Sabtu, 4 Oktober 2025

Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Kondisi Polwan yang Bakar Suami Polisi, Terguncang hingga Harus Libatkan Psikiater

Briptu FN, polwan yang membakar suaminya sesama polisi hingga tewas terguncang hingga harus mendapatkan pendampingan psikologis.

ist/Kolase TribunJatim
Kolase foto Briptu FN, polwan di Mojokerto, Jawa Timur, yang membakar suaminya sesama polisi, Briptu RDW, di Asrama Polisi Mojokerto, Sabtu (8/6/2024). Aksi itu dipicu rasa jengkel pelaku karena korban kerap menghabiskan gajinya untuk judi online dan kondisi pemakaman korban. 

TRIBUNNEWS.COM - Briptu FN (28), polisi wanita (Polwan) yang bertugas di Polres Mojokerto terguncang setelah membakar suaminya sesama polisi, Briptu RDW (27), hingga tewas.

Kabid Humas Polda Jawa Timur (Jatim), Kombes Pol Dirmanto mengatakan, pihaknya telah memberikan pendampingan psikologis terhadap Briptu FN.

Melansir Surya.co.id. pendampingan psikologis itu melibatkan psikiater dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jatim.

"Dia masih trauma mendalam. Sekarang sedang ditangani dan sedang difasilitasi untuk trauma healing oleh Polda Jatim."

"Kemudian juga kita melibatkan psikiater untuk menangani kasus ini," katanya saat dihubungi, Senin (10/6/2024).

Selain Briptu FN, pendampingan psikologis juga diberikan kepada tiga anak Briptu FN yang masih berusia di bawah lima tahun (balita).

Sementara itu, pihak kepolisian telah menetapkan Briptu FN sebagai tersangka setelah membakar suaminya sendiri, Briptu RDW hingga tewas.

"Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, Briptu FN ditetapkan tersangka dan ditahan di Polda Jatim," ujar Dirmanto, Minggu (9/6/2024), melansir Kompas.com.

Adapun motif Briptu FN tega membakar suaminya sesama polisi hingga tewas karena tersulut emosi.

Korban yang merupakan anggota Satsamapta Polres Jombang kerap menghabiskan uang gajinya untuk judi online.

Padahal, uang itu seharusnya bisa digunakan untuk membiayai hidup keduanya beserta tiga anak mereka.

Baca juga: Polwan Bakar Suaminya Seorang Polisi Karena Judi Online di Mojokerto: Keduanya Punya Tiga Anak

Persoalan keluarga itu akhirnya mencapai titik puncak saat tersangka merasa curiga uang di rekening korban berkurang banyak setelah menerima gaji ke-13.

Korban diketahui menerima gaji ke-13 senilai Rp 2,8 juta, tapi saat dicek oleh tersangka, uang di rekening korban hanya tersisa Rp 800 ribu.

Setelah itu, tersangka menghubungi suaminya agar segera pulang.

Briptu FN pun juga bergegas pulang, namun ia terlebih dahulu membeli bensin yang dimasukkan ke dalam botol air mineral.

Setibanya di rumah, botol berisi bensin itu diletakkan di atas lemari di teras rumahnya.

Briptu FN juga sempat mengancam suaminya dengan mengirimkan foto bensin tersebut.

"(FN) memfoto (botol itu), setelah itu dikirimkan ke WA korban agar segera pulang," kata Kapolresta Mojokerto, AKBP Daniel S Marunduri, Sabtu (8/6/2024), mengutip TribunMojokerto.com.

Selanjutnya, Briptu FN meminta Asisten Rumah Tangga (ART) membawa ketiga anaknya bermain di luar.

Sekira pukul 10.30 WIB, RDW pulang dan langsung diajak masuk ke dalam rumah. Pintu pun diunci dari dalam.

Briptu FN kemudian meminta suaminya untuk mengganti baju dengan kaus lengan pendek dan celana pendek.

Setelah itu, keduanya terlibat cekcok mulut.

Kemudian, Briptu FN memborgol tangan kiri korban dan dikaitkan di tangga yang berada di garasi.

"Dan dalam kondisi duduk di bawah, korban pun langsung disiram menggunakan bensin yang sudah disiapkan oleh terduga pelaku di sekujur tubuhnya dan korban hanya diam saja," paparnya.

Setelahnya, pelaku menyalakan korek dan membakar tisu yang di pegang menggunakan tangan kanan.

Baca juga: Detik-detik Polwan Briptu FN Bakar Briptu RDW, Korban Tewas setelah Dirawat, Tersangka Trauma

Saat itu, tersangka berkata kepada suaminya, "ini lo yang lihaten iki". Namun, korban hanya diam.

Nahas, api yang membakar tisu menyambar tangan FN dan menjalar ke tubuh Briptu RDW yang berlumuran bensin.

Korban pun berteriak minta tolong dan berusaha menyelamatkan diri.

Namun, ia tak bisa berbuat apa-apa karena terhalang mobil dan tangannya dalam kondisi terborgol di tangga.

Salah satu saksi, Bripka Alvian, yang mendengar teriakan langsung masuk dan mencoba memadamkan api.

"Setelah itu, saksi melaporkan kepada pimpinan dan mendatangkan ambulans untuk pertolongan pertama terhadap korban ke rumah sakit," bebernya.

Briptu RDW dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif akibat luka bakar di sekujur tubuhnya di ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.

Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Briptu FN Oknum Polwan Kota Mojokerto yang Bakar Suaminya Masih Syok dan Trauma dan di TribunJatim.com dengan judul Pemicu Polwan Tega Bakar Suami, Kesal Lihat Gaji Ke-13 Sisa Rp800 Ribu sampai Borgol Tangan Korban

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Surya.co.id/Luhur Pambudi, TribunJatim.com/Alga, Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved