Selasa, 7 Oktober 2025

Oknum Polisi Peras Sejoli Pacaran

Muncul Korban Lain, Ternyata Begini Cara 2 Oknum Polisi Semarang Peras Sejoli: Tuduh Mesum di Mobil

Begini cara dua anggota Polrestabes Semarang lakukan pemerasan terhadap sepasang kekasih, dituduh mesum lalu diperas hingga diantarkan ke ATM.

|
Penulis: Rifqah
Tribunnews.com/Sri Juliati/Dokumentasi Warga/ist
POLISI PERAS WARGA - Oknum polisi menunjukkan kartu tanda anggota (KTA) saat digerebek warga di Telaga Mas Semarang Jumat (31/1/2025) malam, ilustrasi polisi dan ilustrasi uang. Dua anggota polisi diduga melakukan pemerasan kepada pasangan kekasih yang berada di dalam mobil.Begini cara dua anggota Polrestabes Semarang lakukan pemerasan terhadap sepasang kekasih, dituduh mesum lalu diperas hingga diantarkan ke ATM. 

TRIBUNNEWS.COM - Ada korban lain yang muncul mengaku pernah diperas oleh Polisi yang diduga merupakan anggota Polrestabes Semarang, Aiptu Kusno (46) dan Aipda Roy Legowo (38).

Sebelumnya, dua polisi itu memeras pasangan remaja sedang asyik nongkrong di Jalan Telaga Mas, Kelurahan Kuningan, Semarang Utara, pada Jumat (31/1/2025) malam.

Mengenai pemerasan ini, dua polisi tersebut mengaku baru pertama kali melakukannya.

Hal tersebut juga disampaikan oleh Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol M Syahduddi yang mengatakan bahwa kedua anak buahnya itu mengaku baru pertama kali melakukan pemerasan.

"Baru pertama kali," kata Syahduddi, Senin (3/2/2025), dikutip dari TribunJateng.com.

Namun, sekarang ada korban lain yang muncul, berinisial R (20) yang mengaku pernah diperas Rp600 ribu oleh dua oknum polisi itu pada Maret 2024 lalu.

Dulu, hal itu tak dilaporkan oleh R karena ia merasa takut.

Kini, R baru berani mengungkap pemerasan yang dialaminya itu setelah melihat berita vital dua anggota Polrestabes Semarang yang memeras sejoli tersebut.

"Iya, saya pernah diperas mereka sebesar Rp600 ribu, kejadian ini pada pertengahan Maret 2024," ujar R yang meminta identitasnya disembunyikan dengan alasan keamanan, Senin (3/2/2025), dikutip dari TribunJateng.com.

Cara dua oknum polisi melakukan pemerasan terhadap R dan kekasihnya tersebut tak jauh berbeda dengan kasus yang belakangan ini ramai, yakni dengan menuduh mereka berbuat mesum di dalam mobil.

Setelah itu, korban diperas dan diantarkan ke ATM untuk mengambil uang tunai guna diserahkan kepada mereka (pelaku).

Baca juga: 2 Oknum Polisi di Semarang Awalnya Ngaku Baru Pertama Kali Peras Sejoli, Ternyata Ada Korban Lain

Mobil yang ditumpangi sepasang kekasih korban pemerasan itu juga sama-sama dibawa terlebih dahulu oleh pelaku lainnya.

Setelah menyerahkan uang tunai, kunci mobil korban kemudian diserahkan kembali.

Kronologi 2 Oknum Polisi Peras R dan Kekasihnya pada 2024 Lalu

R lantas menceritakan kronologi pemerasan yang dialaminya tersebut.

Berawal ketika dia sedang berduaan dengan pacarnya di dalam mobil dekat SPBU Undip Tembalang, memakan nasi goreng.

"Kami beli nasi goreng karena di lapaknya penuh maka kami makan di dalam mobil," jelasnya.

Saat sedang makan itulah, dia dan kekasihnya didatangi oleh tiga orang dengan cara mengetuk pintu kaca mobil sambil menyorotkan senter ke dalam mobil.

Sebelumnya, aksi pemerasan terbaru dua oknum polisi yang memeras sejoli di Semarang itu ternyata dibantu juga oleh warga sipil bernama Suyatno (44), warga Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang.

R dan kekasihnya itu lantas dituduh melakukan perbuatan mesum.

Padahal, saat itu R hanya sedang makan dengan memegang bungkus nasi goreng, begitu pun dengan kekasihnya.

Bahkan, saat itu, kaca mobil R juga dibuka.

Meski demikian, R dan kekasihnya tetap dituduh berbuat mesum dan hal tersebut membuat korban kaget dan panik.

R dan kekasihnya pun dipaksa masuk ke dalam mobil terduga pelaku, lalu mobilnya dibawa oleh oknum yang lain.

Ketika di dalam mobil itu, R dan kekasihnya mendapatkan intimidasi hingga berujung pemerasan karena korban dituduh berbuat mesum di dalam mobil.

Sehingga, korban harus membayar uang sebesar Rp20 juta.

Namun, saat itu, R sempat menawar hingga sepakat membayar Rp600 ribu kepada oknum polisi tersebut.

"Saya bilang anak anggota (polisi), akhirnya mereka mau dibayar Rp600 ribu," bebernya.

Setelah itu, korban kemudian diturunkan ke sebuah mesin ATM untuk mengambil uang secara tunai untuk diserahkan kepada oknum polisi tadi.

"Mereka lantas pergi sembari menyerahkan kunci mobil saya yang sebelumnya disita," paparnya. 

Saat sudah menerima kunci mobilnya, R kemudian memeriksa ke dalam mobilnya.

Ternyata, di dalam mobilnya ada sejumlah barang yang raib seperti dongkrak, jam tangan hingga dua bungkus rokok.

"Saya yakin masih ada banyak korban lain tapi sama seperti saya yakni takut melaporkan," beber warga Semarang ini.

Kronologi 2 Oknum Polisi Peras Sejoli di Semarang

Sementara itu, dua korban yang merupakan pasangan kekasih berinisial MRW (18th) dan MMX (17th) itu, sebelumnya sedang berduaan di dalam mobil yang terparkir di daerah Terang Bangsa, Semarang Barat, pada Jumat pukul  21.00 WIB.

Lalu, tiga orang pelaku pemerasan mendatangi mereka dengan mobil warna merah, milik Aipda Roy Legowo.

Dua polisi memakai jaket hitam dengan topi berlogo Polri, tapi tidak sedang berdinas.

Para pelaku lantas menggertak kedua korban sembari mencabut kunci mobil korban dan meminta KTP-nya.

Setelah itu, korban disuruh untuk mobil pelaku. 

Di dalam mobil tersebut, korban dipalak para pelaku supaya membayar Rp2,5 juta.

Belum diketahui apa ancaman yang dilakukan oleh para pelaku kepada kedua korban, sehingga mereka mau memberikan uang.

Para pelaku kemudian menggiring korban ke ATM BCA di daerah Telaga Mas Semarang Utara, untuk mengambil uang sebesar Rp2,5  juta.

Selesai menyerahkan uang tunai kepada para pelaku, korban kemudian dimintai KTP dan kunci mobil.

Namun, pacar korban berteriak-teriak histeris, sehingga memancing warga sekitar yang langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Semarang Utara.

Berhubung dikerumuni massa, para pelaku sempat mengembalikan uang korban sebesar Rp1 juta.

Sempat Ancam Tembak Warga

Dalam kasus terbaru ini, dua oknum polisi itu disebutkan sempat mengancam akan menembak warga jika mereka ikut campur.

Hal tersebut disampaikan oleh seorang saksi mata bernama Ergo.

Sebelumnya, Ergo mengira insiden tersebut adalah aksi debt collector sedang menarik mobil.

Kala itu, ceritanya, dia berusaha mencegat laju mobil Aiptu Kusno dan Aipda Roy yang hendak meninggalkan lokasi kejadian.

Ergo bahkan sempat diancam ditembak karena berani ikut campur.

"Yang tidak mau minggir mau ditembak sama pelaku."

"Saya juga diancam pas nyegat (ngepung). Katanya kamu yang halangi tak tembak," jelasnya, saat ditemui tribunjateng.com, Sabtu (1/2/2025).

Ergo menyebut, Aiptu Kusno dan Aipda Roy sempat mengembalikan uang milik korban.

Namun, nominalnya tidak utuh Rp2,5 juta, melainkan hanya Rp1 juta saja.

Lalu, pada akhirnya keributan dilaporkan ke Polrestabes Semarang.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Fakta Baru Kasus Polisi Peras Pasangan Kekasih di Kota Semarang, Ada Korban Lain

(Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJateng.com/Iwan Arifianto/Rival Al Manaf)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved