Jumat, 3 Oktober 2025

Beirta Viral

Viral Siswa SMP di Bogor Dipukul Lawan saat Pertandingan Basket, Ketum DPP Perbasi Akan Tindak Tegas

Siswa SMP di Bogor diduga dipukul saat pertandingan basket. Ketum DPP Perbasi, Budisatrio Djiwandono, berjanji akan menindak tegas pelaku.

Penulis: Faisal Mohay
Tribunnews/Alfarizy
BUDISATRIO DJIWANDONO - Ketua Umum DPP Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi), Budisatrio Djiwandono (kanan), menyampaikan keterangan kepada awak media usai pelantikan DPP Perbasi 2024-2028 di Auditorium Plaza Mandiri Gatot Soebroto Jakarta, Sabtu (1/2/2025). Ia menanggapi kasus kekerasan yang terjadi saat pertandingan basket antar siswa SMP di Bogor. 

TRIBUNNEWS.COM - Beredar viral video pemukulan siswa SMP saat pertandingan basket di Bogor, Jawa Barat.

Diduga, pelaku pemukulan merupakan siswa SMP Mardi Waluya Cibinong berinisial RC, sedangkan korban adalah siswa SMP Negeri 1 Bogor.

Ketum DPP Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi), Budisatrio Djiwandono, menyatakan insiden pemukulan terjadi saat turnamen SDH Basketball 2025 yang digelar di Bogor pada Senin (17/2/2025).

Ia mengutuk keras aksi pemukulan yang dilakukan di tengah pertandingan basket.

"Sebagai organisasi yang berkomitmen untuk menjaga integritas dan kehormatan dunia basket Indonesia, kami menegaskan bahwa tidak ada ruang kekerasan di dunia bola basket."

"Kalau ada yang terbukti, beri tindakan keras supaya jadi contoh," ungkapnya, Kamis (20/2/2025).

Budisatrio telah menurunkan tim untuk mengusut kasus ini.

"Tidak ada ruang untuk kekerasan dan bullying di olahraga basket maupun di ruang sekolah."

"Selaku Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI, saya juga sudah meminta rekan-rekan Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan dan olahraga untuk memberi perhatian dalam kasus ini. Keep Ballin Shaquille," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum Perbasi Kota Bogor, Destyono, menyatakan kasus pemukulan sudah diselesaikan di lapangan.

"Kita sudah ivestigasi pada hari itu juga ketika kejadian. Pemain tersebut langsung di-rejected, tidak boleh main dan langsung keluar."

Baca juga: Sosok Brigadir Devi Mayasari Manurung, Polwan Diduga Aniaya Anak, Kini Ngaku Korban Perselingkuhan

"Sebenarnya rules of the game-nya sudah selesai hanya karena ini sudah masuk ke dalam media kemudian ada yang memposting via IG sehingga mungkin ramai," bebernya.

Pihaknya akan menjembatani kedua sekolah serta penyelenggara turnamen untuk mediasi.

"Harus kita selesaikan secara kelembagaan. Perbasi dalam hal ini menjadi regulator yang akan menengahi pihak kedua sekolah tersebut," ucapnya.

Video kasus pemukulan diunggah di akun Instagram tante korban @fodelba.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved