Selasa, 7 Oktober 2025

Laju Transaksi QRIS Rajai Pasar Tradisional, Digitalisasi Tersalurkan

Digitalisasi telah merambah hingga ke pasar tradisional, BRI ikut meramaikan pasar tersebut dengan serangkaian fitur seperti QRIS

TribunSolo.com/Chrysnha
Pasar Gede Solo. Digitalisasi telah merambah hingga ke pasar tradisional, BRI ikut meramaikan pasar tersebut dengan serangkaian fitur seperti QRIS 

TRIBUNNEWS.COM - Digitalisasi telah merambah hingga ke pasar tradisional. Sudah menjadi kebiasaan seperti di Pasar Gede Hardjonagoro, Solo, telah menerapkan transaksi non-tunai menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).

Dalinem alias Mbah Dal di tengah kesibukannya berjualan bawang, terlihat menunjukkan sebuah kode QR kepada pembeli, yang dapat dipindai menggunakan telepon genggam untuk melakukan pembayaran.

Mbah Dal mengungkapkan, penggunaan QRIS sangat memudahkan dalam proses transaksi.

Meski awalnya membutuhkan waktu untuk beradaptasi, ia kini merasa lebih praktis dan efisien menggunakan sistem ini.

"Pedagang tinggal menunjukkan kode QR, pembeli tinggal memindai dan membayar lewat mobile banking sesuai biaya belanja," katanya, Sabtu (30/11/2024).

Keuntungan menggunakan QRIS adalah tidak adanya biaya tambahan untuk transaksi. 

Selain itu, informasi transaksi juga dapat diakses kapan saja, bahkan pada hari Sabtu dan Minggu, ketika bank-bank umumnya tutup.

Mbah Dal menambahkan, dengan menggunakan QRIS, ia tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar, cukup sedikit untuk jaga-jaga uang kembalian jika ada pembeli yang membayar tunai.

Penerapan QRIS di pasar tradisional ini didorong oleh Pemerintah Kota Surakarta dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Putri pakai QRIS di Pasar Gede
Putri pakai QRIS di Pasar Gede (TribunSolo.com/Chrysnha)

Pimpinan Cabang BRI Solo, Agung Ari Wibowo, menjelaskan, BRI berkomitmen untuk memberdayakan UMKM melalui layanan keuangan yang terintegrasi, termasuk melalui QRIS.

Saat ini, BRI mengklaim memiliki sekitar 500 merchant di wilayah Solo yang menggunakan sistem transaksi non-tunai seperti QRIS dan EDC (Electronic Data Capture).

BRI menyediakan berbagai layanan untuk mendukung digitalisasi pasar, seperti sistem pembayaran menggunakan kartu kredit dan promo untuk transaksi QRIS.

Agung menuturkan, dengan adanya layanan transaksi nontunai, pedagang dan pembeli bisa lebih mudah melakukan pembayaran tanpa harus bergantung pada uang tunai.

Pemkot Solo juga memberikan dukungan penuh terhadap digitalisasi pasar tradisional melalui penerapan QRIS.

Menurut Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo Heru Sunardi, transaksi non-tunai menjadi salah satu solusi untuk pemulihan ekonomi pasca-pandemi.

"Pembayaran non tunai QRIS ini mempermudah jual beli, memberikan rasa aman pada pembeli, dan tentunya mendukung kemudahan dalam transaksi," paparnya.

Selain untuk transaksi jual beli, pemerintah kota juga menerapkan sistem e-retribusi di pasar-pasar tradisional untuk pembayaran retribusi pasar secara digital.

Data Dinas Perdagangan Kota Solo menyebutkan bahwa 26 pasar di Solo telah menerapkan sistem e-retribusi.

Digitalisasi transaksi juga semakin populer di Indonesia, seiring dengan meningkatnya pengguna internet dan perangkat mobile. 

Digitalisasi BRI Lewat BRIMo

Sebagai upaya untuk menghadirkan transaksi yang mudah, cepat, dan aman, BRI terus melakukan transformasi digital secara berkelanjutan.

Seperti misalnya super apps BRImo, hingga Kuartal II-2024, telah memiliki 35,2 juta pengguna.

Angka ini naik sebesar 26,6 persen year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.

Dalam pemaparan kinerja Triwulan II 2024, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan hingga akhir Juni 2024 tercatat BRImo telah digunakan oleh 35,2 juta user dan berhasil mencatatkan 2,01 miliar transaksi finansial dengan volume transaksimencapai Rp2.574 triliun atau tumbuh 35,81% yoy.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Digital dan TI BRI Arga M. Nugraha mengatakan, saat ini back-end system BRImo telah mampu melayani lebih 25.000 transaksi per detik.

“Kapasitas ini akan terus kami tingkatkan untuk mengantisipasi lonjakan transaksi yang terjadi, misalnya seperti saat momen gajian atau libur panjang, serta perayaan hari-hari raya,” ujarnya.

Hal ini ditunjang oleh fakta bahwa BRI mengalokasikan sumber daya yang cukup besar untuk mendukung pengembangan infrastruktur dan teknologi BRImo.

Arga melanjutkan, tentu juga dalam hal pengembangan dan riset kapabilitas baru yang mendukung keamanan, kemudahan, dan kelancaran berdasarkan kebutuhan nasabah dalam bertransaksi melalui BRImo. 

Kemudian terkait keamanan, BRI senantiasa memperbarui teknologi untuk mengantisipasi bentuk kejahatan digital. “BRI mengedukasi baik kepada nasabah maupun karyawan terkait peningkatan kesadaran keamanan siber, serta bekerja sama dengan komunitas dan juga lembaga keamanan siber yang ada,” tambah Arga.

Seperti diketahui, BRImo yang memiliki lebih dari 100 fitur terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna dari beragam segmen, mulai dari penambahan fitur untuk investasi, pembelian tiket kereta cepat Whoosh, voucer games dan streaming yang memenuhi kebutuhan lifestyle, registrasi BRImo di luar negeri hingga fitur pendaftaran merchant.

BRImo juga semakin lengkap karena memiliki fitur QRIS antar negara (cross-border) yang dapat ditransaksikan oleh pengguna saat berbelanja di Singapura.

Fitur ini mencerminkan komitmen jangka panjang BRI untuk memberikan solusi perbankan digital yang memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi sehari-hari.

Dengan QRIS Transfer, proses transfer menjadi lebih praktis.

Nasabah cukup memilih fitur QRIS Transfer di aplikasi BRImo, menampilkan kode QR untuk di-scan oleh pengirim, dan dana langsung terkirim tanpa perlu memasukkan nomor rekening secara manual. 

Jika sebagai penerima, prosesnya semakin mudah. Penerima cukup membuka aplikasi dan menampilkan kode QR, sehingga pengirim dapat langsung memindainya untuk menyelesaikan transaksi.

Hal ini meminimalkan risiko kesalahan nomor rekening dan mempercepat proses transaksi.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved