Senin, 29 September 2025

Anak-anak Terkena Gas Air Mata saat Demo di Semarang Ricuh, Polisi Klaim Sesuai SOP: Tidak Berbahaya

Polisi mengklaim penembakan gas air mata saat demo berujung ricuh di Semarang sudah sesuai SOP. Gas air mata itu diketahui mengenai belasan anak-anak.

Tribun Jateng
Demonstrasi berujung ricuh terjadi di depan Kantor DPRD Semarang, Jawa Tengah pada Senin, (27/8/2024) malam. -- Polisi mengklaim penembakan gas air mata saat demo berujung ricuh di Semarang sudah sesuai SOP 

Ia pun tak memungkiri efek gas air mata mengagetkan bagi orang yang belum pernah terpapar sebelumnya.

"Namanya gas air mata itu kan tentunya akan membuat perih sementara. Itu sebenarnya tidak berbahaya hanya sementara saja."

"Yang sudah terbiasa nggak apa-apa, tapi yang pertama kali kena akan kaget ya tapi satu menit dua menit sudah ilang lagi," urainya.

Artanto menambahkan, sampai hari ini, pihaknya belum menerima laporan terkait adanya korban luka dari warga sipil.

"Tidak ada yang luka (warga sipil), belum ada laporan," tandasnya.

Buntut aksi demontrasi berujung ricuh itu, sebanyak 21 pelajar dan 6 mahasiswa dibawa ke Mapolrestabes Semarang.

"Hingga sampai saat ini tim hukum belum bisa masuk ke dalam ruangan karena kami dihalang-halangi tim penyidik," kata pendamping hukum Gerakan Rakyat Jawa Tengah Menggugat atau Geram, Tuti Wijaya dalam keterangannya, Senin, dilansir Kompas.com.

Tuti menyebut, jumlah peserta aksi demonstrasi yang ditangkap itu baru sementara.

Kemungkinan jumlah tersebut akan bertambah.

"Ini belum bisa sama sekali bisa temui," terangnya.

Baca juga: Pelajar STM Diduga jadi Penyebab Demo di Semarang Ricuh, Anggota Polisi Terkena Lemparan Tombak

Kuasa hukum Geram lainnya, Nasrullah mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan Polrestabes Semarang hingga malam kepada peserta aksi merupakan sesuatu yang disayangkan.

"Padahal, pelajar yang ditangkap anak di bawah umur."

"Maka penyidik juga harus memastikan anak yang di bawah umur harus diperlakukan sebagaimana mestinya," tandasnya.

Aksi demonstrasi berujung ricuh terjadi di depan Kantor DPRD Semarang, Jawa Tengah pada Senin (26/8/2024) malam. Adapun kericuhan menyebabkan puluhan mahasiswa menjadi korban dan pelajar ditangkap. Selain itu, salah satu pejabat dari Polrestabes Semarang turut menjadi korban akibat terkena tombak di bagian pipi.
Aksi demonstrasi berujung ricuh terjadi di depan Kantor DPRD Semarang, Jawa Tengah pada Senin (26/8/2024) malam. Adapun kericuhan menyebabkan puluhan mahasiswa menjadi korban dan pelajar ditangkap. Selain itu, salah satu pejabat dari Polrestabes Semarang turut menjadi korban akibat terkena tombak di bagian pipi. (Istimewa via Tribun Jateng)

Sesuai aturan, kata Nasrullah, anak di bawah umur tidak boleh diperiksa malam hari.

Selain itu, para pelajar juga harus didampingi wali atau kuasa hukum.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan