Senin, 6 Oktober 2025

Tim Kemensos Bersitegang dengan Kepala Desa Saat Beri Bantuan Kepada Keluarga Bocah Viral Kelaparan

Petugas Kemensos sempat ditegur keala desa ketika memberikan bantuan kepada keluarga Gibran di Bojonggede, Bogor

Editor: Erik S
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Petugas Kemensos RI dan Kepala Desa Rawapanjang (peci hitam) sempat bersitegang di depan rumah bocah yang viral karena lapar di Bojonggede, Kabupaten Bogor, Selasa (7/5/2024). 

Ia pun berkilah langkah bijaksana yang diambil itu bertujuan untuk memberikan rasa nyaman kepada kelurga Gibran dan juga menghindari kesenjangan sosial di wilayah setempat.

"Bukannya kita tidak menghormati dan tidak berterimakasih atas perhatiannya, kita ingin menjaga hak keluarga. Kita yang mengatur pak, karena dengan begini akan ada kecemburuan sosial, begini 'kok yang diperhatikan dia doang, padahal kan masih banyak rakyat kita yang butuh perhatian'," katanya.

Setelah berbincang saling menjelaskan maksud dan tujuannya, suasana di lokasi itupun pun kembali cair.

Rumahnya dalam pengawasan

Rumah Hamzah ditempel tulisan pengawasan ketua RT usai Gibran kelaparan.
Rumah Hamzah ditempel tulisan pengawasan ketua RT usai Gibran kelaparan. (Kolase Tribun Bogor)

Hamzah, pria yang berprofesi sebagai pekerja bangunan, merasa terpukul.

Pria berambut ikal itu tak menyangka jika keluarganya kini jadi sorotan.

Hamzah sedih karena putranya yang bernama Gibran viral karena merasa kelaparan.

Baca juga: Harta Kekayaan Camat Bojonggede di LHKPN Tembus Rp 6 Miliar tapi Ada Warganya Menangis Kelaparan

Kesedihan Hamzah bertambah karena istrinya malah memarahi Gibran, bukannya memberi makan Gibran yang lapar.

Atas peristiwa kelaparan yang menimpa Gibran, kini rumah Hamzah di Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, disambangi banyak orang yang datang karena rasa simpatik.

Pemerintah Kecamatan Bojonggede dan perangkat Desa Rawapanjang pun segera mendatangi lokasi.

Walhasil Hamzah sekeluarga menerima bantuan.

Hanya saja yang jadi sorotan adalah ketika rumah Hamzah diberi tanda khusus.

Kertas putih bertuliskan rumah dalam pengawasan tertempel di dinding rumah Hamzah.

Usut punya usut, surat yang ditulis menggunakan pulpen tersebut dibuat oleh inisiatif RT setempat.

Keluarga tidak mampu

Camat Bojonggede, Tenny Ramdhani mengatakan keluarga tersebut masuk dalam kategori tidak mampu yang memerlukan perhatian dari pemerintah.

Kendati demikian, selama ini keluarga tersebut tidak masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai penerima manfaat dari pemerintah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved