Senin, 6 Oktober 2025

Kelompok Bersenjata di Papua

Satgas Operasi Damai Cartenz: Kabar soal Gereja di Oksop Dijadikan Markas Militer adalah Hoaks

Satgas Operasi Damai Cartenz membantah tuduhan soal Gereja Efesus GIDI di Distrik Oksop dijadikan pos militer dan gudang logistik perang oleh petugas

TribunPapua.com
Ilustrasi - Satgas Operasi Damai Cartenz membantah tuduhan soal Gereja Efesus GIDI di Distrik Oksop dijadikan pos militer dan gudang logistik perang oleh petugas gabungan TNI dan Polri. Foto dua jenazah tukang ojek korban penembakan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) dievakusi ke Timika, Kabupaten Mimika. 

TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Satgas Operasi Damai Cartenz membantah tuduhan soal Gereja Efesus GIDI di Distrik Oksop dijadikan pos militer dan gudang logistik perang oleh petugas gabungan TNI dan Polri.

Bantahan ini disampaikan menyusul adanya tudingan dari pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap XXXV Bintang Timur yang menyatakan bahwa aparat militer Indonesia (TNI-POLRI) masih menguasai wilayah Distrik Oksop dan menjadikan Gereja Efesus Gidi sebagai pos militer serta gudang logistik perang.

Baca juga: Jubir TPNPB OPM Akui Eks Polisi Aske Mabel Terlibat Penembakan yang Tewaskan 2 Tukang Senso di Papua

"Penyampaian isu yang menyebut Gereja Efesus GIDI di Oksop dijadikan markas militer adalah informasi yang tidak benar alias hoaks," kata Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo dalam keterangannya, Selasa (21/1/2025).

Tuduhan tersebut, disebut Yusuf, hanya sebagai upaya provokasi terhadap warga Papua agar situasi tak kondusif.

"Kami mengimbau kepada masyarakat Papua untuk tidak mudah percaya dengan isu-isu negatif yang sengaja disebarkan oleh kelompok tertentu untuk menciptakan kegaduhan," ungkapnya.

Yusuf memastikan situasi di Distrik Oksop saat ini kondusif dan masyarakat setempat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan aman.

Ia menegaskan bahwa TNI-Polri bertugas untuk melindungi masyarakat dan menjaga kedamaian di wilayah tersebut.

Yusuf menambahkan aparat keamanan selalu menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) dan bekerja sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

Operasi yang dilakukan di wilayah Papua bertujuan untuk menjaga stabilitas keamanan dan melindungi masyarakat dari ancaman kelompok bersenjata.

Baca juga: Alex Sondegau Ditangkap TNI saat Mengendap-endap di Pos Jaga Kodim, TPNPB: Dia Bukan OPM Tapi ODGJ

"Kami meminta masyarakat Papua untuk tetap waspada terhadap berita-berita palsu yang beredar. Jika ada informasi yang diragukan kebenarannya, silakan konfirmasi langsung kepada pihak yang berwenang atau melalui saluran resmi Satgas Operasi Damai Cartenz," tuturnya. 

Lebih lanjut, Satgas Ops Damai Cartenz terus berkomitmen untuk menciptakan kondisi yang aman dan damai di Papua.

Operasi yang dilakukan bertujuan untuk memulihkan stabilitas keamanan dan memastikan bahwa masyarakat dapat menjalani kehidupan mereka dengan tenteram.

"Distrik Oksop aman, mari bersama-sama menjaga Papua tetap damai dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.

Tudingan TPNPB

Sebelumnya, Markas Pusat KOMNAS TPNPB menerima laporan resmi dari pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap XXXV Bintang Timur bahwa aparat militer Indonesia (TNI-POLRI) masih menguasai wilayah Distrik Oksop dan menjadikan Gereja Efesus Gidi sebagai pos militer serta gudang logistik perang.

Pasukan TPNPB Kodap XXXV Bintang Timur menyatakan bahwa mereka berada di luar Distrik Oksop sejak Desember 2024 dan tidak melakukan aktivitas di sana.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved