Jumat, 3 Oktober 2025

Puluhan Prajurit TNI di Sumut Rusak Warung dan Kendaraan Warga, Ini Penjelasan Kodam 1 Bukit Barisan

Amatan Tribun medan, di lokasi kejadian tampak sejumlah sepeda motor dalam keadaan rusak dan terjatuh

Penulis: Erik S
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH
PRAJURIT TNI MENGAMUK-  puluhan personel TNI AD dari Resimen Arhanud-II/SSM Kodam I Bukit Barisan mengamuk dan menghancurkan warung di kawasan Dusun III, Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancurbatu, Deliserdang, pada Rabu (29/1/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, DELI SERDANG - Sebanyak 40 anggota TNI yang diduga terlibat perusakan warung dan kendaraan milik warga di Dusun, Lau Galunggung, Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, diperiksa pada Rabu  (29/1/2025). 

Pemeriksaan tersebut dilakukan Kodam 1 Bukit Barisan.

Diketahui, puluhan personel TNI AD dari Resimen Arhanud-II/SSM Kodam I Bukit Barisan mengamuk dan menghancurkan warung di kawasan Dusun III, Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancurbatu, Deliserdang, pada Rabu (29/1/2025).

Menurut pemilik warung, Safrida (45), kejadian tersebut terjadi secara tiba-tiba. Saat itu ia sedang masak pesanan pelanggannya..

Tiba-tiba, warungnya diserang oleh sejumlah personel TNI AD dari Resimen Arhanud-II/SSM Kodam I Bukit Barisan.

"Saya lagi masak, ada orang duduk-duduk di warung, saya nggak memperhatikan kali karena lagi masak. Perkelahian orang di kedai, saya nggak open," kata Safrida kepada Tribun-medan, Kamis (30/1/2025).

Katanya, beberapa saat kemudian para personel TNI AD ini kembali dan melakukan aksi brutal dengan mengacak-acak seluruh isi warungnya.

Baca juga: Detik-detik Anggota TNI Tewas Terlindas Truk di Deli Serdang, Video Kecelakaan Maut Viral

"Awalnya nggak (ramai), sudah itu ramai. Saya teriak jangan dirusak warung saya. Kami nggak berani melawan," sebutnya.

Dengan rasa takut, ia pun langsung kabur meninggalkan warungnya dan membiarkan pertikaian antar personel TNI AD dengan warga sipil yang sedang nongkrong di tempatnya berjualan.

 "Nggak ada (dianiaya), cuma pengerusakan. Saya lari takut, saya tinggalkan warung. Omelan saja gitu, (antara warga sipil dan TNI)," ujarnya.

Lebih lanjut, Safrida berharap agar seluruh kerugiannya diganti oleh personel TNI AD yang melakukan perusakan.

"Saya cari makan sendiri, cuma jualan di situ. (Berharap)diganti," ucapnya.

Amatan Tribun-medan, di lokasi kejadian tampak sejumlah sepeda motor dalam keadaan rusak dan terjatuh.

Satu unit mobil Avanza hitam rusak parah akibat dirusak oleh sejumlah personel TNI AD.

Warung milik Safrida juga tampak porak poranda, akibat peristiwa penyerangan tersebut.

Kapendam Sebut Ditemukan Barak Narkoba

Kapendam Kodam 1 Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha mengatakan, keributan TNI dan warga bermula dari pengeroyokan Praka Darma Saputra Lubis oleh sejumlah orang. 

"Jadi, insidennya itu ada pengeroyokan anggota kita, kemudian korban menghubungi rekannya di kesatuan Resimen Arhanud melalui grup whatsapp. Ketika anggota di sana, ditemukan bekas narkoba dan alat hisap narkoba," kata Doddy, Kamis (30/1/2025). 

Dody mengatakan, ada puluhan anggota TNI yang mendatangi lokasi kejadian setelah mendapat pengaduan oleh Praka Darma Saputra. 

Namun sebut Dody, personel TNI tidak menemui para pelaku pengeroyokan dan malah kata Dody menemukan barak narkoba. 

Penemuan barak narkoba di sana, lanjut Dody, membuat puluhan anggota TNI marah lalu merusak satu mobil dan tiga sepeda motor. 

Baca juga: Detik-detik Anggota TNI Tewas Terlindas Truk di Deli Serdang, Video Kecelakaan Maut Viral

"Di dekat mobil yang dirusak sama sepeda motor itu, jadi anggota tidak menemukan keberadaan pelaku malah menemukan sisa narkoba, jadi ada bekas narkoba dan alat penggunaan narkoba. Jadi melihat itu anggota marah dan merusak lah," kata Doddy. 

"Ya ini merupakan pantau dari Kodam 1 Bukit Barisa mau pun Polda Sumut. Jadi daerah itu rawan penggunaan narkoba karena banyak barak di sana.

Sudah lama jad pantau kita, karena sudah lama kita melakukan penggerebekan sejumlah daerah termasuk dengan kepala daerah," lanjut Dody. 

Diperiksa

Kodam 1 Bukit Barisan mengatakan telah memanggil dan memeriksa sekitar 40 anggota TNI yang diduga terlibat.

"Ada sekitar 40 orang itu sudah dipanggil dan diperiksa lebih lanjut," kata Kapendam, Kolonel Dody Yudha, Kamis (30/1/2025). 

Dody mengatakan, puluhan personel dari satuan Resimen Arhanud mendatangi sebuah warung di Dusun Simbelang setelah mendapatkan kabar seorang anggota TNI dikeroyok puluhan orang. 

"Karena setelah dikeroyok kan anggota minta bantuan, selesai itu datang sekitar 40 orang. 
Masing masing di sana," kata Dody. 

Atas peristiwa itu, Dody pun menyampaikan permohonan maaf. Dia mengatakan, Kodam akan mengganti segala kerusakan yang disebabkan anggotanya. 

"Kita minta maaf atas kejadian tersebut dan kami akan mengganti rugi semuanya. Jelas kita sampaikan sesuai dengan yang disampaikan bapak Panglima kepada seluruh prajurit apabila ada info soal barak narkoba ini sampaikan kepada pihak berwenang," kata Dody. 

Dody mengklaim keributan puluhan yang dilakukan anggota TNI karena insiden pengeroyokan dan ditemukannya barak narkoba. 

"Kita dikeroyok, bermula dari tiga orang yang ditegur oleh anggota kita. Mereka malah menggeber motornya, seolah olah nantang gitu. Setelah itu diikuti anggota kita kemudian dikeroyok lebih 10 orang,luka luka," tutup Dody. (Tribun Medan)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved