Terkejutnya Pemilik Katering di Ponorogo, Tak Pernah Ubah Resep selama 20 Tahun, tapi Ada Keracunan
Pemilik katering kepada penyidik mengatakan bahwa resep dan cara memasaknya tak pernah diubah selama 20 tahun, polisi sebut pihak katering heran
Penulis:
Muhammad Renald Shiftanto
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Puluhan saksi telah diperiksa penyidik Satreskrim Polres Ponorogo terkait kasus keracunan massal yang terjadi di dua tempat di Ponorogo, Jawa Timur.
Keracunan massal pertama menimpa 46 warga Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo.
Sebanyak 22 santri dan pengasuh di salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Desa Belang, Kecamatan Bungkal, juga mengalami keracunan.
Puluhan orang dari dua tempat berbeda tersebut ternyata menyantap makanan dari satu katering yang sama dan makanan yang sama, sate gulai.
Pemilik katering juga sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
"Pemilik kateringnya sama. Hanya saja obyeknya berbeda. Satu hidangan berbuka puasa, satunya selamatan,"
"Pemilik katering sudah kita mintai keterangan,” ungkap Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, dikutip dari TribunJatim.com.
AKBP Andin menuturkan, pemilik katering merasa heran saat dimintai keterangan.
“Intinya pemilik katering kaget atau tidak menyangka,” ujarnya.
Pasalnya, resep masakan tersebut tak pernah diubah selama 20 tahun.
Bahkan cara memasaknya pun tak pernah diubah selama 20 tahun.
Baca juga: Cerita Warga Ponorogo yang Selamat dari Keracunan Massal, Azis: Saya Makan 1 Piring, Rasanya Enak
“Selama kurang lebih 20 tahun, bumbu serta cara memasaknya tidak diubah."
"Tiba-tiba ada yang keracunan itu juga membuat keterkejutan tersendiri,” tambah AKBP Andin.
Diketahui, ada 46 warga Desa Bondrang yang alami gejala keracunan usai menyantap sate gulai pada Kamis (30/1/2025) malam.
Puluhan santri dan pengasuh salah satu ponpes di Desa Belang juga alami keracunan Jumat (31/1/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.