Selasa, 30 September 2025

23 Warga Klaten Keracunan Makanan, Sempat Beli Pecel di Pasar, Sampel Makanan Masih Diperiksa

Sebanyak 23 warga Klaten mengalami keracunan makanan. Mereka sempat membeli pecel di pasar Pedan. Empat korban masih dirawat di Puskesmas dan RS

Editor: Abdul Muhaimin
earthclinic.com
Ilustrasi keracunan makanan. Sebanyak 14 warga asal Kecamatan Trucuk dan 9 warga Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten langsung memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan setempat setelah mengalami gejala mual. 

"Kejadiannya terdeteksi oleh kami hari Senin (19/2/2024)," ujar Anggit.

Adapun pasien yang mengalami dugaan keracunan pecel mayoritas dari daerah Pedan.

Pasian asal Pedan berjumlah 14 orang.

Baca juga: Kondisi Terbaru Anggota KPPS di Cilacap yang Keracunan Makanan dari Bimtek

Itu disampaikan Sub Koordinator surveilans, karantina kesehatan, dan imunisasi (SKKI), Mentes Hartanti.

"Dari wilayah Pedan ada 14 dan Trucuk ada 9," ujar Mentes.

Keracunan Massal di Gemolong Sragen

Kasus keracunan massal terjadi di SMK Muhammadiyah 3 Gemolong, Sragen, Jawa Tengah, Senin (12/2/2024).

Puluhan siswa mengalami keracunan diduga akibat snack yang berisi air mineral, arem-arem, dan kue.

Gejala yang dialami para siswa mulai mual, pusing hingga muntah.

Para korban keracunan massal telah dibawa ke sejumlah puskesmas dan rumah sakit terdekat.

Baca juga: Dinkes Ambil Sampel Kerang Hijau yang Diduga Sebabkan 23 Murid SD di Indramayu Keracunan

Kapolsek Gemolong, AKP Liyan Prasetyo mengatakan ada 38 orang yang menjadi korban keracunan.

"Kita belum bisa menyimpulkan secara pasti karena masih menunggu hasil laboratorium," ucap dia.

Dia mengatakan, dari puluhan korban yang mengalami keracunan, 22 siswa menjalani rawat jalan , 9 siswa observasi dan 7 siswa opname.

Dokter Jaga IGD RSUD dr Soeratno Gemolong, Listiadi mengatakan, ada 6 pelajar keracunan yang dilarikan ke RSUD dr Soeratno Gemolong, Senin (12/2/2024) siang.

"Saya jaga siang, tadi ada 6 siswa SMK Muhammadiyah 3 Gemolong, datang ke sini, mereka keracunan," kata Listiadi.

Listiadi mengatakan, berdasarkan hasil wawancara dan pemeriksaan, mereka merasakan mual, pusing, muntah, serta nyeri perut setelah menyantap hindangan arem-arem saat acara pengajian di sekolahnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan