Senin, 29 September 2025

Sritex Pailit

Pengakuan Karyawan Sritex: 12 Tahun Gaji Tak Pernah Telat, Bingung Tiba-tiba Pailit

Rina (39) mengaku sangat sedih mendengarkan kabar pailitnya PT Sritex. Ia berharap Sritex tetap beroperasi.

Editor: willy Widianto
dok. Sritex
Aktivitas buruh di pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (24/10/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Solo, Anang Ma'ruf

TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO - Kesedihan mendalam menyelimuti karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) setelah beredar kabar perusahaan tekstil terbesar di Indonesia ini kesulitan keuangan. Ini berujung pada putusan Pengadilan Niaga Kota Semarang yang menyatakan Sritex pailit.

Baca juga: Presiden Prabowo Pimpin Rapat Bahas Kondisi Sritex, Pemerintah Terus Monitor Nasib Karyawan

Ratusan karyawan yang terkejut dan khawatir akan nasib mereka, terlihat berkumpul di area pabrik. Kesedihan hingga menangis pun terlihat dari pancaran kelopak mata mereka.

Seperti yang dirasakan oleh salah satu karyawan PT Sritex, Rina (39) mengaku sangat sedih mendengarkan kabar pailitnya PT Sritex.

"Ya sangat sedih (pertama mendengar kabar pailit), karena saya sudah lama di PT Sritex, sudah bekerja 12 tahun," kata Rina saat ditemui Tribun, Selasa(29/10/2024).

Baca juga: Permendag Nomor 8 Tahun 2024 Biang Kerok Hancurnya Sritex, Komisaris: Kita Terdisrupsi Terlalu Dalam

Ia yang saat ini menanggung beban keluarga bingung kedepannya seperti apa jika pailit itu benar-benar kejadian. Sebab, yang ia tahu pailit adalah kebangkrutan perusahaan yang menyebabkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

"Saya berdoa dan berharap sekali PT Sritex tetap maju terus," ujarnya.

Ia juga mengaku, selama 12 tahun bekerja ia mendapat seluruh hak sebagai karyawan. "Upah tidak pernah telat, seluruh hak terpenuhi," terangnya.

Baca juga: Empat Menteri Dapat Misi Selamatkan Sritex

Sementara itu, karyawan yang lain Mulyati (39) juga mengakui sangat sedih atas pemberitaan pailit tersebut. "Sedih yang pasti, mendengar saya malah dari berita TV waktu di rumah," kata Mulyati.

Baca juga: Bertemu Menperin AGK, Bos Sritex Pastikan Tetap Beroperasi Usai Pailit

Lebih lanjut, Mulyati juga sempat tidak mempunyai semangat untuk bekerja. "Rasanya down, malas bekerja. Tapi dari atasan memberikan pemahaman untuk fokus bekerja dan menyebut tetap baik-baik saja," tandasnya.

Diketahui, Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas membahas penyelamatan perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo yang dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Niaga Semarang.

Sejumlah Menteri hadir dalam rapat tersebut diantaranya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, dan lainnya. Dalam arahannya Prabowo meminta perusahaan Sritex tetap berjalan.

"Tadi rapat dengan bapak presiden, yang pertama tentu beliau ingin update mengenai situasi terkini mengenai situasi industri tekstil, salah satunya Sritex dan arahannya beliau agar perusahaan tetap berjalan," kata Airlangga usai rapat.

Baca juga: Menghadap Menperin Agus Gumiwang, Bos Sritex: Diminta Tetap Beroperasi, 50 Ribu Orang Masih Kerja

Menurut Airlangga pemerintah masih menyusun langkah teknis untuk menyelamatkan perusahaan tersebut.

Pada tahap awal, Ditjen Bea Cukai akan mengizinkan Sritex untuk melakukan ekspor. Karena perusahaan yang dinyatakan pailit sudah tidak bisa melakukan ekspor/impor.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan