Senin, 29 September 2025

Soal Konflik Antar Desa di Flores Timur, Ratusan Warga Mengungsi hingga Anak-Anak Trauma

Pascakonflik yang terjadi Senin (21/10/2024) ini, ada 177 jiwa atau 52 Kepala Keluarga (KK) yang mengungsi ke Desa Wureh.

TRIBUNFLORES.COM/ARNOLD WELIANTO
Seorang Anggota Polisi dari Polres Flores Timur sedang memantau salah satu rumah warga yang terbakar di Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat pasca Konflik. 

Natalia menceritakan, ia berlari tanpa membawa apa-apa, bahkan tanpa alas kaki.

"Waktu lari kami  tidak bawa apa-apa, tidak pake sendal ke Desa Wureh," katanya.

Dari peristiwa tersebut, satu unit kios, rumah, kulkas, laptop, gading, dan motor ludes terbakar.

Ia mengaku, Hingga saat ini, Anak ke-enamnya yang masih duduk di bangku TK A Santa Elisabeth Bugalima masih mengalami trauma.

"Tadi malam kami nginap di Wureh, dia menangis terus tidak mau tidur, sebelum dia tidur, dia tanya ke saya, mama mereka ikut lagi kita tidak, mereka bawa lagi bom kah tidak, saya jawab bilang tidak lagi nona," ujarnya.

Surat-surat penting miliknya pun ikut terbakar dalam peristiwa ini.

"Semua seragam sekolah terbakar semua, ijazah anak empat orang juga terbakar, dengan surat penting lainnya," jelasnya.

Mengutip TribunFlores.com, konflik yang dipicu batas tanah ini sudah berlangsung sejak 1970.

Pada tahun 1990-an lalu, kedua pihak sempat dimediasi oleh Forkopimda Kabupaten Flores Timur.

Namun, saat itu kesepakatan batas tanah sengketa belum tercapai.

Baca juga: Konflik Berdarah Akibat Batas Tanah Dua Desa di Flores Timur NTT: 51 Rumah Terbakar, 2 Warga Tewas

Lalu, pada Juli 2024 lalu, Badan Pertanahan Nasional (BPN) melakukan pengukuran lahan.

Namun, masyarakat masih belum puas hingga terjadi perang antara kedua desa.

Kini, bentrokan pun kembali pecah pada Senin (21/10/2024).

Suasana di Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur,  Selasa (22/10/2024) malam pasca bentrok.
Suasana di Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur, Selasa (22/10/2024) malam pasca bentrok. (TRIBUNFLORES.COM/ARNOLD WELIANTO)

Kapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita pun menuturkan, konflik saat ini sudah mereda.

Ia pun menuturkan bahwa penyelesaian konflik seharusnya bisa terjadi tanpa adanya kekerasan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan