Sabtu, 4 Oktober 2025

Kematian Vina Cirebon

Seusai Tes Psikologi Forensik, Pegi akan Jalani Tes Kebohongan, Berkas Perkara Segera Dilimpahkan

Polda Jabar bakal melakukan tes kebohongan kepada Pegi Setiawan alias Perong (27), salah satu tersangka kasus pembunuhan Vina dan Eky.

Tribunnews
Pegi Setiawan alias Perong, tersangka kasus pembunuhan Vina-Eky Cirebon akan menjalani tes poligraf atau tes uji kebohongan, Rabu (12/6/2024), pekan ini di Polda Jabar. 

"Cuma memang tidak disampaikan alat pemeriksaannya, tapi yang jelas pemeriksaan ini untuk melihat tiga hal ini yaitu intelegensi kognitif, afeksi dan motorik," lanjutnya.

Ia tak mempermaslahkan Pegi Setiawan menjalani serangkaian tes, namun hingga saat ini Pegi masih membantah terlibat pembunuhan.

"Silakan, memang kita tidak melakukan. Mau diperiksa dengan cara apapun," tegasnya.

Baca juga: Pengacara Pegi Setiawan Berharap Polisi Lakukan Tes Psikologi ke Saksi Kasus Vina Cirebon

Suroto Didatangi LPSK

Suroto (50), warga Kecamatan Talun, Cirebon, Jawa Barat, menjadi salah satu saksi kasus pembunuhan Vina dan Eky.

Suroto merupakan orang yang menemukan Vina dan Eky tergeletak di jembatan 8 tahun silam.

Meski sempat berupaya menolong Vina, namun nyawa Vina tak tertolong.

Sementara Eky ditemukan di jembatan dalam kondisi meninggal.

Suroto merasa janggal ketika petugas kepolisian menyatakan Vina dan Eky tewas kecelakaan.

Berdasarkan kesaksian Suroto, sepeda motor yang dikendarai Eky kondisinya normal.

Setelah memberikan kesaksian terkait kasus Vina, Suroto didatangi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) pada Jumat (7/6/2024).

Baca juga: Kuasa Hukum Liga Akbar Sebut Ada Saksi-saksi Baru Untuk Pegi Setiawan

Wakil Ketua LPSK, Wawan Fahrudin, menyatakan sejumlah saksi juga meminta perlindungan selain Suroto.

"Betul (LPSK datang ke Suroto). Kami sudah punya kesepakatan kalau terkait dengan kasus Vina ini nanti pak ketua yang menyampaikan ke teman-teman pers," paparnya, Jumat (7/6/2024), dikutip dari TribunJabar.id.

Menurutnya, LPSK akan mendalami keterangan para saksi sebelum memberikan perlindungan.

"Karena beberapa saksi tidak ada kesinkronan. Jadi, kita cukup berhati-hati menyampaikan ke teman-teman pers, biar tidak ada kesalahan," terangnya.

Ia berharap LPSK dapat membantu upaya pengungkapan kasus pembunuhan yang terjadi 2016 lalu.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved