Anak Bunuh Ibu Kandung Pakai Golok di Semarang, Motif Sakit Hati Tak Diberi Uang Untuk Mabuk-mabukan
Imam Ghozali (36) tega membunuh ibu kandungnya Salamah (62) menggunakan golok lantaran sakit hati karena tak diberi uang untuk mabuk-mabukan.
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Imam Ghozali (36) tega membunuh ibu kandungnya Salamah (62) menggunakan golok lantaran sakit hati karena tak diberi uang.
Peristiwa pembunuhan terjadi di rumahnya Gunungsari, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/2/2025) malam.
Kapolrestabes Semarang, Kombes M Syahduddi mengungkap tersangka Imam Ghozali meminta uang kepada ibunya untuk mabuk-mabukan.
"Uang itu digunakan untuk mabuk-mabukan," kata Kombes M Syahduddi saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Rabu (26/2/2025).
Imam diketahui telah merencanakan pembunuhan itu.
Baca juga: Imam Ghozali Anak Bunuh Ibu Kandung di Semarang Tertangkap, Sang Ayah Ikhlas Anaknya Dihukum Mati
Sebelum membunuh, dia mengambil parang yang disimpan di lemari pakaiannya.
Dia lantas memasuki kamar ibunya, melakukan penusukan di bagian dada dan perut korban.
Kombes pol M Syahduddi menuturkan, korban mengalami luka pada dada kiri, punggung, dan kepala memar.
"Luka tusuk di bagian dada kiri menembus paru dan jantung. Kondisi itu yang menyebabkan korban meninggal, karena kehabisan darah," terangnya.
Baca juga: Anak Bunuh Ibu di Semarang, Pelaku Pengangguran yang Sering Marah saat Minta Uang
Dia menuturkan, tersangka Imam Ghozali adalah anak pertama dari lima bersaudara.
Tersangka adalah pengangguran yang sering meminta uang kepada ibu kandungnya yang bekerja di pasar.
Ketika tidak dipenuhi permintaannya, Imam acap kali mengamuk, merusak barang-barang di rumahnya.
Tak hanya mengamuk, Imam Ghozali juga sering mengancam ibunya.
"Imam ketika melakukan pembunuhan juga mengaku sakit hati karena sering dibanding-bandingkan dengan adik-adiknya," ucapnya.
Sesudah melakukan pembunuhan, Imam Ghozali melarikan diri ke rumah kosong yang berjarak sekira 2 kilometer dari lokasi kejadian.
Selama lima hari bersembunyi, Imam Ghozali tidak makan dan minum.
Kombes Pol M Syahduddi mengungkapkan, petugas dapat mengendus keberadaan tersangka selepas mendapatkan informasi dari warga adanya keberadaan Imam di sebuah rumah kosong.
Petugas menangkap Imam saat malam hari dengan kondisi lemas karena selama bersembunyi tidak makan dan minum.
Hanya ada sebilah golok di samping tubuh Imam.
"Kami sempat bawa Imam ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Sekarang sudah sehat, makanya kami rilis kasusnya," tuturnya.
Sementara tersangka Imam Ghozali menyebut, menyesal telah membunuh ibunya.
"Saya menyesal," ucapnya.
Penulis: iwan Arifianto
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Alasan Sakit Hati Tak Diberi Uang, Imam Ghozali Bunuh Ibu Kandung Gunakan Golok di Semarang
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.