Jumat, 3 Oktober 2025

Anak yang Bunuh Ayahnya di Jember Ternyata Gangguan Jiwa Berat, Polisi: Kami Titipkan di Padepokan

Inilah kabar terbaru soal kasus anak penggal leher ayahnya hingga putus di Jember, Jawa Barat. Tersangka ternyata alami gangguan jiwa berat

Tribunjatim.com/ Imam Nawawi
ANAK BUNUH AYAH - Akbar, pelaku pembunuhan ayah sendiri menjalani perawatan di RSD dr Soebandi Jember, Jawa Timur, Rabu (29/1/2025). Polisi sebut Akbar alami gangguan jiwa berat 

Setelah membunuh ayahnya, A sempat ingin mengakhiri hidup, tapi digagalkan oleh warga yang melihatnya.

Peristiwa ini terjadi di Dusun Jadukan, Desa Mojosari, Jember, Jawa Timur.

Seorang warga bernama Edi Siswanto pun menceritakan apa yang dilihatnya saat peristiwa pembunuhan tersebut terjadi.

Ia menuturkan, kala itu, ia mendengar suara teriakan sekira pukul 00.00 WIB dari luar rumah.

Mulanya, ia mengira suara teriakan tersebut merupakan suara teriakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

"Akhirnya saya coba lihat dari balik kelambu jendela rumah saya di depan. Saya kira orang gila, ternyata tetangga saya, tepat di depan rumah saya, kira-kira jaraknya 10 meter dari rumah saya," ujarnya, Selasa (28/1/2025).

Mengutip TribunJatim.com, ia menyaksikan pelaku membacok korban berkali-kali pakai senjata tajam.

"Kayak dirajang-rajang. Cuma pakai apa, saya kurang tahu soalnya penerangannya kurang jelas," lanjut Edi.

Edi menambahkan, tak terhitung berapa kali pelaku menebaskan senjata tajam ke korban.

"Takut saya yang mau keluar rumah, apalagi kan saya pendatang. Saat itu orang lain belum ada yang tahu, yang tahu hanya anak dan istri saya, karena saya bangunin," paparnya.

Baca juga: Pemuda di Jember Bunuh Anak Pacar dan Masukkan Mayat Korban ke Karung, Kondisi Kejiwaan Diperiksa

Setelah membunuh ayahnya, pelaku terlihat mondar-mandir di jalanan meninggalkan tubuh korban.

"Saat itu juga memang tidak ada tetangga yang keluar, takut juga mungkin. Pokoknya saya tetap di dalam rumah sama anak dan istri saya," urainya.

Ia menuturkan, kepala korban yang terpisah dari badannya pun dibawa oleh pelaku sejauh 50 meter dari tempat pembunuhan.

"Dan memang kepala (korban) dipegang dan dibawa sejauh 50 meteran dan tempat pembunuhan. Memang sengaja dibuang sama pelaku," tutur Edi.

Ia baru berani keluar rumah saat orang-orang sudah ramai berkumpul di dekat jasad korban.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved