Senin, 6 Oktober 2025

Gadis Penjual Gorengan Dibunuh

Reza Indragiri Tak Mau Kesalahan Kasus Vina Terulang di Gadis Penjual Gorengan, Kerja Polisi Disorot

Psikolog forensik Reza Indragiri Amriel ikut memberikan komentarnya terkait kasus tewasnya gadis penjual gorengan di Kabupaten Padang Pariaman.

Tangkap layar kanal YouTube Baitul Maal Hidayatullah
Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel. 

Tugas kedua, polisi perlu memastikan penyebab tewasnya korban.

Reza menilai, penyebab tewasnya Nia bisa disebabkan sejumlah faktor.

Antara lain akibat kekerasan, bunuh diri atau karena penyakit.

"Kedua terkait meninggalnya korban sendiri, apakah korban meninggal karena faktor alami karena penyakit misalnya, atau faktor kecelakaan, atau karena maaf bunuh diri, ataukah meninggalkan korban akibat perbuatan orang lain."

"Ada dua hal jalan pidana yang perlu ditempuh, pembuktian apakah ada tidaknya aktivitas seksual berupa kekerasan seksual yang kedua mencari tahu penyebab hilangnya nyawa korban akibat perbuatan orang lain," jelas Reza.

Oleh karenanya, Reza mengingatkan pentingnya melakukan autopsi fisik dan psikologis dalam pengungkapan kasus ini.

Baca juga: Polisi Temukan Tas Pelaku Pembunuhan Nia Kurnia Sari Gadis Pedagang Gorengan, Isinya Bukti Pendukung

Mudah bagi polisi tangkap pelaku

(Kiri) Kriminolog Fisip UI, Adrianus Meliala dan (Kanan) Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan yang tewas dibunuh di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
(Kiri) Kriminolog Fisip UI, Adrianus Meliala dan (Kanan) Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan yang tewas dibunuh di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. (Kolase Tribunnews.com)

Kriminolog Fisip UI, Adrianus Meliala juga memberikan komentarnya terkait kasus pembunuhan gadis penjual gorengan di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Ia mengatakan, ada sejumlah hal yang membuat polisi kesulitan menangkap pelaku yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Faktor pertama menurutnya karena tersangka sudah melakukan perusakan terhadap tempat kejadian perkara (TKP).

"Ditambah lagi tiadanya saksi mata dan kemungkinan karena sudah rusak jenazahnya. Lalu berbagai clue yang bisa kemudian mengarah kepada tersangka itu tidak kelihatan lagi atau sudah rusak," katanya dikutip dari kanal YouTube KompasTV, Senin (16/9/2024).

Pada dasarnya menurut Adrianus, sebetulnya mudah saja bagi polisi menangkap tersangka.

Semua karena korban Nia Kurnia Sari (18) dinilai tidak memiliki lingkaran sosial yang luas.

Sehingga mudah diketahui orang-orang yang biasa ditemui hingga lokasi-lokasi yang kerap dikunjungi oleh korban.

"Maka sebetulnya tidak terlalu susah bagi kepolisian (untuk menangkap pelaku). Betapa pun tidak ditemukan di TKP dan jenazah clue-clue yang mengarah kepada siapa pelakunya," urainya.

Saran ke polisi

Adrianus kemudian memberikan sejumlah saran agar tersangka pembunuhan gadis penjual gorengan segera ditangkap.

Pertama ia meminta polisi untuk menelusuri lingkaran sosial dari korban sendiri.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved