Ibu Korban yang Dibunuh Anggota TNI AL di Sorong Minta Bantuan Prabowo Ungkap Kasus Putrinya

Terkait adanya keterangan yang berbeda antara saksi, hal itu akan didalami lebih lanjut.

"Kami akan mengevaluasi perbedaan keterangan yang ada, dan jika diperlukan, kami akan memanggil kembali penyidik untuk membahasnya lebih dalam," ucap Happy.

Ia pun berharap masyarakat bisa bersabar dan mempercayakan sepenuhnya kepada pihak yang berwenang untuk mengungkap fakta-fakta lebih lanjut.

Kegiatan Rekonstruksi

Kegiatan rekonstruksi dilaksanakan pada Senin kemarin, sekitar pukul 10.17 WIT dan disaksikan langsung keluarga korban hingga perwakilan masyarakat Maluku.

Kepala Dinas Penerangan Koarmada III, Letkol (S) Ajiek Siswanto mengatakan, rekonstruksi berjalan aman dan terbuka di areal Markas Lantamal XIV Sorong.

"Jadi seluruh rangkaian rekonstruksi berjalan di bawah pengamanan ketat dari PM-AL Lantamal Sorong," ujar Ajiek kepada awak media, Senin.

Ia menegaskan, sesuai instruksi dari Panglima Koarmada III agar tahapan hukum terhadap pelaksanaan harus digelar transparan dan pelaku dihukum berat.

"Arahan Panglima kalau ada hukuman yang paling berat, maka terapkan sesuai dengan ketentuan berlaku," terangnya.

Dalam rekonstruksi, terdapat enam saksi yang dihadirkan, di mana dua di antaranya diperankan oleh pemeran pengganti.

Proses rekonstruksi berjalan selama tiga jam dan disaksikan langsung oleh keluarga korban dan warga Maluku.

"Ada 22 adegan yang diperlihatkan oleh saksi, korban (pengganti), dan pelaku mulai dari rumah ke THM," jelasnya.

Bukan hanya itu, rombongan mulai jalan ke tembok berlin dan sempat minum, hingga tersangka dan korban ke Saoka.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSorong.com dengan judul: Ibunda Kesya Lestaluhu Minta Bantuan Presiden Prabowo untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Anaknya.

(Tribunnews.com/Deni)(TribunSorong.com/Safwan/Angela Cindy)