Sabtu, 4 Oktober 2025

5 Populer Regional: Kasus Bos Skincare Mira Hayati - Sosok Bripda Faras Tewas Ditikam Bandar Narkoba

Berita populer regional dimulai dari kasus yang menjerat Mira Hayati hingga sosok Bripda Faras tewas ditikam bandar narkoba.

Kolase Tribunnews.com
Berita populer regional dimulai dari kasus yang menjerat Mira Hayati hingga sosok Bripda Faras tewas ditikam bandar narkoba. 

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari kasus yang menjerat Mira Hayati.

Ia awalnya bekerja sebagai biduan kemudian menjelma jadi bos skincare terkenal asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Kini, dirinya memakai baju tahanan karena tersandung kasus skincare mengandung merkuri. 

Kemudian ada insiden tewasnya Bripda Faras Nahbah Attalah, anggota Polres Lahat, Sumatra Selatan.

Ia menghembuskan napas terahirnya setelah ditikam bandar narkoba.

Kematian Bripda Faras meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, terlebih ayahnya yang juga seorang anggota polisi.

Berikut rangkuman berita populer regional selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:

1. Mira Hayati Biduan Jadi Pengusaha Skincare, Tak Lagi Bergelimang Emas saat Pakai Baju Tahanan

Penampilan bos skincare Mira Hayati jomplang.

Dulu bergelimang emas, kini Mira Hayati pakai baju tahanan Polda Sulsel.

Tak ada lagi emas berkilau yang menghiasi badannya.

Mira Hayati tampak pasrah saat ditahan atas kasus skincare bermerkuri.

Beredar foto Mira Hayati saat pakai baju tahanan, hijab coklat dan perutnya buncit karena skincare miliknya mengandung merkuri. 

Wajahnya pun polos tanpa riasan apapun.

Terungkap alasan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulsel baru menahan tiga tersangka skincare berbahaya di Kota Makassar.

Padahal ketiganya, Mira Hayati, Mustadir Dg Sila yang merupakan suami dari Fenny Frans, serta Agus Salim ditetapkan tersangka pada November 2024.

Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Sulsel, Yerlin Tanding Kate mengatakan ketiganya baru ditahan lantaran berkas perkara ketiganya baru lengkap atau P21.

Baca selengkapnya.

2. Keberadaan HGB di Atas Laut Sidoarjo, DPRD Jatim Akan Panggil Pemprov dan BPN

Tampilan lahan bersertifikat HGB di perairan dekat Surabaya. Lokasinya, berada di Desa Segoro Tambak, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Tampilan lahan bersertifikat HGB di perairan dekat Surabaya. Lokasinya, berada di Desa Segoro Tambak, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. (Istimewa via Surya.co.id)

Keberadaan Hak Guna Bangunan (HGB) di atas perairan laut di Sidoarjo, Jawa Timur, ramai diperbincangkan. 

Lokasinya, berdekatan dengan wilayah Surabaya. Tepatnya di kawasan Sedati, Sidoarjo. 

Hak Guna Bangunan (HGB) di atas laut seluas 656 hektare itu, dinilai melanggar aturan tata ruang dan Putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Oleh sebab itu, Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono, mengecam keberadaan HGB di atas perairan.

Deni menyebut, pihaknya akan memanggil pihak Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jatim.

“Di atas laut mana pun, kami melihat ini sebagai pelanggaran serius. Putusan MK 85/PUU-XI/2013 jelas-jelas melarang pemanfaatan ruang untuk HGB di atas perairan."

"Kami akan segera memanggil Pemprov Jatim dan BPN Jatim untuk meminta penjelasan,” tegas Deni, Selasa (21/1/2025), dilansir Surya.co.id.

Lebih lanjut, Deni mempertanyakan soal dokumen Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL).

“Kami juga mempertanyakan apakah dokumen Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) sudah diterbitkan."

"Jika tidak ada, berarti ini pelanggaran yang tidak bisa dibiarkan,” ucapnya. 

Baca selengkapnya.

3. Update Korban Meninggal akibat Longsor di Pekalongan 18 Orang, Hilang 8, Sebagian Besar Wisatawan

Dalam gambar selebaran yang diambil dan dirilis pada tanggal 21 Januari 2025, oleh Badan Penanggulangan Bencana Indonesia menunjukkan, tim penyelamat dan penduduk desa mengevakuasi korban tanah longsor di Desa Kasimpar di Pekalongan, Jawa Tengah. Setidaknya 16 orang tewas dan tiga lainnya hilang setelah tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat di provinsi Jawa Tengah, Indonesia, kata pejabat bencana. (Photo by Handout / INDONESIA DISASTER MITIGATIO / AFP)
Dalam gambar selebaran yang diambil dan dirilis pada tanggal 21 Januari 2025, oleh Badan Penanggulangan Bencana Indonesia menunjukkan, tim penyelamat dan penduduk desa mengevakuasi korban tanah longsor di Desa Kasimpar di Pekalongan, Jawa Tengah. Setidaknya 16 orang tewas dan tiga lainnya hilang setelah tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat di provinsi Jawa Tengah, Indonesia, kata pejabat bencana. (Photo by Handout / INDONESIA DISASTER MITIGATIO / AFP) (AFP/HANDOUT)

Hingga Rabu (22/1/2025) pagi, jumlah korban meninggal akibat longsor dan banjir di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan sebanyak 18 orang.

Sementara korban hilang ada 8 orang.

Demikian diungkapkan Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Bambang Surya Putra.

"Laporan yang masuk dari BPBD Provinsi Jateng dan BPBD Pekalongan, 18 orang meninggal dunia dan 8 orang masih dalam pencarian," ujar Bambang mengutip TribunBanyumas.com.

Ia menuturkan, tim yang berada di lapangan mengalami sejumlah kendala untuk evakuasi korban.

Curah hujan yang masih tinggi jadi faktor yang menyulitkan tim SAR gabungan untuk mencari korban.

"Penambahan sumber daya harus lewat Banjarnegara utara, cukup jauh. Ini jadi kendala yang hari kita atasi segera."

"Kondisi daerah juga cukup ekstrem, curam, ini menyulitkan pencarian. Saat ini masih terjadi hujan."

"Beberapa hari ke depan, menurut BMKG, hujan intensitas sedang juga masih akan turun di kawasan tersebut," imbuhnya.

Diketahui hujan deras dengan intensitas tinggi sebabkan banjir hingga longsor di Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (20/1/2025).

Ada lima kecamatan yang dilanda bencana, yakni Kedungwuni, Wonopringgo, Petungkriyono, Lebakbarang, Talun, dan Kajen.

Baca selengkapnya.

4. Gadis di Gowa yang Tewas dengan 98 Luka Tusuk Ternyata sedang Hamil, Dibunuh Pacar

Jibril pelaku pembunuhan gadis hamil di Gowa dihadirkan dalam konferensi pers di Polres Gowa, Rabu (22/1/2025)
Jibril pelaku pembunuhan gadis hamil di Gowa dihadirkan dalam konferensi pers di Polres Gowa, Rabu (22/1/2025) (ist via Tribun-Timur.com)

Polisi mengungkap motif pembunuhan gadis di Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), bernama Putri Indah Sari Nurcahyani (19).

Putri ditemukan tewas mengenaskan dengan 98 luka tusuk di areal persawahan di Jalan Tani, Dusun Bontocinde, Desa Panakukang, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Selasa (21/1/2025) pagi.

Adapun pelaku pembunuhan gadis malang tersebut adalah pacar korban, Muh Jibril. Yang ditangkap kurang dari 24 jam setelah penemuan jasad korban.

Jibril ditangkap polisi di Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulsel, pada Selasa malam.

Pelaku lantas digelandang ke Mapolres Gowa untuk menjalani pemeriksaan.

Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, menjelaskan motif pelaku membunuh kekasihnya adalah karena kesal korban meminta pertanggungjawaban.

Korban disebut telah hamil sekitar 4 sampai 5 bulan.

"Alasan pelaku membunuh korban karena sakit hati."

"Di mana sehari sebelumnya, keluarga bersama bos tempat korban bekerja mendatangi orang tua pelaku untuk meminta pertanggungjawaban karena korban hamil," kata Reonald saat konferensi pers di Mapolres Gowa, Rabu (22/1/2025), dilansir Tribun-Timur.com.

Baca selengkapnya.

5. Sosok Bripda Faras, Personel Polres Lahat Tewas Ditusuk saat Penangkapan Bandar Narkoba

Bripda Faras Nabhan Atallah, anggota Polres Lahat tewas ditikam bandar narkoba.
Bripda Faras Nabhan Atallah, anggota Polres Lahat tewas ditikam bandar narkoba. (Instagram @polisi_sumsel)

Bripda Faras Nahbah Attalah, anggota Polres Lahat, Sumatra Selatan gugur saat bertugas pada Rabu (22/1/2025).

Bripda Faras yang lulus pendidikan pada 2022, tewas ditusuk bandar narkoba bernama Ebi.

Kasus penusukan terjadi saat Bripda Faras dan personel Satresnarkoba Polres Lahat menggerebek dua bandar narkoba di Tanjung Sakti, Kabupaten Lahat.

Kematian Bripda Faras meninggalkan luka yang mendalam bagi keluarga, terlebih ayahnya seorang anggota polisi.

Ayah korban, Ahmad Fauzie, menyatakan anaknya meninggal dalam keadaan syahid.

"Anak saya mati Syahid, meninggal saat menjalankan tugas," ucapnya, Rabu (22/1/2025).

Ahmad Fauzie yang bertugas sebagai Kepala Bagian Logistik Polres Ogan Ilir masih tak menyangka anaknya tewas ditikam.

Jenazah tiba di rumah duka di Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang pada Rabu pukul 16.35 WIB.

Kekasih Bripda Faras, Tita, turut datang ke rumah duka setelah mendapat kabar kematian korban dari rekan seangkatan.

"Dapat kabar dari kawan satu lettingnya sekitar jam setengah 4 tadi kalau Ayas (korban) kena tusuk sajam saat penggerebekan," tuturnya.

Korban sempat berjanji akan menikahinya setelah lulus kuliah.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved