VIRAL Perempuan di Kediri Coba Beli Motor dengan 'Uang' Kertas Bertuliskan Nominal Fantastis

TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Sebuah kejadian unik terjadi di Kediri, Jawa Timur, ketika seorang perempuan mendatangi sebuah dealer motor dengan niat membeli kendaraan. 

Namun, bukan dengan uang asli, ia justru mencoba melakukan transaksi menggunakan lembaran kertas bertuliskan nominal uang dalam jumlah fantastis, seperti Rp 10 juta hingga Rp 10 miliar.

Peristiwa ini pun terekam dalam sebuah video dan menjadi viral di media sosial.

Salah satu akun yang mengunggah adalah akun IG Ayojawatimur. 

Saat berita ini diturunkan video itu disukai 49.351 kali.

Dalam video yang beredar, perempuan tersebut tampak bersikeras membayar secara tunai dengan lembaran kertas yang diyakininya sebagai uang.

Ia bahkan terlihat percaya diri saat menyerahkan 'uang' tersebut kepada petugas dealer.

Baca juga: Polisi Bongkar Transaksi Uang Palsu di Banten, Modusnya Uang Asli Ditukar 4 Kali Lipat

Alih-alih langsung menolak, petugas dealer yang menerima 'uang' tersebut tetap melayani perempuan itu dengan ramah.

Mereka tampak berusaha menahan tawa sambil menjelaskan bahwa pembayaran harus dilakukan dengan uang yang sah.

Respon santai dan profesional dari pihak dealer ini pun menuai pujian dari netizen.

Banyak yang memberikan komentar bernada humor terhadap kejadian tersebut.

Berikut beberapa tanggapan lucu dari netizen:

@whos.arrr_: "Pelayanannya bagus, semua dilayani ????"

@w_rikza: "Sama-sama kertas, kasih brosurnya motor aja, Mas!"

@anang_wijayaa10: "Lupa baca mantra ????"

@lan_alan.id: "Uang adalah sihir ????"

@sansan_jbl: "Ah, kudune diterke neng dealer Mazda mawon niku."

@itsmebibah_: "KOK ISO ????????????"

Komentar-komentar ini menunjukkan betapa peristiwa tersebut menghibur banyak orang.

Beberapa netizen bahkan bercanda bahwa perempuan itu mungkin berasal dari dunia lain atau mencoba teknik sulap untuk membuat uangnya menjadi nyata.

Belum diketahui secara pasti apakah perempuan tersebut benar-benar percaya bahwa lembaran kertas itu bisa digunakan sebagai alat pembayaran atau apakah ini merupakan bagian dari sebuah prank.

Beberapa spekulasi muncul, mulai dari dugaan gangguan psikologis, eksperimen sosial, hingga sekadar mencari perhatian di media sosial.

Namun, satu hal yang jelas, aksi ini menjadi hiburan tersendiri bagi netizen.