Sabtu, 4 Oktober 2025

Tampang Ronald Entengo Penikam Istri di Gorontalo, Korban Sebelumnya Alami Kekerasan Fisik

Setelah melarikan diri, Onal pergi ke rumah orang tuanya di Desa Hungayonaa dan memberitahukan ayahnya tentang perbuatannya

Editor: Eko Sutriyanto
Sumber foto Polsek Botumoito/ Polres Boalemo
SUAMI TIKAM ISTRI - Foto 1: Sosok Ronald Entengo pelaku penikaman di Desa Patoameme, Kecamatan Botumoito, Kabupaten Boalemo, Gorontalo. Foto 2: Nirpan Dulambuti saat dirawat di Rumah Sakit Tani dan Nelayan (RSTN) Kabupaten Boalemo, Senin (17/2/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, GORONTALO - Warga Desa Patoameme, Kecamatan Botumoito, Kabupaten Boalemo, Gorontalo dikejutkan dengan kasus pembunuhan. 

Nirpan Dulambuti tewas di tangan Ronald Entengo (Onal), suaminya.

Kejadian bermula saat Onal meminta uang sebesar Rp 5.000 kepada istrinya untuk membeli rokok.

Namun, Nirpan tidak dapat memenuhi permintaan tersebut.

Permintaan yang tidak terpenuhi itu memicu amarah Onal yang kemudian menampar wajah Nirpan. 

Cekcok mulut antara keduanya tak terhindarkan.

Baca juga: Pembunuhan Penjaga Vila di Pasuruan, Polisi: Pokok Masalahnya Sangat Sepele

Ketegangan semakin memuncak, dan dalam keadaan marah, Onal segera mengambil pisau dari dapur.

Tanpa ampun, pisau itu ditusukkan ke tubuh Nirpan.

Korban jatuh terkapar dan tak mampu bergerak.

Saksi yang menyaksikan kejadian segera membawa Nirpan yang terluka parah ke Rumah Sakit Tani dan Nelayan di Desa Hungayonaa namun nasib berkata lain.

Nirpan menghembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 21.00 Wita pada hari yang sama.

Setelah melarikan diri, Onal pergi ke rumah orang tuanya di Desa Hungayonaa dan memberitahukan ayahnya tentang perbuatannya.

Polisi segera menyelidiki kejadian ini dan menemukan fakta mengejutkan.

Nirpan sebelumnya pernah mengeluh tentang kekerasan fisik yang dialaminya.

Pada 14 Februari 2025, Nirpan sempat menangis di rumah kakak iparnya dan menceritakan kekerasan yang dialaminya selama ini.

Polres Boalemo kini tengah memeriksa Onal serta sejumlah saksi yang berada di lokasi kejadian. 

Jenazah Nirpan rencananya akan dibawa ke rumah orang tuanya di Desa Botumoito untuk dimakamkan, sementara polisi terus mendalami kasus ini.

Diwarnai Tangisan Saat Pemakaman 

Salah satu momen paling mengharukan terjadi ketika Fatiyah Entengo, anak pasangan tersebut, menangis histeris saat melepas kepergian ibunya.

 Siswi kelas 2 di sekolah agama MTS 1 Botumoito itu terus meratap dan berteriak dengan suara pilu.

"Jamambo wau, Mama (Saya tidak mampu, Mama)," tangis Fatiyah, tak kuasa menahan duka saat melihat ibunya dimakamkan.

Banyak masyarakat yang turut larut dalam kesedihan.

Beberapa di antaranya tampak berlinang air mata melihat kesedihan mendalam yang dirasakan oleh Fatiyah. 

Tak hanya sang anak, ibu dari korban juga menangis histeris sepanjang prosesi pemakaman.

 
"Longola Nou Tolamu Ami (Kenapa sayang kau tinggalkan kami)," ratap sang ibu dengan penuh kesedihan.

Setelah prosesi penguburan selesai, Fatiyah tampak duduk termenung dan akhirnya pingsan.

Keluarga dan warga sekitar segera membawanya ke rumah duka untuk mendapatkan pertolongan.

Selain keluarga, terlihat pula teman-teman sekolah Fatiyah yang datang memberikan penghormatan terakhir kepada ibunya. Kepergian Nirpan Dulambuti meninggalkan luka mendalam bagi orang-orang terdekatnya, terutama bagi sang anak yang kini harus menjalani hidup tanpa sosok ibunda tercinta.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved