Senin, 6 Oktober 2025

Patuhi Larangan Study Tour dari Dedi Mulyadi, Sekolah di Jabar Batalkan Kunjungan ke Bandung Barat

Larangan study tour yang dikeluarkan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, kini mulai berimbas pada kunjungan wisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Penulis: Nuryanti
Tribunnews.com/ Danang Triatmojo
DEDI MULYADI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat gladi bersih pelantikan kepala daerah terpilih di silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2025). Larangan study tour yang dikeluarkan Dedi Mulyadi, kini mulai berimbas pada kunjungan wisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB). 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melarang sekolah di Jabar melakukan study tour.

Atas instruksi Dedi Mulyadi itu, sekolah-sekolah di wilayah Jabar telah membatalkan kunjungan ke Bandung Barat seperti Lembang.

Sehingga, larangan study tour itu kini mulai berimbas pada kunjungan wisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

"Sudah banyak sekolah-sekolah sudah ada yang cancel," ungkap Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) KBB, Eko Suprianto, Selasa (25/2/2025), dilansir TribunJabar.id.

Eko tidak merinci sekolah yang batal melakukan kunjungan wisata ke Bandung Barat.

Namun, dari data 6 objek wisata di Bandung Barat, sudah ada 18 kunjungan wisata sekolah yang batal akibat adanya larangan study tour.

"Jadi ada 18 event yang batal dengan total pesanan 4.300 pax itu data bulan Februari (2025)" jelas Eko.

Kepala Sekolah di Jabar Terancam Dinonaktifkan

Dedi Mulyadi menonaktifkan Kepala Sekolah SMAN 6 Depok, karena menggelar study tour.

Nantinya, Dedi Mulyadi akan menonaktifkan kepala sekolah lain jika masih bandel menggelar study tour ke luar provinsi.

"Kalau pergi piknik ke luar provinsi sudah jelas jalur surat edaran yang dibuat Pak Bey, Pj Gubernur lama. Itu (dibuat) ketika terjadi kecelakaan bus anak SMK Depok di Ciater (Subang)" kata Dedi, Sabtu (22/2/2025).

Baca juga: Kepsek Dipecat karena Study Tour, Dedi Mulyadi: Mereka Bisa Jadi Guru Biasa

Selain menonaktifkan kepala sekolah, Dedi Mulyadi juga memerintahkan Inspektorat Jabar melakukan audit untuk memberikan sanksi kesimpulan apa yang akan diberikan.

"Kan kewenangan pemberhentian atau penonaktifan itu kewenangan kepala dinas pendidikan."

"Dan kepala dinas pendidikannya sudah menandatangani surat penonaktifan sementara karena sekolahnya akan diaudit."

"Nanti dari audit yang dilakukan Inspektorat kita simpulkan sanksi apa yang akan diberikan," paparnya.

Alasan Larang Study Tour

Dedi Mulyadi menegaskan kegiatan study tour, kunjungan ilmiah, hingga kunjungan industri yang biasa dilakukan SMA/SMK, tegas dilarang.

Hal ini ia sampaikan melalui sebuah video yang diunggah di akun Instagram resminya, Selasa (25/2/2025).

Dedi Mulyadi mengungkapkan, larangan itu berlaku bagi apapun kegiatan yang berkaitan dengan study tour, yang membebani keuangan orang tua siswa.

Sebab, selama ini biaya study tour selalu dibebankan secara penuh kepada pihak wali murid.

"Saya tegaskan kembali ya, yang kami larang itu adalah kegiatan-kegiatan study tour, kunjungan ilmiah, study industry, kunjungan industri, apapun namanya, yang di dalamnya melakukan pembebanan kepada orang tua siswa," tegasnya, dilansir Instagram @dedimulyadi71.

Baca juga: Siti Faizah Sudah Tak Bertugas Jadi Kepala SMAN 6 Depok Usai Dicopot Dedi Mulyadi

Dedi melanjutkan, selama ini sebagian besar orang tua siswa harus berutang demi membayar biaya study tour.

Sehingga, menurutnya, hal itu justru menjadi beban ekonomi bagi orang tua siswa karena memiliki tanggungan utang.

"Banyak orang tua siswa yang tidak dalam posisi punya kemampuan keuangan harus ngutang ke sana kemari, yang berakibat pada beban ekonomi hidupnya semakin berat," tambahnya.

GUBERNUR JABAR - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi usai mengikuti pelantikan Kepala Daerah di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025).
GUBERNUR JABAR - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi usai mengikuti pelantikan Kepala Daerah di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025). (Tribunnews.com/ Taufik Ismail)

Selanjutnya, yang membuat Dedi Mulyadi tegas melarang study tour adalah soal keamanan.

Dedi pun menyinggung peristiwa kecelakaan SMK di Depok ketika melakukan study tour yang berujung pada meninggalnya 11 siswa.

"Kedua, jaminan keselamatan terhadap siswa, seperti terjadi pada waktu kecelakaan SMK di Depok yang mengakibatkan meninggalnya jumlah orang yang banyak."

"Itu adalah pelajaran penting bagi kita semua agar tidak mengulangi peristiwa yang sama," imbuh Dedi Mulyadi.

Di sisi lain, Pemerintah Kota Cimahi masih menunggu surat resmi terbaru dari Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi untuk memberlakukan larangan study tour sekolah.

Baca juga: 133 Kepala SMA/SMK di Jabar Terancam Dicopot karena Study Tour, Dedi Mulyadi: Sudah Jelas Melanggar

Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Nana Suyatna, mengatakan penghentian masih menunggu regulasi terbaru terkait larangan study tour sekolah.

"Intinya kami kebijakan secara tertulis dari Pak Gubernur," katanya, Selasa.

Nana tidak menjelaskan apakah larangan study tour telah ditetapkan di sekolah-sekolah jenjang SD maupun SMP di Kota Cimahi.

Meski demikian, Disdik Kota Cimahi masih mengacu pada regulasi study tour berdasarkan surat edaran nomor 64/PK.01/Kesra yang sebelumnya dikeluarkan oleh Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin pada 8 Mei 2024.

"Karena yang saat ini kami pegang SE pada saat Pak Pj Gubernur," jelasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Gubernur Jabar Larang Studi Tour, Sekolah-sekolah Mulai Batalkan Kunjungan Wisata ke Bandung Barat

(Tribunnews.com/Nuryanti/Pravitri Retno Widyastuti) (TribunJabar.id/Rahmat Kurniawan/Nazmi Abdurrahman)

Berita lain terkait Dedi Mulyadi

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved