Anggota DPR Desak Polisi Tangkap Pelaku Pemukulan Wartawan Tribun Ternate
Dia meminta aparat penegak hukum untuk segera menangkap pelaku dan memprosesnya sesuai dengan hukum yang berlaku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Soedeson Tandra, mendesak Kepolisian Daerah Maluku Utara untuk segera menangkap pelaku pemukulan terhadap wartawan Tribun Ternate, M. Julfikram Suhadi.
Soedeson menegaskan, kebebasan pers harus dijaga, dan segala bentuk kekerasan terhadap jurnalis tidak dapat ditoleransi.
Dia meminta aparat penegak hukum untuk segera menangkap pelaku dan memprosesnya sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Saya mendesak Kapolda Maluku Utara untuk mengusut tuntas kasus ini. Kerja-kerja jurnalistik tidak boleh dihalangi, apalagi dipukuli," kata Soedeson saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (24/2/2025).
Baca juga: Jadi Tersangka Kasus Pemukulan Wartawan, Kepala JPL Bulog Maluku Sudah Ditahan Sejak 14 Januari
Soedeson juga menekankan bahwa keselamatan jurnalis dalam menjalankan tugasnya merupakan tanggung jawab negara.
"Siapa pun orangnya, kita minta untuk ditangani, ditangkap, dan diproses secara hukum," tegasnya.
Soedeson mengingatkan pentingnya peran pers dalam memberikan informasi kepada masyarakat.
Dia menilai kebebasan pers merupakan salah satu pilar demokrasi yang harus dijaga oleh semua pihak.
"Apalagi pers memiliki peranan penting dalam memberikan informasi ke masyarakat. Jangan sampai ada kekerasan terhadap mereka yang bekerja untuk kepentingan publik," ucapnya.
Pemukulan terhadap M. Julfikram Suhadi terjadi pada Senin (24/2/2025) sekitar pukul 15.00 WIT, saat dia tengah meliput aksi unjuk rasa bertajuk "Indonesia Gelap" yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Maluku Utara (AMMU).
Dalam keterangannya, Julfikram mengaku tengah mengambil gambar aksi ketika situasi mulai memanas antara massa dan aparat keamanan.
"Saya sedang mengambil gambar saat massa aksi mulai chaos. Saat massa dan aparat saling dorong, tiba-tiba tangan saya dipukul,” ucapnya.
Saat itu, dia sempat memberitahu bahwa dirinya adalah wartawan dan telah mengenakan kartu identitas pers. Namun, dirinya tetap dipukul hingga ditendang di bagian rusuk dan wajah di tengah kerumunan petugas keamanan.
"Dalam kerumunan itu ada polisi dan Satpol PP," ungkapnya.
Respons DPR Soal KPK Kritik Aturan Praperadilan di RKUHAP Hambat Penanganan Perkara Korupsi |
![]() |
---|
Komisi III Jawab KPK Soal Izin Penyitaan dari Pengadilan dalam RKUHAP: Demi Negara Hukum yang Tertib |
![]() |
---|
Komisi III DPR Pastikan Terbuka Jika KPK Ingin Bahas RKUHAP |
![]() |
---|
Anggota Komisi III DPR Nilai Vonis Tom Lembong Aneh: tapi Tetap Harus Lihat Pertimbangan Hukumnya |
![]() |
---|
HUT Bhayangkara, Anggota Komisi III DPR Minta Kesejahteraan Anggota Polri di Papua Diperhatikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.