Selasa, 30 September 2025

Bentrok Antarwarga di Sorong Dipicu Kasus Pemalakan, Kabag Ops & 3 Polisi Terluka, 2 Warga Tertembak

Empat personel Polresta Sorong Kota dan Polsek Sorong Timur terluka saat meredam bentrok yang terjadi di Kota Sorong, salah satunya Kabag Ops.

Penulis: Dewi Agustina
Tribunsorong.com/Safwan Ashari
POLISI TERLUKA - Empat personel Polresta Sorong Kota dan Polsek Sorong Timur jadi korban saat redam konflik massa Melati Raya dan Kokoda di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (20/2/2025). Kabag Ops Polresta Sorong Kota, Kompol Indra Gunawan turut menjadi sasaran amukan massa. 

TRIBUNNEWS.COM, SORONG - Empat personel Polresta Sorong Kota dan Polsek Sorong Timur terluka saat meredam bentrok yang terjadi di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (20/2/2025).

Salah satu polisi yang terluka adalah Kabag Ops Polresta Sorong Kota, Kompol Indra Gunawan.

Baca juga: Bentrok Anggota TNI-Kelompok Pemuda di Deli Serdang Sumut Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Sementara dua warga sipil dilaporkan tertembak dalam insiden yang terjadi antar massa Kompleks Melati Raya dan massa Kompleks Kokoda di Sorong.

Dikutip dari TribunSorong.com, keributan bermula saat seorang pria di Kompleks Melati Raya diduga dipalak oleh oknum warga dari Kompleks Kokoda pada malam hari.

Insiden ini kemudian memicu amarah dan berujung pada bentrokan antar dua kelompok massa.

Kedua belah pihak saling serang menggunakan senjata tajam, panah, hingga tombak di perbatasan kedua kompleks.

Situasi semakin memanas ketika massa dari Kokoda menyerang masuk ke perumahan warga Melati Raya, memicu perlawanan sengit dari warga setempat.

Warga Melati Raya membalas serangan dengan senjata tajam, membuat situasi semakin tidak terkendali.

Baca juga: Kronologi Bentrok Pemuda Pancasila dengan GRIB Jaya di Blora

Kabag Ops Jadi Sasaran Massa

Kekacauan yang terjadi mengundang perhatian warga sekitar yang kemudian melaporkan insiden ini ke pihak kepolisian.

Menyikapi situasi yang memanas, pihak Polsek Sorong Timur dan Polresta Sorong Kota menurunkan personel untuk melerai dan menghalau kedua kelompok massa.

Upaya mediasi dan pengamanan terus dilakukan untuk mengendalikan situasi.

Bentrok Antar Warga di Kota Sorong_2
BENTROK WARGA - Jajaran Polresta Sorong Kota dan Polsek Sorong Timur diterjunkan ke tempat kejadian guna menghalau massa Melati Raya dan Kokoda di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (20/2/2025).

Kapolsek Sorong Timur, AKP La Ode Zamrin mengungkapkan, sekitar 50 personel dikerahkan untuk mengamankan lokasi bentrokan.

"Bentrokan ini dipicu oleh insiden pemalakan yang dilakukan oleh oknum pemuda dari Kompleks Kokoda terhadap warga Melati Raya tadi malam," ujar La Ode kepada awak media.

Akibat insiden ini, empat personel polisi dari Polsek Sorong Timur dan Polresta Sorong Kota mengalami luka-luka akibat lemparan batu dan serangan panah dari massa.

Di antara korban, terdapat Kabag Ops Polresta Sorong Kota, Kompol Indra Gunawan yang turut menjadi sasaran amukan massa.

Baca juga: Pemuda Pancasila dan GRIB Bentrok di Blora, 19 Pelaku Diringkus hingga Berakhir Damai

"Hingga saat ini, keempat personel yang terluka telah dievakuasi ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif," tambah La Ode.

Situasi di lokasi bentrokan masih dijaga ketat oleh aparat keamanan untuk mencegah terjadinya bentrokan susulan.

Polisi Diminta Lebih Bijak

Terpisah Kepala Suku Imekko Papua Barat Daya, Nikolas Fatary mengecam tindakan represif yang dilakukan personel Polresta Sorong Kota.

Bentrok Antar Kompleks di Sorong Papua
LUKA TEMBAK - Tangan seorang anak Kokoda terluka diduga kena tembak, Kamis (20/2/2025). Bentrokan antarwarga di Kompleks Melati Raya dan Kokoda, Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong, memanas sejak Kamis (20/2/2025) dini hari.

Menurut Nikolas, bentrokan mulai terjadi sekitar pukul 01.30 WIT.

Situasi memanas ketika aparat kepolisian yang datang ke lokasi dinilai berpihak kepada pemuda Melati Raya.

"Awalnya warga tidak melakukan tindakan membabi buta kepada personel Polresta Sorong Kota dan Polsek Sorong Timur," ujar Nikolas.

Nikolas mengungkapkan, bentrokan antara pemuda Melati Raya dan Kompleks Kokoda bukan kali pertama terjadi. 

Konflik yang dipicu oleh kesalahpahaman ini telah berulang kali terjadi. 

Ia menilai bahwa pihak kepolisian di Kota Sorong perlu menangani masalah ini dengan lebih bijak dan adil.

"Sudah berulang kali terjadi. Kami melihat polisi berdiri di sebelah pihak, sehingga tensi pemuda Kokoda naik. Saat awal kejadian, dua pemuda ditembak ketika polisi tiba di lokasi bentrokan," tegasnya.

Nikolas menilai tindakan represif aparat berupa tembakan gas air mata dan peluru karet hingga menyebabkan dua korban dari Kompleks Kokoda memperlihatkan kesan keberpihakan kepada pemuda Melati Raya.

"Seharusnya, kehadiran polisi di tempat kejadian perkara (TKP) menjadi penengah dan tidak memihak salah satu pihak yang bertikai," kata Nikolas.

Suasana semakin mencekam saat gas air mata dilepaskan, menyebabkan perempuan dan anak-anak lari menyelamatkan diri dari kepulan gas.

Polresta Sorong Kota: Massa Lakukan Perlawanan

Di sisi lain, Kabag Ops Polresta Sorong Kota, Kompol Indra Gunawan menjelaskan, bahwa bentrokan pecah akibat seorang pemuda Melati Raya dipalak. 

Ketika polisi mencoba meredam situasi, massa justru melakukan perlawanan yang menyebabkan empat personel terluka akibat lemparan batu dan panah.

"Kami berada di posisi tengah saat itu. Ketika kami meminta pemuda Melati Raya untuk mundur, mereka memang sempat masuk ke dalam kompleks, tetapi situasi tidak terkendali," jelas Indra. 

Sumber: (Tribunsorong.com/Safwan Ashari)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunsorong.com dengan judul Bentrokan di Kilometer 9 Kota Sorong: 2 Pemuda Kokoda Tertembak, Polisi Dituding Berpihak

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan