Agak Lain! Suami Pembunuh Wakepsek Juniwarti Sembunyi di Semak-semak Makan Daun demi Usir Lapar
Suami pembunuh Wakepsek Juniwarti di Kuansing Riau sembunyi di semak-semak, makan daun demi usir lapar, keberadaanya terdeteksi dari drone.
Penulis:
Theresia Felisiani
Y mengatakan, peristiwa tersebut terjadi ketika hujan deras.
Sehingga warga tidak mendengar teriakan dari korban atau penghuni rumah lainnya.
"Rumah itu dihuni pasutri dan seorang anak laki-lakinya yang masih kelas dua SMA," ujar Y.
2. Anak Korban Histeris Minta Tolong Hidupkan Mamanya Lagi
Sementara warga lainnya yang juga tak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa ia mendengar teriakan dari anak laki-laki korban yang berinisial Z (15).
Z yang masih duduk di bangku kelas dua SMA itu teriak minta tolong.
"Kak tolong hidupkan lagi mamak aku, aku mau mamak aku hidup," ujar W menuturkan teriakan Z.
Sementara EA yang merupakan suami Juniwarti tak terlihat di rumah tersebut.
EA merupakan PNS yang bekerja di Dinas Inspektorat Kabupaten Kuansing.
3. Sosok Suami Wakepsek Juniwarti, Sesama PNS yang Kabur Usai Pembunuhan
Suami Wakepsek Juniwarti yang berinisial EA tak terlihat di rumah.
EA disebutkan sebagai pegawai yang kini bekerja di Dinas Inspektorat Kabupaten Kuansing.
Pihak kepolisian yang telah sampai di lokasi masih terus melakukan penyelidikan.
Kapolres Kuansing AKBP Angga Febrian Herlambang mengatakan jenazah korban dibawa ke rumah sakit Bhayangkara sementara suami korban masih diburu.
Menurut informasi terduga pelaku mengalami depresi.
Sebelum dimutasi ke Dinas Inspektorat, Elvis Ardi juga sempat menjabat sebagai Sekretaris Camat di Kuantan Mudik.
Ia juga diketahui pernah sempat akan maju di Pilkada Kuansing 2020.
Baca juga: Motif Suami Bunuh Istri di Kuansing Riau, Berdalih Dengar Bisikan Gaib hingga Dugaan Perselingkuhan
Kala itu Elvis Ardi berpasangan dengan Warsito melalui jalur independen atau perorangan.
Pasangan itu bahkan sudah meng-upload berkas dukungan ke aplikasi KPU.
Kala itu pasangan tersebut mengklaim mendapat 17.000 dukungan.
Bahkan Elvis Ardi telah memiliki posko pemenangan.
Padahal saat itu Elvis Ardi masih berstatus PNS.
Belakangan Elvis Ardi-Warsito mengurungkan niatnya mendaftar ke KPU.
4. Golok Sepanjang 50 cm Jadi Barang Bukti
Polisi masih menyelidiki kematian Juniwarti Wakil Kepsek SMPN 4 Seberang Taluk Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuansing, Senin (24/2/2025).
Juniwarti yang ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya diduga dihabisi oleh sang suami Elvis Ardi alias EA (48).
Saat ini polisi masih mengejar suami korban yang merupakan ASN di Kabupaten Kuansing.
Polisi pun telah mengamankan barang bukti berupa golok sepanjang 50 sentimeter yang diduga sebagai alat untuk membunuh Juniwarti.
Kasus pembunuhan ini membuat geram Kapolres Kuansing AKBP Angga F Herlambang.
AKBP Angga pun segera memerintahkan anggotanya untuk memburu terduga pelaku.
"Saya sudah buru tersangkanya, akan ditangkap sampai dapat, anggota saya larang pulang sebelum berhasil menangkap tersangkanya," ujar AKBP Angga.
AKBP Angga meyakini suami dari korban Juniwarti (51 tahun) masih berada di Kuansing.
Ia pun telah memerintahkan seluruh Polsek untuk melakukan penyekatan di wilayah masing-masing.
"Termasuk di daerah perbatasan harus dijaga ketat," ujar AKBP Angga.
5. Sosok Juniwarti di Mata Rekan Sejawat
Juniwarti (51) tewas diduga dibunuh suami sendiri di perumahan Perumahan Griya Sinambek Permai Nomor 4, Jalan Cempedak, RT 005/RW 001, Lingkungan III Sinambek, Kelurahan Sungai Jering, Kecamatan Kuantan Tengah, Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, Senin (24/2/2025) pagi.
Juniwarti yang adalah Wakil Kepala Sekolah di SMPN 4 Seberang Taluk, Kecamatan Kuantan Tengah ditemukan tewas oleh anaknya di rumah sekitar pukul 07.00 WIB.
Lantas bagaimana sosok Juniwarti yang juga seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 4 Seberang Taluk?
"Almarhumah orangnya komunikatif, dia sangat ramah ke siapa saja," ujar Susi Candra Kasih, rekan sesama guru.
Meski tak satu sekolah dengan almarhumah, Susi mengaku pernah intens berkomunikasi dengan Juniwarti.
Kala itu Susi ingin menggelar sosialisasi di sekolah SMPN 4.
"Sebelum dan selama sosialisasi, saya intens komunikasi. Sebatas program kegiatan kami saja saat itu," ujar Susi.
Susi pun mengaku merasa sedih atas musibah yang menimpa rekannya itu.

Sementara itu, Kepala SMPN 4 Kuantan Tengah Novita terlihat terpukul dengan kepergian Juniwarti.
Selain wakilnya di SMPN 4, Novita menganggap Juniwarti adalah sahabatnya.
"Bu Warti (panggilan almarhumah) sangat baik. Tidak hanya ke sesama guru, ke anak didik juga ia sangat lembut dalam mengajar," ujar Novita dengan terbata-bata saat ditemui awak media di RSUD Teluk Kuantan.
Dengan sesenggukan, Novita mengaku tidak menyangka peristiwa tragis menimpa rekannya itu.
Selama ini Juniwarti tidak pernah bercerita tentang masalah keluarganya.
Selama 10 tahun mengajar di SMPN 4, Juniwarti menjadi salah satu guru favorit.
"Dia sosok yang ceria, makanya saya tak menyangka peristiwa ini menimpanya," ujar Novita.
(tribun network/thf/TribunPekanbaru.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.