Tim Kemensos Bersitegang dengan Kepala Desa Saat Beri Bantuan Kepada Keluarga Bocah Viral Kelaparan
Petugas Kemensos sempat ditegur keala desa ketika memberikan bantuan kepada keluarga Gibran di Bojonggede, Bogor
Ia pun berkilah langkah bijaksana yang diambil itu bertujuan untuk memberikan rasa nyaman kepada kelurga Gibran dan juga menghindari kesenjangan sosial di wilayah setempat.
"Bukannya kita tidak menghormati dan tidak berterimakasih atas perhatiannya, kita ingin menjaga hak keluarga. Kita yang mengatur pak, karena dengan begini akan ada kecemburuan sosial, begini 'kok yang diperhatikan dia doang, padahal kan masih banyak rakyat kita yang butuh perhatian'," katanya.
Setelah berbincang saling menjelaskan maksud dan tujuannya, suasana di lokasi itupun pun kembali cair.
Rumahnya dalam pengawasan

Hamzah, pria yang berprofesi sebagai pekerja bangunan, merasa terpukul.
Pria berambut ikal itu tak menyangka jika keluarganya kini jadi sorotan.
Hamzah sedih karena putranya yang bernama Gibran viral karena merasa kelaparan.
Baca juga: Harta Kekayaan Camat Bojonggede di LHKPN Tembus Rp 6 Miliar tapi Ada Warganya Menangis Kelaparan
Kesedihan Hamzah bertambah karena istrinya malah memarahi Gibran, bukannya memberi makan Gibran yang lapar.
Atas peristiwa kelaparan yang menimpa Gibran, kini rumah Hamzah di Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, disambangi banyak orang yang datang karena rasa simpatik.
Pemerintah Kecamatan Bojonggede dan perangkat Desa Rawapanjang pun segera mendatangi lokasi.
Walhasil Hamzah sekeluarga menerima bantuan.
Hanya saja yang jadi sorotan adalah ketika rumah Hamzah diberi tanda khusus.
Kertas putih bertuliskan rumah dalam pengawasan tertempel di dinding rumah Hamzah.
Usut punya usut, surat yang ditulis menggunakan pulpen tersebut dibuat oleh inisiatif RT setempat.
Keluarga tidak mampu
Camat Bojonggede, Tenny Ramdhani mengatakan keluarga tersebut masuk dalam kategori tidak mampu yang memerlukan perhatian dari pemerintah.
Kendati demikian, selama ini keluarga tersebut tidak masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai penerima manfaat dari pemerintah.
Sumber: Tribunnews Bogor
Santri Bunuh Santri di Bogor, Pelaku Marah Sering Diledek Kaum LGBT |
![]() |
---|
Pengakuan Damkar saat Evakuasi Anak Masuk Mesin Cuci: Posisi Tertekuk, Korban Histeris |
![]() |
---|
10 Negara yang Paling Menderita akibat Krisis Kelaparan, Kongo Teratas |
![]() |
---|
Rumah Warga di Bogor dan Sukabumi Rusak Dampak Gempa Swarm yang Terjadi Sabtu Hingga Minggu Pagi |
![]() |
---|
30 Kali Gempa Swarm Goyang Bogor dan Sukabumi, Diduga Akibat Sesar Misterius |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.