Sabtu, 4 Oktober 2025

Anak Bunuh Ibu Kandung Pakai Golok di Semarang, Motif Sakit Hati Tak Diberi Uang Untuk Mabuk-mabukan

Imam Ghozali (36) tega membunuh ibu kandungnya Salamah (62)  menggunakan golok lantaran sakit hati karena tak diberi uang untuk mabuk-mabukan.

Editor: Adi Suhendi
Tribunjateng.com/ Iwan Arifianto
PELAKU PEMBUNUHAN - Imam Ghozali (tengah), pelaku pembunuhan terhadap ibu kandungnya di Mapolrestabes Semarang, Rabu (26/2/2025). Dia tega membunuh ibunya karena sakit hati tak diberi uang. 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Imam Ghozali (36) tega membunuh ibu kandungnya Salamah (62)  menggunakan golok lantaran sakit hati karena tak diberi uang.

Peristiwa pembunuhan terjadi di rumahnya Gunungsari, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/2/2025) malam.

Kapolrestabes Semarang, Kombes M Syahduddi mengungkap tersangka Imam Ghozali meminta uang kepada ibunya untuk mabuk-mabukan.

"Uang itu digunakan untuk mabuk-mabukan," kata Kombes M Syahduddi saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Rabu (26/2/2025).

Imam diketahui telah merencanakan pembunuhan itu.

Baca juga: Imam Ghozali Anak Bunuh Ibu Kandung di Semarang Tertangkap, Sang Ayah Ikhlas Anaknya Dihukum Mati 

Sebelum membunuh, dia mengambil parang yang disimpan di lemari pakaiannya.

Dia lantas memasuki kamar ibunya, melakukan penusukan di bagian dada dan perut korban. 

Kombes pol M Syahduddi menuturkan, korban mengalami luka pada dada kiri, punggung, dan kepala memar.

"Luka tusuk di bagian dada kiri menembus paru dan jantung. Kondisi itu yang menyebabkan korban meninggal, karena kehabisan darah," terangnya.

Baca juga: Anak Bunuh Ibu di Semarang, Pelaku Pengangguran yang Sering Marah saat Minta Uang

Dia menuturkan, tersangka Imam Ghozali adalah anak pertama dari lima bersaudara.

Tersangka adalah pengangguran yang sering meminta uang kepada ibu kandungnya yang bekerja di pasar. 

Ketika tidak dipenuhi permintaannya, Imam acap kali mengamuk, merusak barang-barang di rumahnya.

Tak hanya mengamuk, Imam Ghozali juga sering mengancam ibunya.

"Imam ketika melakukan pembunuhan juga mengaku sakit hati karena sering dibanding-bandingkan dengan adik-adiknya," ucapnya. 

Sesudah melakukan pembunuhan, Imam Ghozali melarikan diri ke rumah kosong yang berjarak sekira 2 kilometer dari lokasi kejadian.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved