Siswa SMP Tewas di Padang
Sosok Irjen Suharyono, Disinggung IPW Agar Bareskrim & Propam Polri Ambil Alih Kasus Bocah SMP Tewas
Sosok Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono menjadi perhatian dalam kasus tewasnya bocah SMP di Padang
Di sisi lain, jika memang kasus ini ditarik ke Bareskrim Polri, maka juga harus bertindak profesional dan obyektif dalam penanganannya.
Baca juga: Respons LBH soal Polisi yang Buru Orang yang Viralkan Kasus Tewasnya Siswa SMP di Padang
Selain Bareskrim Polri, Sugeng mengungkapkan Propam Polri juga perlu turut menangani kasus ini.
"Oleh karena itu perlu ditarik ke Bareskrim atau setidak-tidaknya Propam Mabes Polri dan Bareskrim memberikan supervisi dalam kasus ini."
"Tapi catatan saya juga ya, Bareskrim dan Propam mohon bersikap profesional, transparan, dan ruang keadilan untuk korban dan tidak juga menjadi defensif," ujarnya.
Beda Temuan Polisi dan LBH soal Penyebab Tewasnya Bocah SMP di Padang
Sebelumnya, temuan berbeda terkait penyebab tewasnya AM disampaikan oleh Kapolda Sumatra Barat, Irjen Pol Suharyono, dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang.
Suharyono menuturkan AM tewas lantaran terjun ke jembatan saat adanya pengamanan tawuran pada 9 Juni 2024 lalu.
Dia mengatakan hal ini diketahui dari kesaksian rekan korban berinisial A yang memboncengnya saat kejadian.
"Masuk ke sungai ini sudah ada keterangan dari A. Bahwa memang AM ini berencana akan masuk ke sungai menceburkan diri ke sungai," ujarnya pada Minggu (23/6/2024), dikutip dari Kompas.com.
Selain itu, Suharyono mengungkapkan, berdasarkan keterangan dari A, AM diajak masuk sungai untuk mengamankan diri dari kejaran polisi.
Namun, keterangan Suharyono berbeda dari hasil investigasi dari LBH Padang yang menduga AM dianiaya oleh oknum polisi.
Menurut keterangan dari Direktur LBH Padang, Indira Suryani, ditemukan luka lebam di sekujur tubuh korban.
"Di sekujur tubuh korban terdapat luka-luka lebam yang diduga karena penganiayaan," ungkap Indira, Sabtu (22/6/2024).
Baca juga: Siswa SMP Tewas di Bawah Jembatan, Kapolda Sumbar Bantah Dianiaya Polisi, Pembuat Konten Diperiksa
Selain bukti tersebut, keterangan terkait kronologi peristiwa antara Polda Sumatra Barat dan LBH Padang pun berbeda.
Indira menyebut saat A dan AM berboncengan melintasi jembatan Batang Kuranji pada Minggu dini hari, mereka dihampiri polisi yang tengah melakukan patroli.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.