Jumat, 3 Oktober 2025

Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumbar

Cerita Warga yang Selamat dari Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Ada yang Kehilangan Ibu dan Keponakan

Inilah kabar terbaru soal banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi yang terjadi di Sumatera Barat pada Sabtu (11/5/2024)

Dokumentasi BNPB
Korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang Kabupaten Agam, Sumatra Barat, kembali bertambah. 

Ia kehilangan ibu dan keponakannya yang jadi korban saat banjir lahar dingin menyapu Nagari Bukik Batabuah, Sabtu (11/5/2024) malam.

Kepada TribunPadang.com, Kamila menceritakan bahwa saat itu ia sedang berada di rumahnya yang berlokasi beberapa meter dari rumah ibunya.

Rumah ibu dari Karmila sendiri posisinya berdekatan dengan aliran sungai.

"Saat banjir terjadi, ibu saya sedang berada dirumahnya yang berada di depan mushalla bersama adik saya. Sementara itu anak dan keponakan saya sedang rapat bersama pengurus di dalam mushalla," katanya, Minggu (12/5/2024).

Saat aliran muli meluap ke jalan, anak dan keponakannya langsung pulang, tapi pulang ke rumah ibunya.

"Saat mulai besar itu, anak dan keponakan saya langsung pulang, tapi ke rumah ibu saya. Tak lama setelah itu air semakin membesar dan membawa material yang cukup banyak berupa kayu dan batu yang ukurannya melebihi orang dewasa menghantam rumah ibu saya," katanya.

"Karena takut, anak saya menelfon sambil menangis dan mengatakan bagaimana situasi rumah ibu saya yang berdentum terus menerus karena dihantam air dan material kayu dan batu," lanjutnya.

Nahas, Karmila dan keluarganya tak bisa keluar rumah untuk menjemput anaknya karena kondisi di luar rumah yang tak memungkinkan.

Setelah banjir surut, ia pun mencari informasi terkait keberadaan keluarganya.

Baca juga: Bangunan Kafe Paling Romantis di Lembah Anai Luluh Lantak Tersapu Banjir Lahar Dingin Marapi

Saat itu ia mengetahui bahwa rumah dan keluarganya tersapu oleh banjir.

"Adik sama anak saya berhasil dibantu diselamatkan oleh warga, tapi ibu dan keponakan saya tidak berhasil terselamatkan dan terbawa banjir," ujarnya.

"Sekira pukul 01.00 WIB jasad ibu saya ditemukan oleh tim gabungan, sementara itu keponakan saya ditemukan sekira pukul 08.00 WIB paginya," sambungnya.

Sementara itu, adik dan anaknya tengah menjalani perawatan di puskesmas karena mengalami luka-luka.

"Anak saya sangat trauma, tadi dari rumah sakit sudah dibawa pulang. Tapi di posko ia selalu mengigau saat istirahat dengan memanggil nama keponakan saya, jadi ia dibawa lagi ke puskesmas untuk perawatan," ujarnya.

"Jenazah ibu dan keponakan saya juga sudah langsung disemayamkan pagi tadi," sambungnya.

37 Orang Meninggal Dunia

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved