Jumat, 3 Oktober 2025

Siswa SMK Ditembak Polisi

Kesaksian Salah Satu Korban Penembakan di Semarang, AD: Tak Ada Serempetan, Langsung Ditodong Pistol

Korban selamat dan juga saksi kunci kasus penembakan yang dilakukan Robig Zaenudin (38) akhirnya muncul ke publik.

Tribunjateng.com/ Iwan Arifianto
Prarekonstruksi kasus penembakan siswa SMK Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/11/2024). 

Namun, tiba-tiba mereka melihat Robig berada di tengah jalan sambil menodongkan pistolnya.

"Ya kami kaget ada langsung nodong Kalau cuma turun di tengah masih mikir ah mungkin apa, (kalau ini) langsung nodong," ungkapnya.

Ia juga mengatakan bahwa mereka tak serempetan dengan Robig.

"Tidak ada serempetan," katanya.

LBH Semarang Temui Korban

Di sisi lain, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang melakukan penelusuran ke sejumlah saksi kunci.

Salah satu dari tiga korban ternyata sempat mengirim pesan WhatsApp ke orang tuanya, sesaat sebelum penembakan.

Korban ini memberitahukan bahwa ia akan pulang terlambat karena sedang mengantarkan pulang seorang teman ke wilayah Gunungpati, Semarang.

"Komunikasi ini dilakukan setidaknya 30 menit sebelum kejadian penembakan,"

"Hal ini menjadi pertanda  bahwa korban tidak tawuran," kata Pengacara publik dari LBH Semarang, Fajar Muhammad Andhika, dikutip dari TribunJateng.com.

Andhika juga menuturkan bahwa pihaknya telah mendatangi sejumlah saksi kunci termasuk dua keluarga korban penembakan, SA dan AD.

Baca juga: Ayah Gamma Ingin Temui Aipda Robig Penembak Anaknya dan Targetkan Kapolrestabes Semarang Dicopot

Ternyata, kedua korban juga mengaku tak melakukan tawuran pada malam penembakan, Minggu (24/11/2024).

Bukti pendukung lainnya bahwa korban bukan gangster yang melakukan tawuran juga ditemukan, yakni menyebut kedua korban dikenal sebagai anak yang sangat baik dan jauh dari kenakalan.

Mereka semua aktif di kegiatan sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal.

"Melihat kondisi ini, sangat kecil potensinya mereka terlibat dalam klaim-klaim yang dilempar kepolisian ke publik," bebernya.

Ia menuturkan, investigasi yang dilakukan pihaknya ini juga untuk membantah pernyataan awal Kapolrestabes Semarang yang mengumumkan bahwa korban melakukan tawuran dan bagian dari gangster.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved