detailnya, pada Januari 2025, sebanyak 1.065 karyawan PT Bitratex Semarang terkena PHK.

Lalu, pada 26 Februari 2025, 8.504 karyawan PT Sritex Sukoharjo, 956 karyawan PT Primayuda Boyolali, 40 karyawan PT Sinar Pantja Jaya Semarang, dan 104 karyawan PT Bitratex Semarang terkena PHK.

Dikutip dari Tribun Solo, kondisi ini juga berdampak bagi pedagang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang selama ini menjadi bagian dari keseharian para buruh Sritex.

Salah satu warung makan di wilayah pabrik Sritex Sukoharjo tampak mengurangi jumlah isian makanannya. 

Selain berpisah dengan rekan-rekan sejawat, para karyawan juga berpisah dengan para pedagang di sekitar pabrik yang selama bertahun-tahun telah menemani mereka dengan berbagai dagangannya.

Tangis pecah ketika satu per satu karyawan menghampiri para pedagang untuk berpamitan.

Salah satu pemilik warung makan di depan pabrik Sritex, Supami mengatakan, dirinya tak bisa menahan kesedihan saat karyawan berpamitan.

"Bagaimana ya. Perpisahan dengan pembeli sudah 35 tahun, dari umurnya remaja sampai tua ada, saya sangat terharu," kata Supami, Jumat (28/2/2025).

Baca juga: Bak Perayaan Lulus, Buruh Sritex Saling Corat-coret Seragam Kerja: Bentuk Apresiasi untuk Kenangan

Ia menyebut, setiap hari mereka beli di warungnya, ada yang sarapan, makan siang, atau sekadar beli kopi.

"Sekarang mereka harus pergi, saya sedih sekali," ujarnya.

Supami juga berujar, para buruh PT Sritex sudah seperti keluarganya sendiri.

"Mereka sudah seperti anak saya sendiri. Biasanya, 'Mbok maem lawuhe opo?' (Ibu makan lauknya apa?), iya seperti itu namanya juga anak sendiri," terangnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved